10 Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil Muda Paling Mudah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Keputihan sering di dapatkan dan menjadi keluhan bagi Ibu hamil. Keputihan terjadi akibat dipicu oleh perubahan hormon yang terjadi pada saat kehamilan terjadi. Selain itu, kita juga perlu mengetahui cara mencegah keputihan. Apabila keputihan yang terjadi karena proses normal, maka tidak perlu di hentikan.

Kita hanya perlu menjaga agar keputihan tersebut tidak berubah menjadi keputihan yang tidak normal. Berbeda dengan keputihan yang memang tidak normal, maka perlu segera ditangani. berikut beberapa cara mengatasi keputihan saat hamil muda.

1. Bersihkan kewanitaan dengan air bersih

Untuk menjaga kesehatan dan kebersihan organ kewanitaan, kita perlu pembersihan yang sesuai agar flora normal di vagina tidak mati atau pun tumbuh berlebihan. Selain itu, pastikan pembersihan juga menggunakan air yang betul-betul bersih terutama setelah berkemih atau pada saat mandi.

Sebab air yang mengandung mikroorganisme patogen dapat menyebabkan terjadinya keputihan tidak normal karena dapat berkembang di area kemaluan. Hal ini perlu diperhatikan bila kita menggunakan air seperti di tempat-tempat umum atau toilet umum.

2. Gunakan pakaian dalam katun

Pakaian dalam katun merupakan pakaian yang cocok untuk menjaga kesehatan area kemaluan. Walau sederhana, pakaian katun mempunyai kelebihan mampu menyerap air dan keringat berlebih. Sehingga area di sekitar kemaluan dapat terhindar dari kelembaban tinggi atau kondisi basah yang berlebihan. Hal ini untuk mencegah bertumbuhnya agen penyebab keputihan yang tidak normal pada vagina.

Selain itu, kondisi lembab tidak hanya menyebabkan mudah terjadinya masalah pada keputihan. Kondisi lembab dapat memudahkan tumbuhnya jamur hingga di bagian perut bawah atau di bagian lipat paha yang dapat menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman. Selain itu, keputihan di awal kehamilan juga sering terjadi, sehingga mungkin pakaian dalam katun akan lebih baik untuk menjaga dibanding pakaian dalam sintetis.

3. Tidak menggunakan pantyliner terlalu sering

Pantyliner merupakan produk baru yang menyerupai pembalut pada umunya. Pantyliner sering digunakan atau menjadi pilihan untuk keputihan yang terjadi. Secara umum, pantyliner mirip dengan pembalut biasa. Namun pantyliner memiliki bentuk lebih kecil dan lebih mudah digunakan. Walaupun penggunaan pantyliner baik untuk menyerap lendir atau keputihan, namun penggunaan tarlalu sering atau terlalu lama juga dapat menimbulkan kelembaban.

Hal ini dikarenakan terjadinya akumulasi cairan atau keputihan pada pantyliner, sehingga pasti akan mudah terjadi pertumbuhan bakteri dan jamur. Apabila pada saat terjadi keputihan, wanita yang sedang menggunakan pantyliner pada umumnya cenderung membiarkan terjadi penumpukan keputihan pada pantyliner dan cenderung malas mengganti pantyliner dan celana sehingga dapat menyebabkan timbulnya pertumbuhan bakteri dan jamur.

4. Ganti pakaian dalam bila basah

Cara mengatasi keputihan saat hamil muda adalah dengan mengganti pakaian dalam. Wanita atau Ibu hamil yang memiliki aktivitas berlebih atau wanita yang memiliki berat badan berlebih (sedikit gemuk) cenderung akan lebih sering mengalami berkeringat dan dapat menyebabkan pakaian dalam mudah basah.

Selain itu, aktivitas Ibu yang sering terkena air, seperti mencuci atau sedang rekreasi (atau olahraga) renang atau mungkin kehujanan, juga dapat membuat pakaian dalam mengalami basah. Pakaian yang basah dapat meningkatkan kelembaban dan menyebabkan bakteri dan jamur penyebab penyakit mudah tumbuh sehingga dapat menyebabkan keputihan yang tidak normal.

5. Keringkan area kewanitaan setelah basah

Keadaan basah yang umumnya terlanjur terjadi, selain mengganti pakaian Ibu hamil juga perlu mengeringka daerah kewanitaan. Hal ini mempunyai keuntungan mengurangi kadar air yang berada disekitar kemaluan. Selain itu hal ini juga dapat membantu membuang apabila produksi keputihan yang berlebih, sehingga bisa tetap kering dan siklus udara terjaga.

Kemungkinan untuk kehidupan bakteri dan jamur penyakit bisa diminimalisir. Selain itu, perlu juga diketahui perbedaan keputihan menjaelang haid dan hamil yang normal, untuk mengetahui bila terjadi keputihan tidak normal akibat sering basah.

6. Kurangi makan manis

Pada Ibu hamil perlu memperhatikan dalam mengkonsumsi makanan yang dapat menaikkan kadar gula dalam darah. Ada beberapa hal yang bisa menjadi faktor penyebab keputihan pada Ibu hamil misalnya karena tingginya kadar gula darah. Keadaan Ibu hamil yang memiliki riwayat

Diabetes melitus atau Ibu hamil yang beresiko mengalami diabetes gestasional (diabetes pada kehamilan) dapat menjadi faktor resiko terkena keputihan yang tidak normal akibat pertumbuhan jamur pada daerah vagina. Sehingga mengendalikan asupan sumber gula, berguna agar keputihan tidak semakin bertambah.

7. Hindari penggunaan pembersih

Keadaan keputihan yang normal biasa terjadi membuat banyak Ibu hamil cenderung membersihkan vagina dengan sabun antiseptik atau pembersih vagina. Memang menjaga kebersihan vagina sangat penting. Namun pembersihan vagina dengan riwayat sering menggunakan sabun antiseptik secara berlebihan justru dapat mematikan flora normal pada vagina. Walaupun tujuannya untuk membersihkan dari bakteri dan jamur jahat, tapi sabun antiseptik juga menyerang flora normal sehingga semakin berkurang.

Tidak stabilnya jumlah flora normal dapat memicu terjadinya invasi dari bakteri dan jamur jahat. Padahal fungsi dari flora normal salah satunya sebagai pertahanan pada vagina untuk menjaga dari serangan bakteri dan jamur jahat.

8. Jangan sembarang menggunakan obat

Ibu hamil yang mengalami keputihan biasanya sering mengkonsumsi sembarangan obat tanpa berkonsultasi pada dokter. Padahal ciri hamil 1 minggu adalah keputihan yang normal, sehingga mungkin tidak perlu obat. Obat yang di pakai dapat berupa obat luar untuk vagina atau obat minum.

Padahal ada beberapa bahaya penggunaan obat secara sembarangan selain dapat mematikan flora normal, juga dapat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan organ janin. Selain itu, terdapat juga obat yang memiliki efek imunosupresan sehingga memudahkan terjadinya pertumbuhan jamur, termasuk jamur penyebab keputihan saat hamil

9.  Konsumsi makanan bergizi

Cara mengatasi keputihan saat hamil muda dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Mengkonsumsi makanan bergizi sebagaimana kita ketahui sangat mempengaruhi daya tahan tubuh. Pada Ibu hamil kebutuhan nutrisi atau gizi sangat penting dan lebih besar dari keadaan tidak hamil.

Nutrisi sangat penting untuk menjaga pertumbuhan janin serta menjaga kesehatan Ibu termasuk tetap menjaga daya tahan tubuh Ibu hamil. Daya tahan tubuh sangat penting untuk mencegah sekaligus sebagai pertahanan dari serangan atau invasi bakteri atau jamur jahat.

10. Memeriksakan diri ke dokter

Hal terakhir yang dapat dilakukan juga adalah memeriksakan diri ke dokter. Kita bisa mengetahui penyebab bila terjadi keputihan yang berlebihan, baik yang normal dan keputihan yang tidak normal. Misalnya kita berkonsultasi tentang ciri-ciri keputihan yang berbahaya dan cara mengatasi keputihan gatal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn