Bolehkah Ibu Hamil Makan Perkedel Kentang?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pantangan makanan ibu hamil menjadi hal yang sangat dipatuhi oleh semua ibu hamil. Namun terkadang ibu hamil mengalami fase ngidam atau keinginan pada makanan secara berlebihan. Dampaknya bisa membuat emosi ibu hamil naik turun ketika tidak dituruti. Salah satu makanan yang sangat disukai ibu hamil adalah seperti kentang goreng atau yang dimasak menjadi perkedel. Ini jenis lauk yang sangat lezat dan kentang juga mengandung banyak nutrisi untuk tubuh ibu hamil. Lantas, bolehkah ibu hamil makan perkedel kentang? Jika Anda masih ragu maka bisa mengikuti keterangan dibawah ini.

Boleh Tidak Ibu Hamil Makan Perkedel Kentang?

Perkedel adalah salah satu makanan dari kentang yang diproses dengan cara digoreng, ditumbuk, diberi bumbu, dicetak dan kemudian digoreng lagi. Jika Anda bayangkan maka berapa banyak minyak dan kemungkinan bumbu yang berbahaya pada perkedel kentang. Akhirnya dengan proses pengolahan ini maka kemungkinan beberapa nutrisi juga rusak dan tidak baik untuk kesehatan ibu. Masalah  ibu hamil makan gorengan sebenarnya memang boleh saja, asalkan tidak berlebihan. Pemikiran ini juga harus diterapkan saat ibu hamil akan makan perkedel. Lalu sebenarnya boleh tidak? Ahli nutrisi ibu hamil tidak melarang dan memperbolehkan, hanya saja jumlahnya harus sedikit. Jika berlebihan maka bisa terkena dampak berbahaya untuk ibu dan janin dalam kandungan.

Bahaya Ibu Hamil Makan Perkedel Kentang Berlebihan

  1. Resiko kenaikan berat badan

Salah satu bahaya makan gorengan bagi ibu hamil adalah bisa meningkatkan berat badan dengan sangat cepat. Ibu hamil memang harus memantau berat badan yang sehat agar janin dan ibu tetap sehat. Sementara jika diperhatikan maka perkedel kentang adalah olahan kentang yang mengandung banyak lemak dan minyak. Jika dikonsumsi berlebihan maka ibu akan mengalami kenaikan berat badan dan resiko penyakit lain akibat obesitas pada ibu hamil.

  1. Resiko hipertensi

Ada banyak penyebab hipertensi pada ibu hamil, seperti kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi. Perkedel biasanya mengandung bumbu seperti garam dan kaldu untuk menambah rasa. Jika Anda makan perkedel di warung makan maka biasanya olahan ini juga ditambah dengan penyedap rasa. Karena itu perkedel akan terasa lezat untuk lidah ibu hamil. Tapi ternyata semua bumbu ini bisa meningkatkan tekanan darah dengan cepat. Resikonya sangat berbahaya untuk kesehatan janin dan keselamatan ibu. Karena itu ibu dengan bakat darah tinggi sebaiknya tidak makan perkedel kentang saat hamil.

  1. Kolesterol naik

Masalah ibu hamil yang gemuk memang selalu membingungkan. Ada ibu hamil yang gemuk tapi sehat. Dan ada ibu hamil yang kurus tapi memiliki tingkat kolesterol yang cukup tinggi. Ketika ibu hamil makan perkedel kentang berlebihan maka kolesterol dalam tubuh ibu bisa meningkat dengan cepat. Kemungkinan jika melakukan berbagai cara alami menurunkan kolesterol pada ibu hamil, maka juga tidak akan berhasil. Tentu saja ini merugikan untuk ibu dan janin dalam kandungan. Jadi lebih baik hindari perkedel kentang, jika tetap ingin maka maka masak sendiri dan olah dengan cara yang lebih sehat.

  1. Resiko kanker

Kentang goreng atau olahan perkedel kentang kemungkinan juga meningkatkan resiko kanker. Ada senyawa kimia yang terbentuk dari bahan kentang sendiri ketika bertemu dengan minyak panas untuk menggoreng perkedel. Resiko kanker mungkin tidak akan muncul dengan cepat, tapi terjadi di masa depan. Bahkan janin dalam kandungan juga bisa memiliki tingkat resiko yang sama.

Bagaimanapun kentang goreng atau perkedel kentang memang makanan yang sangat lezat. Ada banyak nutrisi yang bisa sangat baik untuk kesehatan ibu. Tapi itu didapatkan jika ibu makan sedikit saja. Jika terlalu banyak maka bisa terkena bahaya makan perkedel kentang berlebihan. Jadi jika Anda masih ragu dengan bolehkah ibu hamil makan perkedel kentang, maka silahkan membaca ulang keterangan di atas.

fbWhatsappTwitterLinkedIn