Setiap ibu hamil selalu menginginkan kondisi kehamilannya dalam keadaan yang baik, sehat, dan memiliki perkembangan janin yang normal. Demi mendapatkan kondisi tersebut, setiap ibu hamil akan melakukan berbagai macam usaha mulai dari mengkonsumsi berbagai macam makanan sehat untuk ibu hamil, menghindari aktivitas berat dan berpengaruh buruk pada kehamilan, menjaga istirahat yang cukup, sampai dengan melakukan konsultasi bersama dokter spesialis kandungan maupun tenaga medis lain seperti bidan berkaitan perkembangan dan perubahan fisik yang terjadi setiap bulannya secara konsisten.
Meskipun ibu sudah melakukan berbagai upaya agar proses kehamilan berlansung secara normal tetap saja ada beberapa kondisi gangguna kehamilan yang dapat menyebabkan keadaan tidak normal terjadi. Salah satu keadaan tidak normal yang dapat terjadi pada sebuah kehamilan adalah kondisi hamil kosong. Kehamilan kosong atau blighted ovum merupakan sebuah fenomena kehamilan dimana kantung hamil berkembang tanpa adanya embrio di dalamnya meskipun terjadi pembuahan di dalam rahim.
Ciri ciri kehamilan kosong tersebut dapat ditunjukan dengan beberapa tanda diantaranya seperti munculnya bercak darah yang tidak sama dengan tanda kehamilan normal, kram pada perut yang cukup hebat, kondisi perut yang tidak mengembang ukurannya, serta tidak ditemukannya embrio pada pemeriksaan USG meskipun seharusnya sudah terlihat. Kehamilan kosong biasanya tidak akan bertahan lama dan terkadang beberapa orang tidak melakukan kuret untuk membersihkan sisa kehamilan kosong tersebut. Berkaitan dengan kebiasaan yang dilakukan oleh beberapa wanita kehamilan kosong tanpa kuret tersebut dapat menimbulkan beberapa resiko yang diantaranya seperti penjelasan dibawah ini.
- Keguguran spontan
Pada banyak kasus kehamilan kosong yang tidak dilakukan proses kuratase dapat menimbulkan keguguran spontan pada ibu hamil. Kondisi keguguran spontan ini terjadi kurang lebih pada 50% kehamilan kosong yang terjadi di trimester pertama. Kondisi keguguran spontan pada kehamilan kosong tersebut dapat menimbulkan beberapa dampak mulai yang ringan hingga berbahaya terutama bagi ibu. Dampak paling terasa adalah munculnya rasa sakit dan pendarahan pada rahim ibu.
Adanya pendarahan tersebutlah yang dapat memicu munculkan keadaan berbahaya yakni terjadinya infeksi pada rahim ibu setelah terjadi keguguran spontan. Salah satu jenis infeksi yang dapat terjadi pada ibu pasca keguguran spontan adalah infeksi saluran kemih pada ibu hamil. Kondisi ini diperparah ketika proses pembersihan setelah terjadinya keguguran spontan tidak dilakukan secara baik. Selain itu, tingkat kebersihan dari sisa sisa kotoran yang masih terdapat pada rahim juga kurang baik sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak lainnya. Meskipun keguguran spontan merupakan reaksi tubuh normal sebagai akhir proses kehamilan kosong, melakukan kuretase pada kehamilan kosong tetap perlu dilakukan.
- Penyebab dari kondisi kehamilan kosong tidak dapat diketahui
Penyebab hamil kosong pada ibu hamil memang belum banyak diketahui apalagi dipastikan sehingga membutuhkan pemeriksaan yang lebih mendetail. Salah satu bagian yang perlu diperiksa adalah kromosom pada rahim ibu hamil. Untuk dapat melakukan pemeriksaan kromosom tersebut maka harus dilakukan melalui proses kuretase sehingga jika ibu kehamilan kosong tanpa kuret maka bisa jadi penyebab kehamilan kosong tersebut tidak dapat dideteksi. Tidak dapat terdeteksinya kehamilan kosong tersebut bisa jadi menghalangi usaha dan upaya yang dapat dilakukan oleh wanita dengan pasangannya guna mendapatkan kehamilan yang normal di kemudian hari.
- Berpotensi menyebabkan tumbuhnya kista
Seperti yang dijelaskan pada uraian terkait keguguran spontan diatas bahwa kehamilan kosong yang diakhiri tanpa kuret dapat menyebabkan tersisanya beberapa kotoran yang terdapat pada rahim ibu hamil. Adanya kotoran yang terdapat pada rahim tersebut dapat meningkatkan resiko terjadinya kista. Menurut wikipedia, kista adalah tumor jinak yang paling sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Adanya tumor jinak tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan pada tubuh wanita salah satunya akan mempersulit datangnya proses kehamilan selanjutnya.
Itulah beberapa resiko atau dampak yang dapat terjadi pada wanita yang mengalami kehamilan kosong namun tidak mendapatkan tindakan kuretase. Agar kondisi atau dampak yang banyak merugikan wanita tersebut tidak terjadi maka sebaiknya dilakukan berbagai upaya pencegahan diantaranya seperti dibawah ini.
- Melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kehamilannya pasca keguguran tanpa kuret dengan dokter spesialis kandungan yang menangani.
- Jika hamil kosong belum dapat mengalami keguguran spontan maka sebaiknya segera dilakukan proses kuretase sesuai dengan anjuran dari dokter.
- Lakukan istirahat yang cukup dan usahakan untuk menunda kehamilan kurang lebih 6 bulan setelah kehamilan kosong berakhir.
- Konsultasikan proses persiapan untuk mendapatkan kehamilan selanjutnya bersama dokter spesialis kandungan setelah proses kehamilan kosong berakhir.
- Selalu jaga kondisi kesehatan dan sebaiknya lakukan perawatan khusus ketika kehamilan selanjutnya sudah didapatkan.
Beberapa penjelasan terkait dengan kondisi kehamilan kosong tanpa dilakukan kuretase diatas dapat menjadi perhatian dan informasi tambahan agar dampak negatif hamil kosong tanpa kuret tidak terjadi dikemudian hari.