18 Perbedaan Keputihan Menjelang Haid dan Hamil Pada Wanita

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Keputihan atau dalam dunia medis dikenal sebagai Flour Albus merupakan kondisi dimana wanita mengeluarkan lendir berwarna putih dari vaginanya. Lendir tersebut disekresikan dari serviks dan vagina, mengandung sel-sel mati serta beragam mikroorganisme dari dalam organ intim. Keputihan merupakan kondisi normal yang dialami setiap wanita. Hal ini bisa membantu menjaga organ intim tetap sehat. Namun jika frekuensinya berlebihan akan menjadi keputihan abnormal atau patologis. Keputihan patologis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus dan parasit lainnya.

Faktor penyebab keputihan sendiri ada banyak. Diantaranya yang paling dominan yakni dikarenakan peningkatan hormon estrogen. Biasanya kadar hormon ini naik saat menjelang menstruasi (haid) dan pada masa kehamilan. Maka itu, tak heran jika para wanita kerap mengalami keputihan ketika hendak memasuki siklus haid serta di periode kehamilan. Lalu apa sih perbedaan keputihan menjelang haid dan hamil? Berikut penjelasannya!

Baca juga:

Ciri-Ciri Keputihan Menjelang Menstruasi

Keputihan menjelang menstruasi cukup normal dan dialami hampir setiap wanita. Ada beberapa ciri pada keputihan yang terjadi saat menjelang menstruasi. Diantaranya yaitu:

  1. Volume Lendir Lumayan Banyak

Keputihan bisa saja terjadi kapanpun. Namun saat memasuki masa subur, yakni pada hari-hari menjelang haid umumnya volume lendir keputihan akan meningkat. Sehingga daerah vagina juga menjadi lebih lembab. Dalam keadaan normal, lendir yang keluar berwarna putih, tidak berbau dan tidak menimbulkan gatal.

  1. Peningkatan Frekuensi Keputihan

Ciri keputihan menjelang haid berikutnya yakni frekuensinya meningkat. Mungkin Anda membutuhkan mengganti celana hingga 2 kali dalam sehari. Kondisi ini terbilang normal sebab dipengaruhi efek kenaikan hormon estrogen. Asalkan tak ada bau, warnanya putih dan tidak gatal maka itu termasuk keputihan fisiologis (normal). (baca: Cara mencegah keputihan pada wanitaCara mengatasi keputihan gatal )

  1. Lendir Berwarna Kecoklatan

Ketika hendak menjelang menstruasi, pada awalnya vagina akan mengeluarkan lendir bewarna putih seperti susu. Setelah beberapa hari, lendir akan berubah warna menjadi coklat. Hal ini dikarenakan lendir telah bercampur dengan darah haid. (baca: Ciri-ciri pembalut berbahaya)

  1. Disertai Kram Perut

Pada saat menjelang menstruasi, keputihan yang keluar juga disertai dengan gejala kram perut. Hal ini dikenal sebgai tanda PMS. Penyebabnya dikarenakan otot-otot rahim mengalami kejang, dan dinding rahim juga mengalami peluruhan sehingga timbullah rasa nyeri seperti diremas-remas. Kondisi ini umumnya terjadi 1-2 hari sebelum siklus haid. Ketika darah haid mulai keluar, maka gejala kram di perut akan semakin berkurang. Lalu menghilang dengan sendirinya setelah periode berakhir. (baca: Penyebab haid tidak teraturciri-ciri anak mau menstruasiciri menstruasi akan datang)

  1. Disertai Sakit Punggung

Tinggi kadar estrogen yang diproduksi tubuh tidak hanya menyebabkan keputihan saja. Gejala lain yang menyertai yakni kram atau sakit di daerah punggung. Wanita akan merasakan pegal-pegal. Bahkan terkadang kram ini menjalar hingga paha. (baca: akibat telat haid)

  1. Disertai Nyeri Payudara

Tanda lain untuk membedakan antara keputihan menjelang haid dengan kehamilan yakni terletak pada payudara. Umumnya, saat hendak memasuki siklus haid kondisi payudara menjadi sedikit bengkak dan disertai rasa nyeri. Gejala nyeri ini bisa sangat menyakitkan namun juga bisa tidak. Tentunya setiap wanita mengalami tingkat sakit yang berbeda-beda. (baca: Penyebab Nyeri Haid BerlebihanPenyebab Haid Tidak Teraturdarah haid berwarna hitam pekat)

  1. Disertai Gejala Mudah Lelah

Ketika menjelang siklus menstruasi, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi pegal-pegal dan mudah lelah. Biasanya wanita yang PMS jadi malas untuk beraktivitas. (baca: nge-Gym saat haid)

  1. Disertai Gejala Haus Berlebihan

Ciri lain dari wanita PMS yaitu munculnya rasa haus berlebihan. Tubuh mengalami retensi air sehingga meningkatkan risiko dehidrasi. Maka itu, disarankan memperbanyak minum air putih atau buah-buahan saat menjelang haid guna mencukupi kebutuhan cairan tubuh. (baca: Tanda-tanda dehidrasi pada ibu hamilBahaya dehidrasi bagi ibu hamil)

  1. Disertai Peningkatan Nafsu Makan

Menjelang siklus haid, wanita juga cenderung mengalami peningkatan nafsu makan. Gejala ini mirip orang yang sedang ngidam. Bahkan, porsi makan pun akan bertambah.

[accordion multiopen=”true
Informasi gangguan reproduksi wanita” state=”closed

Ciri-Ciri Keputihan Saat Kehamilan

Sebenarnya gejala keputihan saat kehamilan dengan menjelang haid tidak memberikan perbedaan siginifikan. Hanya saja, terdapat tanda lain yang mengikuti seperti berikut ini:

  1. Warna Lendir Lebih Keruh

Ada sedikit perbedaan yang nampak dari keputihan kehamilan dengan menjelang menstruasi. Keputihan saat hamil, biasanya warna lendir lebih keruh, putih seperti susu. Sedangkan keputihan menjelang haid cenderung lebih bening. (baca: Akibat keputihan saat hamil)

  1. Frekuensi Meningkat (Dapat Terjadi Dari Awal Hingga Menjelang Persalinan)

Saat hamil, produksi hormon estrogen meningkat. Hal inilah yang kemudian merangsang keluarnya keputihan berlebihan. Selain itu, perkembangan jamur Candida sp yang berlebihan di daerah vagina juga menjadi pemicu keputihan. Keputihan saat hamil dapat terjadi di awal kehamilan hingga menjelang persalinan. Hal ini membuat kondisi vagina lebih lembab.

  1. Kram Perut Tidak Sesakit Ketika Menstruasi

Tanda lain yang mengikuti saat hamil adalah kram perut. Kondisi ini dikarenakan adanya perlekatan embrio pada rahim sehingga muncullah rasa nyeri. Namun demikian, rasa nyeri saat hamil tidak sesakit saat PMS (menjelang haid). Rasa nyeri ini hanya di satu bagian saja. Bisa dikatakan seperti sakitnya kulit yang dicubit. (baca: Sakit perut saat hamil muda)

  1. Disertai Pendarahan

Keputihan yang muncul saat hamil terkadang juga disertai pendarahan. Kondisi ini terjadi tatkala sel telur mengalami pembuahan. Pembuluh darah di dalam rahim dirusak oleh trofoblas sehingga menyebabkan darah keluar dari vagina. Umumnya darah tersebut hanya berupa flek berwarna coklat, terkadang merah muda. Volumenya sedikit. Berbeda dengan darah haid yang volumenya banyak. (baca: Penyebab pendarahan saat hamilCara mengatasi pendarahan setelah melahirkan)

  1. Disertai Nyeri Payudara (Lebih sakit dari saat PMS)

Ketika masa kehamilan, wanita juga akan mengalami nyeri payudara sama halnya dengan saat PMS. Namun rasa nyeri ini lebih sakit dibandingkan saat haid. Selain itu, payudara juga lebih sensitif, tampak membesar dan warna aerola juga lebih menggelap. (baca: Cara mengatasi payudara bengkak saat menyapih)

  1. Ngidam sekaligus Mual

Hampir sama dengan tanda menjelang haid, wanita hamil juga mengalami peningkatan nafsu makan. Biasanya cenderung ngidam makanan tertentu, seperti mangga atau rujak. Namun demikian, terkadang nafsu makan juga bisa menurun begitu saja dikarenakan munculnya gejala mual. Wanita akan memiliki indra penciuman lebih sensitif. Sehingga saat mencium sesuatu akan mudah mual. Bahkan tak sedikit yang mengalami muntah setiap menelan makanan, sehingga menyebabkan penurunan berat badan. Kondisi ini dipengaruhi perubahan hormonal tubuh. (baca: Hamil tapi tidak mual dan tanpa ngidamhamil yang ngidam suami)

  1. Disertai Gejala Sering Buang Air kecil

Jika wanita haid mudah merasa haus, berbeda dengan saat hamil. Umumnya wanita hamil cenderung sering buang air kecil. Hal ini dikarenakan peningkatan hormon progesteron, volume darah yang meningkat, dan adanya tekanan pada kandung kemih yang disebabkan oleh rahim membesar. Kondisi ini wajar. Namun juga bisa memicu dehidrasi. Sehingga disarankan ibu hamil untuk meningkatkan konsumsi air putih guna mencegah dehidrasi.

  1. Disertai Gejala Sakit Kepala

Gejala lain dari kehamilan yakni adanya sakit kepala atau pusing. Kondisi ini disebabkan adanya perubahan hormonal pada tubuh. Berbeda dengan saat haid, biasanya wanita hanya mengalami nyeri perut dan pegal-pegal di punggung. (baca: Obat sakit kepala untuk ibu hamil)

  1. Keterlambatan Haid

Satu hal yang pasti, saat wanita mengalami kehamilan maka siklus haid akan tertunda. Jadi apabila Anda menderita keputihan namun tidak juga haid, maka cobalah melakukan pemeriksaan dengan test pack atau langsung ke dokter kandungan.

[accordion multiopen=”true
Informasi tanda kehamilan” state=”closed

Tips Mencegah Keputihan

Keputihan memang dapat membersihkan kuman dan sel-sel mati pada dinding rahim. Namun tetap saja, keputihan yang berlebihan tidak sehat. Terdapat beberapa tips untuk mencegah terjadinya keputihan berlebih. Diantaranya yaitu:

  • Menjaga kebersihan organ kewanitaan
  • Mengganti celana sebanyak 2 kali dalam sehari
  • Hindari menggunakan tisu di toilet umum
  • Gunakan pantyliner dengan daya serap tinggi untuk membantu mengurangi lendir, sehingga kondisi vagina bisa tetap kering. Namun demikian, jangan terlalu sering juga ya. Pantyliner tidak baik jika digunakan setiap hari
  • Menjaga pola makan, kurangi konsumsi gorengan, junk food, dan makanan yang mengandung zat-zat aditif
  • Perbanyak konsumsi buah pisang, buah delima
  • Tingkat konsumsi air putih
  • Bersihkan area kewanitaan setelah melakukan hubungan seksual
  • Hindari stres berlebihan
  • Dan lakukan olahraga secara rutin

Baca juga: Tanda keguguran di awal kehamilan, Tanda-tanda keguguran, Makanan pasca keguguran)

Pada dasarnya, perbedaan keputihan menjelang haid dan hamil tidak dapat dipastikan. Dari fisiologis, warna dan teksturnya sama saja. Namun yang membedakan adalah tanda-tanda lain yang menyertai. Sedangkan untuk keputihan patologis, umumnya lendir berwarna kekuningan, berbau tajam, ada rasa gatal dan nyeri ketika mengeluarkan urin. Kondisi ini tidak normal dahn harus segera diperiksakan ke dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn