Mengapa Kuret Kandungan 2 Bulan dan Bahaya untuk Ibu

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mungkin Anda sudah tak asing dengan yang namanya kuret ya bunda. Kuret sendiri adalah tindakan medis yang harus dilewati oleh wanita jika mereka mengalami keguguran. Kuret perlu dilakukan sehingga rahim kita bisa menjadi bersih. Mungkin ada dari Anda yang sudah pernah menjalani kuret dan ada yang belum pernah, oleh karena itu kali ini kami akan membahas mengenai masalah kuret. Kali ini kami akan membahas informasi penting mengenai kuret kandungan 2 bulan. Bagi Anda yang usia kandungannya 2 bulan dan ingin menjalani kuret maka harus tahu mengenai info penting ini. Berikut informasi lengkap mengenai kuret kandungan 2 bulan

Mengapa Kuret?

  1. Janin tidak berkembang

Tentu bunda yang belum pernah mengalami kuret akan bertanya-tanya apa saja sih penyebab hingga akhirnya kita harus menjalani kuret. Mengapa kita harus melakukan kuret? Ketika janin yang ada di dalam rahim kita tidak berkembang maka kita harus melewati proses kuret janin tidak berkembang. Janin tidak berkembang ini harus diambil karena tak akan bisa tumbuh dan berkembang, misalnya saja ketika kandungan sudah menginjak usia 2 bulan namun ketika diperiksakan oleh dokter, ia masih sama seperti bayi usia 1 bulan dan bahkan tak ada suara detak jantung. Janin yang tidak berkembang seperti itulah yang akhirnya harus dikuret.

  1. Keguguran

Penyebab kedua yang bisa membuat janin usia 2 bulan harus dikuret adalah keguguran. Bunda bisa saja mengalami keguguran di awal trimester pertama, cirinya adalah muncul gumpalan darah atau pendarahan. Bunda harus tahu akibat keguguran, jika mengalami keguguran maka kita harus menjalani kuret untuk memastikan jika jaringan yang ada di dalam rahim dari sisa kehamilan ini bisa bersih dan tidak menyebabkan infeksi sehingga nantinya Anda bisa hamil lagi bunda.

Bahaya Kuret Kandungan 2 Bulan

  1. Infeksi dalam rahim

Walau mungkin memang kuret dilakukan oleh tenaga medis, namun kemungkinan masih ada efek samping kuret yang bisa kita alami setelah kita menjalaninya ya bunda. Bahaya dari kuret yang pertama adalah bisa menyebabkan infeksi dalam rahim. Infeksi rahim itu bisa terbentuk jika kuret yang dilakukan tidak sampai bersih sehingga akan meninggalkan jaringan lama yang dibiarkan saja akan bisa menyebabkan infeksi. Jadi pastikan pilih ahli medis yang benar-benar terpercaya dan profesional.

  1. Luka dan kerusakan rahim

Resiko dari kuret yang kedua adalah bunda bisa saja mengalami luka dan kerusakan rahim setelah menjalani operasi kuret. Memang mungkin kuret wajib dilakukan bagi Anda yang mengalami beberapa kondisi di atas. Namun tak menutup kemungkinan bunda mengalami resiko. Selama operasi bisa saja alat yang digunakan mengenai rahim dan membuatnya luka, luka itu akan menyebabkan kerusakan rahim yang memilki efek jangka panjang.

  1. Sindrom Asherman

Resiko yang sudah kita bahas di atas tadi, luka dan kerusakan rahim itu jika tidak segera diatasi akan menyebabkan pelengketan pada rahim atau yang dalam dunia medis disebut dengan Sindrom Asherman. Sindrom Asherman ini menimbulkan beberapa bahaya seperti keguguran yang meningkat di kehamilan selanjutnya, kemandulan, dan macam-macam gangguan haid seperti berhenti haid dan nyeri hebat saat haid datang.

  1. Trauma

Kuret sendiri sebenarnya juga membutuhkan waktu untuk pemulihan. Salah satu bahaya kuret kandungan 2 bulan adalah mungkin Anda akan menjadi trauma. Trauma akan kehamilan karena pada akhirnya harus mengalami kuret seperti yang pernah Anda alami sekarang ini.

  1. Pendarahan berlebihan

Bahaya kelima yang bisa kita alami setelah kuret adalah mengalmai pendarahan yang berlebihan. Memang sebenanrya ibu yang baru saja kuret pada umumnya mengalami pendarahan 1-2 hari setelah kuret sehingga dokter menyarankan bunda menggunakan pembalut. Namun ada beberapa kasus dimana ibu setelah kuret mengalami pendarahan secara berlebihan, mungkin saja karena mengalami infeksi atau timbul luka di dalam rahim.

  1. Anemia

Tentu saja kita tidak ingin mengalami resiko dari kuret, namun resiko atau bahaya itu bisa datang kapan saja. Jika bunda setelah kuret mengalami pendarahan yang berlebihan atau misalnya saja mengalami haid yang berlebihan setelah kuret maka bunda bisa mengalami anemia. Anemia gejalanya adalah bunda akan mengalami lemas, letih, dan juga lesu. Anemia membuat bunda menjadi mudah lelah dan juga mengalami pusing yang tentu saja akan menganggu aktifitas bunda.

  1. Gangguan menstruasi

Kuret tidak hanya bisa menyebabkan bunda mengalami masalah kesehatan yang sudah kami sebutkan di atas, bunda juga bisa mengalami resiko gangguan siklus menstruasi. Ada beberapa kasus dimana setelah melakukan kuret bunda akan mengalami gangguan pada menstruasi seperti misalnya siklus menstruasi yang jadi tidak teratur, nyeri hebat saat haid, mesntruasi yang berlebihan (pendarahan) yang tidak mau berhenti-berhenti, bahkan yang lebih parah bisa menyebabkan bunda berhenti menstruasi.

  1. Terbentuk jaringan parut di dinding rahim

Bahaya kedelapan yang bisa dialami jika kita menjalani dilatasi dan kuret adalah terbentuknya jaringan parut di dinding rahim kita. Hal ini biasanya muncul jika pembersihan sisa janin di dalam rahim tidak bersih sehingga menimbulkan bekas jaringan parut di dinding rahim yang tentunya berbahaya.

  1. Komplikasi tertentu

Bagi wanita yang sebentar lagi akan menginjak masa menopause dan juga baru saja melahirkan biasanya memilki resiko mengalami komplikasi seperti misalnya timbul lubang pada rahim mereka yang nantinya bisa menutup sendiri. Selain itu ada juga komplikasi yang bisa bunda alami misalnya lubang pada usus, jika tidak segera ditangani maka akan berbahaya.

  1. Kram perut berkepanjangan

Jika bunda mengalami salah satu bahaya kuret yaitu kram perut yang berkepanjangan atau kram perut hebat yang bunda alami selama lebih dari 2 hari maka bunda harus segera memeriksakannya ke dokter karena bisa jadi itu adalah salah satu tanda rahim yang baru saja dikuret mengalami beberapa masalah.

  1. Kehamilan ektopik

Yang terakhir, jika prosedur kuret itu tidak dilakukan dengan benar maka bisa membuat bunda memiliki resiko mengalami kehamilann ektopik atau hamil di luar rahim untuk kehamilan yang selanjutnya. Namun kasus seperti ini sangat jarang sehingga bunda tidak perlu terlalu khawatir. Kehamilan ektopik terjadi ketika embrio tidak bisa sampai ke rahim sehingga berkembang di bagian tuba falopi.

Itu dia bunda informasi penting mengenai kuret kandungan 2 bulan. Pada umumnya dokter akan benar-benar memantau keadaan bunda dan juga melakukan prosedur kuret ini dengan sangat hati-hati sehingga akan meminimalkan resiko yang sudah kami sebutkan tadi. Bunda harus tahu juga mengenai keguguran tanpa kuret sehingga tahu info lengkapnnya. Semoga artikel ini bermanfaat!

fbWhatsappTwitterLinkedIn