Jenis tumor jinak yang paling banyak dijumpai pada wanita ialah kista. Tumor jinak satu ini berbentuk kistik dan adapula berantai seperti buah anggur, yang berisi udara, cairan, bahkan nanah. Sel-sel tumor yang terkandung dalam kista umumnya tidak akan bercampur atau menyebar ke jaringan lain disekitarnya tumbuh karenanya kista merupakan tumor yang jinak. Meski dikatakan sebagai tumor yang jinak, tetap saja wanita yang memiliki kista akan merasa khawatir dan takut. Dari berbagai macam jenis kista yang dapat tumbuh di tubuh wanita, yang paling ditakutkan biasanya adalah kista yang tumbuh langsung di daerah rahim, karena dianggap kemungkinan bisa menyebabkan gangguan kesuburan dan memengaruhi proses kehamilan.
Kista dan Kehamilan
Sebenarnya, adanya kista yang tumbuh di rahim wanita tidak selamanya selalu menyebabkan masalah kesuburan maupun penyebab infertilitas. Umumnya, kista bersifat jinak, berukuran kecil, tidak berpengaruh terhadap kesuburan. Dalam keadaan jinak, wanita yang memiliki kista masih bisa untuk hamil. Terutama karena kista ovarium sendiri ada kemungkinan hanya menyerang satu indung telur saja sementara wanita memilki 2 di kanan dan di kiri. Satu kandung telur yang terserang kista, tidak akan menghalangi kandung telur yang lain untuk berovulasi.
Berikut ini jenis kista ovarium yang sering terjadi :
- Kista Fungsional – Jenis kista satu ini tidak menetap dan dapat berubah-ubah sesuai dengan siklus haid. Kista fungsional bisa mengecil bahkan menghilang sama sekali dalam kurun waktu 2-3 kali siklus haid. Terdapat dua macam kista fungsional yaitu Kista Folikular (jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya sehingga umumnya tidak berbahaya) dan Kista Korpus Luteum (dapat tumbuh mencapat 10 cm dan berpotensi menyebabkan nyeri panggul, jika berisi darah dan pecah dapat menyebabkan nyeri hebat dan perdarahan internal).
- Kista Dermoid – Kista yang isinya bisa terdiri dari berbagai macam jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kemungkinan adalah kista bawaan sejak di dalam rahim atau saat masih kecil tapi bentuknya kering dan tidak ada gejala namun bisa membesar dan menimbulkan nyeri.
- Kista Endometriosis – Sering dikenal sebagai kista cokelat, terbentuk dari jaringan endometriosis (mirip selaput rahim namun berada di luar dinding rahim) yang menempel di indung telur dan berkembang menjadi kista. menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista.
- Kista Denoma – Dapat berkembang menjadi besar sehingga mengganggu organ lain di perut serta menimbulkan nyeri. Disebabkan oleh perkembangan sel-sel di luar lapisan luar ovarium.
- Polikistik Ovarium – Berhubungan dengan gangguan hormonal yang menyebabkan ovarium membesar dan membuat semacam lapisan luar yang tebal yang dapat menghalangi terjadinya proses ovulasi sehingga menyebabkan masalah infertilitas.
Gejala :” state=”opened
- Kram yang menusuk pada bagian bawah perut yang umumnya sering hilang timbul
- Siklus haid tidak teratur
- Terasa seperti ada tekanan pada perut bagian bawah atau terasa penuh
- Nyeri pada saat haid terasa luar biasa sampai menjalar ke pinggang bagian belakang
- Adanya tekanan atau rasa sakit yang menyertai saat buang air kecil atau buang air besar
- Keluar flek bercak darah dari vagina bukan di saat siklus haid
- Mual dan muntah
- Nyeri pinggang setelah berolahraga yang intensif
- Pada rasa sakit yang muncul sudah tidak tertahankan lagi makan kista bisa menyebabkan seseorang mengalami perdarahan hebat, anemia, lemas, bahkan sampai kehilangan kesadaran atau pingsan
Penyebab :
Penyebab munculnya kista ovarium (indung telur) antara lain adalah kegagalan kantong telur (folikel) untuk berovulasi. Jika terjadi terus menerus, lama-kelamaan kantong telur yang gagal berovulasi dapat berubah menjadi kista. Beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya kista, yaitu :
- Keturunan, baik dari ibu atau nenek
- Siklus haid yang tidak teratur
- Perut buncit
- Menstruasi di usia dini (sebelum usia 11 tahun)
- Sulit hamil
- Penderita hipotiroid
- Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi (tamoxifen)
Pada kista ovarium, biasanya tidak berpengaruh dengan tingkat kesuburan. Namun jika kista tumbuh sekitar 6-8 cm maka bisa menyebabkan masalah pada kehamilan. Dalam beberapa kasus, kista ovarium yang tumbuh pada saat hamil bisa terjadi torsi (terpelintir) dan bisa menyebabkan kelahiran prematur.
Kista yang Mempengaruhi Kehamilan
Lain ceritanya apabila kita membahas mengenai kista yang telah berkembang menjadi ganas. Kista dikatakan berbahaya apabila berkembang terlalu besar. Kista merupakan neoplasma yang terbilang liar tapi jinak, namun jika berkembang pesat dan mengganas dapat menyebabkan kanker ovarium. Kista yang berkembang lebih dari 5 cm dapat terpelintir terutama jika saat bersamaan wanita sedang hamil. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri yang teramat sangat.
Kista yang memengaruhi kesuburan adalah kista endometriosis yang juga dapat memicu terbentuknya kista di indung telur. Kista endometriosis ini menyebabkan proses pelepasan sel telur yang telah matang kesulitan untuk menuju ujung tuba falopi. Akibatnya, pembuahan sulit terjadi. Kista ini tidak boleh dibiarkan berlama-lama karena dapat meningkatkan risiko infertilitas pada wanita.
Hal-hal yang Harus Dilakukan
Bagi yang telah terdiagnosa memiliki kista, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyikapinya serta untuk cara cepat hamil :
1. Kenali Jenis Kista
Hal yang paling utama adalah Anda harus memastikan seberapa besar ukuran maupun perkembangan kista yang diderita. Untuk kista coklat (kista endometriosis) dengan diameter yang masih kecil, kemungkinan untuk bisa hamil masih terbuka lebar. Sementara pada kista yang ukurannya telah mencapat 6 cm lebih, memang bisa berpengaruh terhadap kehamilan. Kista yang tumbuh besar bisa menimbulkan kelainan letak janin dalam kandungan bahkan bisa menghalangi turunnya kepala di jalan lahir pada saat proses persalinan.
Akan tetap meski kista dikatakan berpengaruh terhadap kehamilan, bukan berarti pula harus terburu-buru dan menganggap bahwa penyakit kista harus mendapatkan penanganan berupa operasi untuk mengangkatnya. Proses pengangkatan kista tergantung dari ukuran penyakit kista serta usia kehamilan itu sendiri. Jika penyakit kista yang ukurannya besar dan juga berisiko membahayakan bagi janin, maka pengangkatan melalui cara operasi bisa saja dilakukan di masa kehamilan yang sudah memasuki pada usia 16 atau 18 minggu (trimester kedua).
2. Menunda Kehamilan
Meski terdiagnosa kista yang kecil, Anda diharapkan jangan menunda kehamilan. Lebih baik untuk segera mendapatkan kehamilan sebelum kista berkembang lebih jauh daripada nanti, akan mendapati kemungkinan terburuk dan mengalami kesulitan untuk hamil jika kista kemungkinan tumbuh mengganas. (baca juga : cara mencegah kehamilan tanpa KB)
3. Ikuti Instruksi dokter
Mengikuti dengan baik dan cermat semua petunjuk dan instruksi dari dokter. Ikuti petunjuk dokter. Kerja sama yang baik antara anda selaku pasien, dengan dokter yang menangani penyakit Anda akan turut membantu bagaimana proses pengobatan itu berjalan dengan baik.
4. Pengangkatan Kista
Cara terbaik untuk mengatasi kista yag tumbuh di dalam tubuh Anda memang tidak lain adalah dengan mengangkatnya. Sebaiknya Anda dan pasangan sudah berdiskusi dan mempersiapkan diri dengan baik untuk kemungkinan kista yang tumbuh terbukti berkembang di luar batas normal atau mengganas. Dengan demikian, pertimbangan untuk dilakukan operasi adalah cara yang terbaik. Penanganan dan perawatan yang tepat akan turut membantu memperbesar peluang untuk hamil setelah proses pengangkatan kista dilakukan.
Kesimpulannya !
kista yang tumbuh di dalam rahim wanita tidak selalu menyebabkan masalah pada kesuburan wanita. Kista yang berukuran kecil adalah kista yang jinak dan tidak akan berpengaruh terhadap proses ovulasi maupun saat sedang hamil. Yang harus dikhawatirkan adalah kista yang telah tumbuh mengganas, dengan ukuran lebih dari 6 cm karena kista ini dapat mengganggu janin jika tumbuhnya bersamaan dengan proses kehamilan.
Kista yang terbilang sangat berbahaya ialah kista dengan gejala endometriosis karena mengganggu proses ovulasi sehingga kemungkinan untuk terjadi pembuahan sangat kecil. Kista inilah yang sering membuat wanita sulit hamil. Jadi, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter apabila memiliki keluhan atau gejala kista seperti yang telah disebutkan di atas. Jika terdiagnosa kista, maka lakukan tindakan yang tepat dengan mendiskusikan pada tenaga medis, mengenai kemungkinan untuk kehamilan. Pada kista yang ukurannya kecil, justru akan dianjurkan untuk tidak menunda kehamilan.