10 Bahaya Kehamilan Ektopik pada Wanita

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada umumnya kehamilan terjadi dan berkembang di dalam rahim, setelah itu rahim akan terus membesar sesuai dengan perkembangan janin. Namun terdapat suatu kelainan dimana janin tidak berkembang didalam rahim, melainkan diluar rahim seperti pada saluran tuba falopi. Kelainan ini disebut kehamilan ektopik (kehamilan diluar kandungan atau rahim). Penanganan kehamilan ektopik biasanya dengan operasi untuk mengeluarkan janin. Pada umumnya kehamilan atau perkembangan janin tidak dapat dilanjutkan karena pada akhirnya dapat menyebabkan bahaya pada nyawa Ibu hamil tersebut. Namun perlu diingat, terdapat resiko pasca operasi hamil di luar kandungan.

Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berarti terjadi diluar kandungan. Sebenarnya selain pada saluran tuba, kehamilan ektopik juga dapat terjadi pada ovarium, serviks dan rongga perut. Namun kehamilan ektopik paling sering terjadi di saluran tuba falopi. Kehamilan ektopik ini apabila sudah mengalami nyeri dan pecah disebut sebagai kehamilan ektopik terganggu. Faktor dan penyebab kehamilan ektopik karena riwayat yang sama sebelumnya, faktor keturunan, alkohol, dan penggunaan kontrasepsi. Sehingga cara mencegah hamil di luar kandungan adalah dengan menghindari faktor resikonya.

Biasanya Ibu yang mengalami kehamilan ektopik menunjukkan hasil test urin yang positif dan juga tidak mengalami sikus haid. Namun karena dianggap mirip, kehamilan ektopik ini awalnya seperti sedang hamil biasa dan tanpa gejala. Baru kemudian Ibu mulai merasa aneh, dimana kandungan tidak membesar, mulai terasa nyeri pada perut, bahkan terjadinya perdarahan, barulah disadari ada gangguan pada kehamilannya.  Setelah diperiksa oleh dokter dan dilakukan USG untuk melihat tanda kehamilan, baru biasanya diketahui sedang mengalami kehamilan ektopik. Perlu diketahui, apabila terkena kehamilan ektopik dapat menjadi salah satu penyebab kemandulan pada wanita.

1. Nyeri pada panggul dan perut

Tanda-tanda hamil diluar kandungan yang paling sering adalah nyeri panggul dan perut. Nyeri ini merupakan gejala yang paling sering dirasakan. Nyeri dapat terasa pada salah satu sisi dari bagian panggul hingga perut bagian bawah. Nyeri dapat terasa hingga seluruh bagian perut. Biasanya nyeri sampai terasa sangat hebat. Sifat nyeri sangat tajam dan terasa seperti di remas. Biasanya penderita sampai tidak dapat melakukan aktivitas akibat nyerinya.

2. Bercak darah pada vagina

Pardarahan bisa terjadi akibat proses abortus dari saluran tuba sehingga darah akan mengalir ke rahim dan keluar melalui vagina. Darah sendiri dapat berupa flek bercak darah. Selain itu, warna darah yang keluar dapat seperti darah menstruasi atau mungkin coklat dan gelap.

3. Perdarahan hebat

Apa bila kehamilan ektopik semakin berlanjut maka dapat mengakibatkan terjadinya perdarahan hebat. Hal ini merupakan lanjutan yang lebih parah dari flek bercak darah yang sebelumnya. Perdarrahan hebat terjadi ketika saluran tuba falopi udah mengalami pecah.  Pada keadaan ini kehamilan ektopik sudah disebut sebagai kehamilan ektopik terganggu. Ketika terjadi perdarahan atau pecahnya tuba falopi, penanganan secara operasi umumnya harus cepat dilakukan untuk menyelamatkan Ibu.

4. Anemia

Apabila saluran tuba falopi telah pecah hingga menyebabkan terjadinya perdarahan hebat, maka Ibu hamil tersebut beresiko mengalami anemia atau kekurangan hemoglobin akibat perdarahan. Kasus anemia yang terjadi akibat perdarahan sangat banyak. Bahkan keadaan ini sangat membahayakan jiwa. Banyak Ibu hamil yang mengalami hal ini tidak dapat ditolong akibat perdarahan yang terus terjadi.

5. Pusing atau lemas

Gejala hamil diluar kandungan lainnya adalah pusing dan lemas. Pusing dan lemas dapat terjadi akibat nyeri hebat yang tejadi atau akibat dari proses anemia. Biasanya Wanita sampai sulit untuk beraktivitas dan hanya cenderung seperti ingin seperti berbaring. Tidak sedikit juga banyak yang sampai pingsan akibat anemia hebat.

6. Hilang kesadaran

Hilang kesadaran dapat berupa pingsan biasa atau bahkan koma dapat terjadi jika anemia sangat yang berat. Anemia hebat ini menyebabkan terjadinya syok hipovolemik. Oleh karenanya resiko kematian pada Ibu hamil yang mengalami kehamilan ektopik masih sering terjadi dan dianggap sebuah hal yang bersifat emergensi dan segera.

7. Mual dan muntah

Mual hingga muntah dapat terjadi akibat pusing secara tiba-tiba karena efek anemia dimana hemoglobin langsung menurun. Dampak dari anemia sendidi terjadi ketika hemoglobin berkurang, maka darah tidak mampu mengangkut oksigen ke otak. Akibatnya otak akan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan pusing dan mual.

8. Hipotensi

Hipotensi atau tekanan darah rendah dapat terjadi pada keadaan kehamilan ektopik yang mengalami perdarahan hebat dan anemia. Hipotensi terjadi dikarenakan sistem peredaran darah sudah tidak mampu mengkompensasi kehilangan darah yang hebat akibat perdarahan. Sehingga walaupun jantung sudah berusaha memompa dengan kuat, namun karena volume darah sudah sangat rendah, maka tetap terjadi hipotensi.

9. Nyeri pada bagian dubur saat BAB

Nyeri ini sebenarnya bersal dari nyeri perut yang tejadi, namun dapat berasa seperti Ibu yang akan melahirkan. Tegang pada daerah perut menyebabkan nyeri ini terjadi bahkan dapat hingga daerah punggung.

10. Nyeri pada adneksa

Gejala kehamilan ektopik salah satunya adalah nyeri adneksa. Adneksa merupakan bagian tepi dari mulut rahim atau serviks yang berada di dalam vagina. Umumnya daerah ini tidak terjadi nyeri. Namun apabila terjadi kehamilan ektopik, nyeri dapat terasa walau bagian adneksa digerakkan. Sehingga Ibu hamil akan merasa tidak nyaman.

fbWhatsappTwitterLinkedIn