4 Ciri Ciri ASI Basi dan Tak Bisa Diminum

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Melakukan  cara memerah ASI memang menjadi solusi yang paling aman untuk ibu menyusui yang terpaksa harus bekerja atau sering meninggalkan bayi. Ini bisa membuat bayi tetap menerima ASI karena ASI memang jenis susu yang paling baik dan sehat untuk bayi. Setelah ASI diperah dengan cara yang tepat maka selanjutnya disimpan di dalam kulkas. Ketika akan diberikan maka cukup direndam dalam air hangat sebentar. Namun setelah itu ternyata terkadang bayi tidak mau karena aroma dan rasa ASI yang tidak segar. Lalu apakah aroma dan rasa tersebut adalah tanda jika ASI sudah basi? Untuk menjawab pertanyaan ini maka ikuti dulu informasi tentang ciri ciri ASI basi dan tak bisa diminum seperti berikut ini.

  1. Lapisan ASI tidak mau campur

Ketika ibu mencoba untuk memberikan ASI perah maka seharusnya saat dicampur ada lapisan ASI yang bisa merata. Pada ASI perah yang sudah basi maka lapisan ini bertahan dan tidak mau campur meskipun sudah dicampur dan dibiarkan sebentar. Hal ini paling sering terjadi ketika ibu melakukan cara memperbanyak ASI perah karena harus bekerja. Sebenarnya lapisan ASI yang terbentuk setelah diperah adalah karena adanya bagian lemak dan air yang terpisah. Ketika ASI masih sehat maka lapisan ini bisa campur dengan baik. Jadi pastikan apakah tanda ini terjadi sebelum memberikan ASI perah pada bayi.

  1. Bau tengik

Jika ASI perah basi maka aroma yang tercium tidak sedap yaitu seperti bau tengik yang menyengat. Ini hal yang sangat wajar karena ASI mengandung lemak yang bisa basi. Seharusnya dengan cara memompa ASI yang tepat dan prosedur penyimpanan yang tepat maka ini tidak terjadi. Namun karena salah maka bisa saja ASI menjadi berasa asam dan baunya menyengat. Tapi ibu juga harus mengingat apakah ada pengaruh yang dikonsumsi ibu menyusui pada ASI yang baru saja diperah.

  1. Rasa sangat asam

Ketika ASI mau bercampur dan tidak tercium aroma tengik, maka ASI yang basi bisa memiliki rasa yang sangat asam. Rasa asam ini bisa membuat bayi tidak mau minum ASI dan jika tetap diminum maka bisa terkena sakit perut atau menjadi penyebab diare pada bayi. ASI yang sudah basi memang bisa sangat berbahaya untuk bayi sehingga ibu juga bisa mencoba mencicipi ASI sebelum diberikan pada bayi.

  1. Tidak terpengaruh warna ASI

Ketika ibu berusaha untuk memerah ASI maka harus melakukan cara menyimpan ASI perah yang tepat. Penyimpanan yang tepat bisa membuat ASI tahan lama dan kualitasnya tetap sehat untuk bayi. Sebenarnya beberapa ibu juga curiga jika warna ASI yang tidak putih berarti karena basi. Ini hal yang salah karena warna ASI yang sehat sangat bergantung dengan zat yang masuk ke dalam tubuh ibu. Misalnya jika ibu rajin mengkonsumsi sayuran hijau maka ASI akan berwarna putih kehijauan. Jika ibu rajin mengkonsumsi buah yang berwarna maka ASI juga tidak selalu putih. Jadi perubahan warna pada ASI tidak selalu karena basi tapi karena apa yang dimakan oleh ibu.

Tips Menyimpan ASI Agar Tidak Basi

  1. Pilih tempat penyimpanan. Ketika ibu memiliki produksi ASI yang sangat banyak maka ibu bisa memerah ASI dan menyimpan pada tempat yang berbahan botol dari gelas atau botol plastik yang tidak mengandung bahan bisphenol A. Lebih baik ibu bisa memilih tempat khusus untuk ASIP.
  2. Simpan dengan suhu yang tepat. Sebenarnya semua ASI perah bisa bertahan selama kurang lebih 2 minggu atau sampai beberapa bulan. Caranya adalah dengan menyimpan ASI dengan cara yang tepat di lemari es khusus untuk ASI perah dengan suhu 4 derajat Celcius.
  3. Selalu tulis data dikemasan. Karena biasanya ibu sangat sibuk maka biasanya juga lupa kapan ASI tersebut diperah. Agar tidak lupa maka ibu bisa mencantumkan tanggal dan jam perah sampai penyimpanan. Dengan cara ini maka ibu bisa mengambil ASI yang pertama kali diperah dan diberikan pada bayi.

Jadi inilah semua ciri ciri ASI basi dan tak bisa diminum yang harus diketahui oleh semua ibu menyusui. Karena memberikan ASI yang sudah basi bisa sangat berbahaya untuk bayi maka sebaiknya ibu hanya memberikan ASI yang benar-benar berkualitas.

fbWhatsappTwitterLinkedIn