Mengejan merupakan tahap akhir dari proses kehamilan yang sangat krusial yaitu masa persalinan, dimana sang ibu melakukan suatu dorongan untuk membantu sang buah hati keluar dari rahim. Secara garis besar, ada 2 cara untuk mengejan bagi ibu yang melahirkan, berikut ulasannya:
- Mengejan Sesuai Arahan Paramedis
Suster atau dokter yang membantu Anda saat melahirkan normal akan memberi tahu waktu kapan Anda harus mengejan. Instruksi diberikan pada saat terjadi tanda-tanda akan melahirkan melalui pembukaan penuh (bukaan ke-10), maka Anda akan diarahkan untuk segera mengejan. Melalui cara ini, bisa jadi sang ibu pada saat itu belum merasakan adanya dorongan untuk mengejan. Oleh karena itu, prosesi persalinan ini memang sepenuhnya menurut pada anjuran suster atau dokter yang menangani sang ibu melahirkan.
Biasanya proses ini dimulai setiap terjadinya kontraksi dengan instruksi untuk menarik napas dalam-dalam, tahan dan dorong. Proses mendorong ini dilakukan dengan menarik atau mengencangkan otot perut dan mendorong dengan sekuat tenaga di bagian bawah sambil suster menghitung hingga hitungan ke-sepuluh. Setelah itu, ambil napas lagi secara cepat dan dorong lagi seperti tadi hingga hitungan ke-sepuluh. Paling tidak lakukan proses ini sampai tiga kali dalam setiap kontraksi. Beberapa ibu merasakan tahap ini seperti mengejan untuk buang air besar.
Proses mengejan ini dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Untuk menghindari terjadinya sobekan yang terlalu lebar, disarankan untuk tidak mengejan dulu saat kepala bayi mulai terlihat dan keluar dari mulut vagina.
- Mengejan Sesuai Naluri Tubuh Sang Ibu
Alternatif mengejan berikutnya adalah dengan cara mengejan saat melahirkan sesuai dorongan yang dirasakan oleh tubuh dari sang ibu sendiri. Ketika sang ibu merasakan adanya dorongan untuk mengejan dan merasa sudah siap dan yakin, maka dapat langsung dilakukan proses untuk mengejan. Cara ini paling sering direkomendasikan oleh para bidan.
Pada proses persalinan ini, sang ibu disarankan untuk mengikuti dorongan tubuhnya sendiri dan sang bidan akan menuntun untuk memberikan bimbingan dan motivasi bagi sang ibu. Biasanya sang ibu akan menunggu sampai kontraksi terjadi beberapa kali baru mengejan. Pada saat proses berlangsung, biasanya sang ibu tidak mengambil napas dalam-dalam sebelumnya dan mengeluarkan napas ketika sedang mengejan. Kalaupun ia menahan napas, itu hanya berlangsung singkat. Proses mendorong juga cenderung lebih pendek-pendek namun sering selama kontraksi terjadi. Pada tahap ini biasanya sang ibu juga mengeluarkan suara-suara mengaduh. (Baca juga: Ciri-ciri kontraksi akan melahirkan)
Jika sang ibu tidak merasakan adanya dorongan untuk mengejan, maka disarankan untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat sejenak sembari sang bayi akan keluar sendiri dengan dorongan dari kontraksi rahim. Disarankan pula, pada saat sang ibu merasakan dorongan untuk mengejan, maka mengejanlah beberapa detik pada saat puncak kontraksi yang pertama terjadi dan tidak pada setiap kontraksi. Saat si bayi mulai turun dan menekan dasar panggul, sang ibu akan cenderung mengejan lebih keras dan sering.
(baca juga : pemulihan rahim pasca caesar serta resiko melahirkan normal setelah caesar)
Mana Yang Lebih Baik?
Alasan mengapa proses pengejanan dilakukan sesuai arahan paramedis dan bukan atas dorongan naluri dari tubuh sendiri adalah untuk mempersingkat waktu persalinan tahap kedua, yaitu tahap ketika pembukaan saat melahirkan telah lengkap (10 cm) hingga bayi keluar seutuhnya. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran akan resiko yang lebih besar yang membahayakan bagi bayi apabila tahap kedua persalinan berlangsung terlalu lama. Apabila terjadi, maka disarankan untuk melakukan bantuan persalinan secara induksi pada janin ataupun caesar.
(Baca pula: melahirkan normal atau caesar, resiko operasi caesar)
Namun penelitian lebih dalam menunjukkan bahwa persalinan tahap kedua yang berlangsung lebih dari dua jam ternyata tidak berpengaruh terhadap kesehatan sang bayi. Sebuah penelitian dilakukan pada tahun 2006 di Amerika untuk membuktikan meningkatnya resiko sang ibu untuk mengalami masalah kesehatan karena menjalani proses persalinan dengan arahan tenaga medis. Sang ibu mengalami gangguan pada saluran kemihnya setelah 3 bulan sejak persalinan tersebut. Sedangkan proses persalinan dengan cara spontan atas dasar dorongan naluri dari tubuh sendiri tidak menampakkan adanya efek samping apapun.
Oleh sebab itu, WHO badan kesehatan PBB merekomendasikan untuk menggunakan cara persalinan secara spontan atas dorongan naluri dari tubuh sang ibu sendiri ketimbang mengikuti arahan paramedis. Hal ini juga sangat baik dalam membantu naluri alami seorang ibu untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk mengejan dan menahan.
Berikut beberapa tips ketika Anda hendak mengejan agar persalinan normal tidak sakit:
- Rilekskan panggul bawah dan bagian perineum Anda dengan menempatkan handuk hangat atau dengan melakukan pijatan ringan di area tersebut. Perineum adalah bagian antara vulva dan anus pada wanita. Hal ini akan membuat proses mengejan menjadi lebih mudah dan efektif, sekaligus mengurangi resiko sobekan vagina yang terlalu lebar maupun resiko pembedahan episiotomi untuk memperlebar bukaan vagina.
- Mengejan atau dorong ke arah bawah. Jangan ditahan karena darah akan naik ke wajah dan mata akan menjadi merah, serta otot di leher menjadi tegang. Hal ini menandakan bahwa Anda justru mengejan ke arah atas bukannya ke bawah. Fokuskan pada otot perut untuk memberikan dorongan ke bawah dan lepaskan. Sama seperti ketika Anda ingin buang air kecil dengan cepat.
- Bersuaralah ketika mengejan. Namun, berteriak-teriak dengan suara memekik tidak akan membantu usaha Anda untuk mengejan. Tapi lakukan dengan suara yang rendah dan dalam untuk membantu upaya mendorong ke arah bawah.
- Manfaatkan pendamping Anda untuk memberikan kata-kata motivasi bagi Anda di saat-saat penting ini. Mereka juga berguna untuk memberikan support secara fisik dengan keberadaan mereka di samping Anda, misalkan: dengan menggenggam tangan Anda.
- Sentuhlah kepala bayi Anda saat ia mulai keluar dari vagina. Hal ini akan membantu Anda untuk mendorong sang bayi keluar dan memotivasi Anda untuk segera menyelesaikan proses persalinan ini.
Demikian beberapa cara dan tips ketika mengejan saat proses persalinan. Jangan lupa untuk tetap rileks. Bagaimana cara mengejan saat melahirkan, sama pentingnya dengan cara Anda untuk tetap rileks. Rahim akan bekerja untuk mendorong bayi keluar, oleh karenanya jangan ditahan. Fokuslah untuk merilekskan tubuh bagian bawah Anda agar bayi dapat keluar dengan mudah sekaligus salah satu cara agar melahirkan normal tidak sakit.