6 Penyebab Anak Terlambat Jalan Paling Sering Terjadi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagi para orang tua, tumbuh kembang anak adalah hal nomor satu yang harus diperhatikan. Tumbuh kembang anak merupakan tolok ukur apakah sang anak telah melalui masa pertumbuhan dengan baik, normal seperti anak lain seusianya. Sebenarnya apa sih pertumbuhan dan perkembangan itu?

Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah, ukuran, dan volume dari sel seseorang. Pertumbuhan seorang anak adalah ukuran kuantitatif untuk melihat seorang anak. Pertumbuhan bisa meliputi tinggi badan dan berat badan. Pada umumnya, adanya gangguan pada pertumbuhan lebih mudah di deteksi karena ia memiliki nilai (berupa angka) yang absolut, lain halnya dengan perkembangan.

Sementara itu, perkembangan adalah pertumbuhan yang bersifat kualitatif. Perkembangan menggambarkan tingkat kematangan organ pada anak, bisa meliputi organ pernapasan, pencernaan, juga saraf. Umumnya gangguan perkembangan anak lebih susah dideteksi secara dini oleh orang tua karena meliputi perkembangan sensorik, motoric, maupun mental. Bahkan masih banyak orang tua yang mencoba mengingkari kenyataan bila mengetahui bahwa anak mereka memiliki ketertinggalan dalam perkembangannya.

Tumbuh Kembang Anak

Sejak kelahirannya, anak memiliki periode-periode tertentu yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang khas. Sudah semestinya para orang tua wajib mengetahui urutan tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak biasanya menganut aliran rostrocaudal (dari atas ke bawah) dan proksimodistal (dari pangkal ke ujung).

Tumbuh kembang anak dari 0 s.d. 12 bulan dapat dilihat pada tautan di bawah ini :

Penyebab Keterlambatan Berjalan

Pada umumnya seorang anak mampu berjalan ketika menginjaak usia 12 s.d. 15 bulan. Akan tetapi, sejatinya seorang anak masih dikatakan normal apabila ia mampu berjalan hingga batas maksimal usia 18 bulan. Apabila seorang anak masih belum mampu berjalan setelah ia melewati batas usia tersebut, orang tua perlu memberi perhatian lebih terhadap anak mereka.

Beberapa faktor berikut dapat menjadi penyebab akan terlambat jalan yang banyak terjadi :

  1. Ketidakmatangan sistem saraf

Pada anak-anak saraf memang membutuhkan waktu untuk berkembang hingga matang.

Sebagai pusat kendali tubuh, ketidakmatangan saraf dapat berdampak besar bagi kemampuan anak. Oleh karena itu, sebagai langkah awal hubungilah dokter neurologi untuk memeriksa apakah ada kelainan saraf pada anak Anda sehingga dapat dilakukan terapi sedini mungkin.

Tak lupa pula, nutrisi sangat penting untuk menunjang proses kematangan dari sistem saraf. Kurangnya nutrisi dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi.

  1. Gangguan sensorik

Seorang ilmuwan bernama Broadmann membagi otak manusia ke beberapa area. Ada salah satu area yang berperan sangat penting untuk mengatur kemampuan sensorik seseorang, yaitu area 3, 2, dan 1 (area post centralis). Gangguan sensorik tersebut dapat terjadi karena kurangnya rangsangan pada periode-periode emas anak.

Pada masa tubuh kembang anak, semestinya orang tua memberikan rangsangan sebanyak mungkin seperti mengajak berbicara, membacakan dongeng, dan sebagainya agar anak menjadi peka terhadap rangsangan dan agar area post centralis pada otak anak bekerja secara maksimal.

  1. Gangguan motorik

Apabila fungsi sensorik tubuh diatur oleh area post centralis (3, 2, 1), maka fungsi utama motoric tubuh diatur oleh area 4 (motoric primer pada gyrus pre centralis, traktus piramidaalis) dan area 6 (pre motoric pada traktus extrapiramidalis). Ketidakmatangan area motoric pada otak juga dapat disebabkan karena kurangnya rangsangan motoric pada periode-periode emas anak.

Tak hanya bisa merupakan gangguan di otak, gangguan motoric juga mungkin disebabkan karena gangguan di anggota gerak (tulang dan otot). Gangguan anggota gerak juga dapat disebabkan akibat kekurangan kalsium pada bayi. Angka kecukupan nutrisi, terutama kecukupan kalsium, dapat diperhatikan dengan mudah melalui peristiwa tumbuhnya gigi pada anak.

(baca juga : tanda tumbuh gigi pada bayi)

  1. Gangguan keseimbangan

Berjalan adalah sebuah proses yang memerlukan keseimbangan yang baik. Gangguan keseimbangan dapat terjadi salah satunya juga karena ketidakmatangan saraf yang berdampak pada salah satu saraf tepi yang dimiliki manusia, yaitu saraf nomor VIII (vestibulocochlearis).

Selain itu, organ keseimbangan manusia juga berada di telinga, yaitu pada tiga saluran setengah lingkaran. Adanya trauma pada telinga (seperti jatuh dari tempat tidur, gehar otak, pukulan, atau tamparan yang keras) juga dapat berakibat pada keseimbangan seseorang, terutama anak-anak yang organnya belum terbentuk secara sempurna. Untuk itu, hindarilah sebisa mungkin adanya trauma pada anak.

  1. Gangguan visual

Organ keseimbangan selain berada di dalam telinga juga terdapat pada mata. Ya, mata kita tak hanya berfungsi sebagai organ penglihatan, namun juga organ keseimbangan. Tak dapat dipungkiri, baik mata, otak, dan anggota gerak, memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang seseorang dalam berjalan dengan baik (lurus dan seimbang). Apabila penglihatan seseorang tak berfungsi dengan baik, maka orang tersebut tak dapat berjalan dan memiliki keseimbangan yang baik.

Hal tersebut juga terjadi dengan anak-anak. Oleh karena itu, hindarilah sebisa mungkin adanya trauma pada mata anak, seperti terjatuh, tercolok, terkena sinar yang terlampau menyilaukan, dan banyak lagi. Gangguan yang terjadi pada orga mata tak selamanya pula terjadi karena adanya trauma.

Gangguan pada organ mata dapat pula terjadi karena kelainan genetic. Namun, apabila memang terjadi karena kelainan genetic, maka yang rusak sejatinya bukan mata itu sendiri, melainkan saraf yang menginervasi mata. Saraf tersebut adalah saraf nomor 5(1), yaitu saraf tepi opthalmicus. Apabila dicurigai adanya gangguan pada saraf ini, sangat dianjurkan untuk segera menghubungi dokter saraf.

  1. Faktor penyakit lain

Ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan yang juga menyebabkan keterlambatan anak dalam berjalan. Faktor tersebut bisa jadi karena polio, demam tinggi yang pernah dialami anak, kebiasaan penggunaan baby walker yang meminimalkan intervensi dini tumbuh kembang anak (baca juga : baby walker untuk bayi amankah?).

Nah, cukup demikian informasi mengenai penyebab anak terlambat jalan. Semoga dapat membantu para orang tua di rumah dalam melakukan penanganan dini dan tepat bagi buah hati tercinta.

fbWhatsappTwitterLinkedIn