Setelah bagi lahir melalui jalan persalinan baik secara caesar ataupun melahirkan normal, ibu memiliki peran yang sama besarnya atau bahkan lebih besar dalam proses menjaga perkembangan bayi serta kesehatannya agar bayi dapat tumbuh secara normal dan berkembang dengan baik. Salah bentuk tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap ibu sesaat bayi lahir adalah menyedikan makanan dan nutrisi yang berguna bagi kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangannya.
Dalam proses menyediakan nutrisi dan makanan yang harus dilakukan oleh ibu tersebut, menyusui bayi merupakan cara yang sebaiknya menjadi pilihan utama bagi bayi. Proses menyusui yang dilakukan dengan cara memberikan asi atau air susu ibu kepada bayi sangat dianjurkan oleh dokter kesehatan dan bahkan selalau dikampanyekan oleh Badan Kesehatan Dunia PBB atau WHO. Pentingnya proses menyusui ini dikarenakan adanya berbagai macam manfaat asi untuk bayi selain sebagai nutrisi alami yang dibutuhkan oleh bayi.
Beberapa manfaat yang dapat diberikan asi kepada bayi diantaranya sebagai nutrisi utama yang bergunan untuk pertumbuhan fisik maupun perkembangan kecerdasan bayi, meningkatkan daya tahan tubuh bayi, membantu meningkatakn hubungan emosional antaran ibu dengan bayi, dan beberapa manfaat positif lain yang bukan hanya diberikan kepada bayi namun juga untuk ibu sendiri. Karena pentingnya proses menyusui tersebut maka ibu harus menjaga dan melakukan usaha agar asi yang diproduknya memiliki jumlah yang cukup secara berkualitas baik serta memperhatikan nutrisi ibu menyusui saat bayi baru lahir.
Salah satu hal yang harus diusahakan oleh setiap ibu menyusui adalah menghindari berbagai macam pantangan ibu menyusui terutama makanan yang dapat memberikan pengaruh buruk pada proses menyusui dan juga pada asi secara langsung. Demi menjaga agar asi yang diberikan kepada bayi selalu dalam kualitas yang baik maka hamil.co.id akan mengulas salah satu minuman yang sering kali menimbulkan pertanyaan dan keraguan terkait boleh tidaknya dikonsumsi oleh ibu menyusui dan salah satunya adalah minuman soda.
Mengenal Minuman Soda
Soda merupakan jenis minuman yang dibuat dengan bahan zat natrium bikarbonat cair. Minuman soda didapatkan melalui proses karbonisasi dengan cara mencampurkan karbondioksida bertekanan tinggi dalam minuman. Menambahkan koda dalam minuman akan membuat sensasi rasa soda yang khas. Saat ini sudah banyak jenis minuman bersoda yang diproduksi dan dipasarkan secara masalah dengan berbagai varian baik merk atau branda maupun rasanya. Minuman bersoda dikenal menjadi salah satu minuman yang tidak baik untuk kesehatan karena berbagai kandungan di dalamnya.
Bolehkah Ibu menyusui Minum Soda
Seperti yang dijelaskan dalam uraian mengenai minuman soda diatas, diketahui bahwa minnuman bersoda merupakan salah satu jenis minuman yang dapat memberikan efek buruk terhadap kesehatan sehingga ibu menyusui sebaiknya menghindari untuk mengkonsumsinya dalam jumlah berlebihan. Kandungan gula tinggi yang terdapat di dalam soda menjadi salah satu pemicu adanya efek efek negatif dan bahaya bagi kesehatan ketika ibu menyusui minum minuman bersoda. Penjelasan diatas sama halnya dengan jawabab dari pertanyaan bolehkah ibu menyusui minum sprite.
Meskipun sejauh ini belum ada bahaya secara langsung yang dapat ditimbulkan oleh minuman soda terhadap bayi namun untuk jangka panjang dan dalam jumlah konsumsi yang banyak soda tentu dapat berefek buruk pada kesehatan ibu maupun bayi dimasa mendatang. Beberapa efek buruk yang mungkin dapat dimunculkan oleh ibu menyusui diantaranya seperti :
- Resiko penyakit diabetes, kebiasaan mengkonsumsi minuman bersoda dengan kandungan gula yang tinggi dapat meningkatkan resiko ibu menyusui mengalami kenaikan gula darah yang bila menjadi sebauh kebiasaan dapat menyebabkan penyakit diabetes.
- Menyebabkan obesitas, setelah proses kehamilan yang menjadikan tubuh ibu mengalami peningkatan berat badan, menurunkan berat badan menjadi salah satu tujuan ibu untuk mengembalikannya pada kondisi yang ideal. Dengan mengkonsumsi minuman bersoda yang mengandung banyak soda tentu malah akan menyebabkan ibu mengalami obesitas atau peningkatan berat badan.
- Sering buang air kecil, kandungan kafein dalam minuman bersoda dapat menyebabkan ibu menyusui sering buang air kecil akibat dari sifat diuretik yang dimiliki oleh bahan tersebut. Dengan kondisi ibu menyusui yang sering buang air kecil tersebut menyebabkan vitamin maupun mineral berpeluang hilang ikut dalam urin sehingga nutrisi di dalam asi bisa jadi berkurang juga.
- Berbahaya bagi bayi, meskipun sejauh ini kandungan kafein yang terdapat dalam soda cukup kecil dan tidak menyebabkan peningkatan detak jantung pada bayi namun jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih resiko berbahaya bagi kesehatan bayi akibat kandungan kafein tentu tetap mungkin terjadi.
Itulah beberapa penjelasan mengenai bolehkah ibu menyusui minum soda serta beberapa efek negatif yang mungkin dapat terjadi baik pada ibu menyusui maupun bayi secara langsung. Mengingat berbagai efek yang ada serta kandungan di dalam soda maka setiap ibu menyusui sebaiknya mengindarkan diri untuk mengkonsumsi soda terutama dalam jumlah yang banyak dan tetap memprioritaskan mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu menyusui maupun minuman yang dapat memperbanyak jumlah asi dan meningkatkan kualitas dari asi itu sendiri.