Anak autis adalah anak dengan gangguan perkembangan yang biasanya memiliki ciri dan gejala yang sama muncul sebelum usia 5 tahun. sedangkan gangguan tersebut bersifat “neurologis (sistem saraf),” mempengaruhi kemampuan berkomunikasi, memahami bahasa, bermain dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Ketidakmampuan beradaptasi pada perubahan dan adanya respons-respons yang tidak wajar terhadap pengalaman sensoris seringkali juga dihubungkan pada gejala autisme (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 24 Juli 2010).
Gejala anak autis
Gejala anak autis menurut Chris Williams dan Barry Wright (2007) dapat dikenali mulai usia 18 bulan, sedang simptom aurtistik dapat dilihat seperti:
- Tidak mau memandang orang lain
- Tidak mau memutar kepala saat dipanggil
- Tampak asyik dengan dunianya sendiri
- Terhambatnya perkembangan bahasa
- Kehilangan kemampuan bahasa, tidak menggunakan gerak tubuh
- Menarik benda dari tangan orang lain
- Menarik tangan orang pada benda yang ingin dibuka
- Tidak mau mengerti sikap tubuh orang
- Tidak suka basa basi
- Lebih tertarik permainan yang berulang
- Banyak menghabiskan waktu hanya untuk menata mainannya
- Melakukan gerakan yang berbeda dari orang pada umumnya
Berikut ini akan dijelaskan ciri-ciri anak austis usia 5 tahun sebagai berikut :
1. Perbedaan komunikasi verbal
Ciri-ciri anak autism spectrum disorder usia 5 tahun yang mudah dikenali yaitu anak memiliki perbedaan komunikasi verbal dibanding teman sebayanya yang bukan anak autis. Seorang anak autis usia 5 tahun mungkin mengalami beberapa gejala seperti :
- Tidak menanggapi ketika dipanggil nama mereka
- Berbicara dengan suara monoton
- Terus mengulang kata atau frasa
- Lupa pada bahasa yang digunakan sebelumnya sampai dengan mengalami kesulitan komunikasi dua arah.
2. Perbedaan pada komunikasi non verbal
Anak-anak autis juga dapat terlibat dalam komunikasi non verbal secara berbeda dari teman sebaya mereka yang tidak mengalami autis, anak dengan autis mungkin memiliki gejala seperti :
- Mengalami kesulitan kontak mata
- Cenderung tidak melihat atau memperhatikan pada hal-hal yang dilihat ketika diarahkan oleh orang lain
- Tidak suka berpelukan dengan jenis kontak fisik lainnya.
3. Perbedaan dalam bermain
Seorang anak autis usia 5 tahun mungkin memiliki gaya bermain yang berbeda dari teman sebayanya, anak autis usia 5 tahun mungkin mengalami beberapa hal seperti :
- Lebih suka menghabiskan waktu sendirian
- Memiliki minat atau ketertarikan yang luar biasa intens pada mainan
- Lebih menyukai permainan atau objek pada topik tertentu
- Memiliki antusias yang kuat untuk organisasi dan ritual, seperti mengatur mainan dengan urutan tertentu, atau menghitungnya berulang-ulang.
4. Sering membenturkan kepala
Dalam posisi duduk ditempat yang nyaman, ciri-ciri anak autis usia 5 tahun akan membenturkan kepalanya dimana saja seperti, dikaca, dilantai, atau ditembok rumah. Jika orang tua tidak memperhatikan posisi tersebut bisa-bisa bahaya pada kepala anak autis.
Kejadian sering membenturkan kepala yang dialami anak autis usia 5 tahun ini bisa jadi karena faktor ada kemauan anak yang tidak terpenuhi oleh orang tua atau mungkin respon emosi anak itu sendiri.
5. Berteriak di tempat umum
Anak autis ketika ditempat umum pasti akan merasakan tidak nyaman. Anak akan merespon dengan menangis dengan mengeluarkan suara teriakan yang kencang.
Bahkan dalam kondisi amarah yang tinggi anak autis akan melakukan apa saja dan tidak peduli dengan keadaan di sekitar meskipun kita akan memberikan apa yang anak minta.
Pasti, anak akan diam sebentar lalu akan menangis dan berteriak lagi sampai benar-benar kondisi fisik yang akan merubah dengan sendirinya.
6. Sering menuang dan mencampur air kedalam gelas
Setiap anak memang menyukai bermain air dan biasanya pada anak autis usia 5 tahun ini kondisi bermain air ini akan dilakukan dengan waktu yang sangat lama meskipun ia sudah kebasahan pada baju dan badannya ia akan tetap merasa senang meskipun bermain seharian.
7. Terlihat agresif
Sifat anak autis usia 5 tahun yang suka mencubit diri sendiri dan terlihat sangat agresif sering ditunjukkan oleh anak autis dan dalam kondisi agresif seperti ini mereka akan lebih meronta-ronta dan menyakiti diri sendiri.
8. Terbata-bata dalam bicara
Kebanyakan anak usia dini normal (3-10 tahun) akan bisa berbicara minimal 3 kata atau lebih tetapi berbeda pada anak autis, anak lambat bicara dan anak mengalami gangguan bicara sehingga anak ini saat berbicara maksimal 3 kata bahkan bisa sampai 1 kata dalam waktu yang lama.
9. Perkembangan yang tidak seimbang
Perkembangan ini terjadi pada anak autis usia 5 tahun dikarenakan sistem motorik anak yang mengalami gangguan sehingga perkembangan otak tidak berfungsi dengan baik sebagaimana seharusnya.
10. Menyukai kegiatan yang mengulang
Misalnya sering melompat. Apalagi kegiatan ini bisa dilakukan dimana pun dan kapan pun karena ciri ciri anak autis sejak bayi sampai usia 5 tahun akan menyukai kegiatan yang dilakukan berulang-ulang.
11. Emosi yang tidak stabil
Anak autis usia 5 tahun biasanya tidak bisa mengontrol dan mengendalikan emosi mereka dan biasanya terjadi dalam waktu yang tidak terduga serta dalam situasi apapun.
12. Sibuk dengan dunianya sendiri
Ciri anak autis yang mudah dikenali adalah sering menarik diri sehingga sulit berhubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Anak autis berusia 5 tahun mengalami kesulitan menggunakan kontak mata, memahami perasaan sakit dan tidak bisa memahami rasa sedih pada orang lain.
13. Tidak mau melakukan kontak mata
Anak autis menghindari kontak mata langsung dengan lawan bicaranya bahkan cenderung menunduk. Lebih baik mengajari anak untuk melihat orang lain dan tidak takut untuk mendekatkan wajah mereka.
14. Tidak suka kebisingan
Anak autis tidak suka kebisingan. Ketika seorang anak autis mendengar suara yang keras dan berisik, dia langsung menjadi cemas dan gelisah bahkan berteriak keras.
15. Tidak suka kontak fisik
Anak autis tidak suka kontak fisik, apalagi dengan orang asing. Pada umumnya anak cenderung menghindar dan bersembunyi. Mereka lebih fokus ke sendiri dan lebih menyukai menyendiri tanpa ada orang lain yang mengganggu.
Mengenali tanda anak autisme sejak dini berguna untuk membimbing anak agar gangguan yang dialaminya tidak menjadi permanen. Dengan latihan konsentrasi dan stimulus respons yang baik pada anak autis, kiranya dapat mengembalikan kemampuan anak untuk merespons stimulus dan memberikan respons secara baik sehingga anak akan terlatih dan menjadi lebih baik.
Secara umum dengan memahami dan mengenali anak autis, kita dapat memberikan perhatian bagaimana menyikapi dan memperlakukan anak autis dengan bijaksana dan proporsional.
Jangan sampai menimbulkan penyebab anak berkebutuhan khusus terutama autis menjadi lebih tergantung atau tidak mandiri.