Setiap wanita pasti mendambakan tubuh yang sehat sehingga dapat memiliki buah hati dari dirinya sendiri kelak. Salah satu harga yang sangat berharga bagi seorang wanita adalah organ reproduksinya, baik itu rahim, indung telur, maupun organ penyokong organ reproduksi seperti payudara yang dapat menghasilkan ASI.
Masalah atau gangguan yang terjadi pada organ reproduksi seperti miom, dapat menjadi momok tersendiri bagi setiap wanita. Sebenarnya apa itu miom? Apa tanda-tandanya? Bagaimana cara mengobati miom? Oleh karena itu setiap wanita mesti menjaga organ reproduksinya masing-masing. Namun sebelumnya, setiap wanita harus mengenali tubuhnya terlebih dahulu baru bisa merawatnya. Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai organ reproduksi wanita dan masalahnya yaitu miom.
Organ Reproduksi Wanita
Sudah selayaknya sebagai seorang wanita kita mengenali organ reproduksi kita. Organ reproduksi wanita dibagi dua: organ reproduksi internal dan eksternal. Organ reproduksi internal terdiri dari ovarium (indung telur), uterus (rahim), tuba fallopii (saluran telur), dan cervix (mulut rahim). Sementara organ reproduksi eksternal terdiri dari: vagina, clitoris, labium majus, dan labium minus.
Orga reproduksi internal berperan dalam proses reproduksi (pembuahan dan kehamilan), sementara itu organ reproduksi eksternal berperan sebagai organ kopulasi (persetubuhan) dan pelumas (karena dalam labium terdapat muara kelenjar). Pada hubungannya dengan miom, kita hanya akan membahas organ reproduksi internal.
- Ovarium
Organ ini jumlahnya sepasang, dan berisi ovum. Ovarium berada di dekat tuba fallopii, difiksasi oleh 2 ligamen: lig. teres uteri dan lig. ovarii propia terhadap tuba fallopii dan dinding pelvis (panggul). Setiap bulan umumnya ovarium akan melepaskan satu ovum dari salah satu sisi secara bergantian. Ovum ini yang kelak akan bertemu dan meluruh bersama sperma.
- Tuba fallopii
Merupakan saluran untuk ovum menuju uterus, di sini juga umumnya tempat bertemu ovum dan sperma. Terdiri dari 3 bagian: isthmus (dekat uterus), ampulla (tengah, bagian terpanjang), dan infundibulum (dekat ovarium). Pada infundibulum terdapat fimbrae (rumbai berbentuk corong) untuk menangkap ovum yang keluar dari ovarium. Di infundibulum ini pula sering terjadi pembuahan.
- Uterus
Adalah rahim. Berbentuk seperti buah pir terbalik. Memiliki dinding tebal dengan rongga di tengahnya. Uterus memiliki elastisitas tinggi sehingga dapat membesar ketika terjadi kehamilan. Uterus mendapat nutrisi dari arteri uterina yang berjalan berkelok-kelok di tepinya, memungkinkan arteri ini memanjang (tidak putus) ketika terjadi kehamilan.
- Cervix uteri
Cervix atau mulut rahim adalah tempat pertemuan uterus dengan vagina. Karena letaknya yang dekat dengan dunia luar, memungkinkan mikroorganisme (bakteri, virus, jamur) untuk masuk.
Apa itu miom?
Miom biasa juga disebut dengan mioma, uteri fibroid, maupun leimioma. Miom bisa didefinisikan adanya pertumbuhan di sekitar rahim yang sifatnya tidak ganas. Jadi miom berbeda dengan kanker. Secara histologis, leimioma uteri berinti spindel dan berbentuk oval. Awalnya miom adalah sel dinding rahim yang tumbuh tidak normal dan menyebabkan terjadinya tumor jinak.
Berdasarkan lokasinya, miom dibedakan menjadi 3:
- Fibroid intramural
Miom yan tumbuh di antara jaringan otot rahim. Miom intramural paling sering terjadi pada penderita miom.
- Fibroid subserous
Miom ini berada di luar dinding rahim. Lokasinya yang tak terikat membuatnya rawan untuk tumbuh menjadi besar.
- Fibroid submucous
Miom jenis ini tumbuh di bagian dalam otot dinding rahim. Beberapa kasus penderita miom adalah penderita miom jenis ini.
Miom sering disamakan dengan kista. Padahal keduanya berbeda. Bagi para ibu, hamil dengan kista dan miom adalah momok tersendiri. Beberapa wanita juga mempertanyakan apakah penderita kista bisa hamil atau tidak. Setiap wanita perlu mengetahui bahaya kista dan miom. Keduanya juga dapat menjadi penyebab keguguran berulang. Baca pula:
- Penanganan keguguran berulang
- Tanda-tanda keguguran
- Penyebab keguguran hamil muda
- Cara menjaga kehamilan muda agar tidak keguguran
Tanda Miom
Kebanyakan wanita tak menyadari kehadiran miom dalam tubuhnya. Hal ini dikarenakan gejala miom yang cenderung tak tampak dan tak terasa. Namun ada juga wanita yang merasakan tanda tanda miom timbul dalam tubuh mereka.
Sebenarnya miom bukanlah sesuatu yang ganas atau berbahaya. Akan tetapi seringkali kemunculannya menimbulkan rasa tidak nyaman. Apalagi jika sudah membesar atau pecah. Oleh karena itu, sebelum hal tersebut terjadi, lebih baik memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu. Melakukan check up rutin adalah ide yang bagus. Atau anda juga bisa mulai memeriksakan diri bila merasakan gejala miom sebagai berikut:
- Dismenorrhea
Nyeri yang berlebih ketika menstruasi. Rasa nyeri busa berada di sekitar panggul atau menjalar hingga ke perut.
- Sakit ketika bersetubuh
Merasa sakit ketika berhubungan seksual. Kadang juga merasa tidak nyaman. Sangat tidak nyaman bukan ketika harus merasakan hal ini ketika bersetubuh dengan suami anda?
- Sering BAK (Buang Air Kecil)
Miom yang membesar di uterus sehingga mendesak kandung kemih. Kandung kemih tertekan sehingga urin memaksa keluar dalam frekuensi lebih sering.
- Konstipasi
Seperti hakbya sering buang air kecil, begitu pula dengan konstipasi. Anus dan rectum terletak berdekatan, yaitu di belakang uterus. Posisi uterus yang membesar karena miom yang membesar, mendesak rectum. Hal ini mengakibatkan sulitnya buang air besar.
- Kembung
Kembung bisa berarti gejala dari berbagai penyakit, seperti maag, dan bisa juga miom. Kembung berarti adanya gas yang tertahan dalam perut. Miom yang membesar hingga memberi nyeri di daerah perut juga dapat menjadi penyebab kondisi ini.
- Keguguran
Pernah mengalami kegugurang berulang kali? Anda perlu waspada. Keguguran biasa ditandai dengan munculnya flek bercak darah saat hamil muda. Sebagai calon ibu, sudah semestinya mengetahui bagaimana ciri kehamilan bermasalah. Miom bisa menjadi faktor yang mengganggu proses kehamilan anda (baca pula: cara mencegah keguguran).
Untuk menegakkan diagnosis miom, seorang dokter akan meminta anda menjalani USG terlebih dahulu. Setelah itu barulah dokter akan melakukan penanganan yang tepat. Biasanya setelah menopause miom akan menyusut dan menghilang dengan sendirinya sehingga anda tak perlu terkalu mencemaskannya. Hal ini tentunya juga didukung dengan gaya hidup yang sehat seperti banyak mengonsumsi buah dan sayur
(baca pula: makanan berbahaya dan pantangan makanan ibu hamil).
Akan tetapi, sebagian wanita akan merasa terganggu dengan kehadiran miom. Atas alasan kenyamanan inilah biasanya dokter kandungan akan menyarankan untuk melakukan tindak pembedahan, yaitu operasi pengangkatan miom . Tetapi anda tak perlu takut untuk melakukan operasi tersebut karena tentunya dokter yang berpengalaman akan menanganinya untuk anda.
(baca pula: efek samping operasi miom)