Kelaparan menjadi salah satu isu dunia yang sangat penting untuk diperhatikan. Namun sebenarnya kelaparan dan kekurangan gizi adalah kondisi yang berbeda. Kelaparan adalah sebuah kondisi dimana tubuh membutuhkan makanan setelah sebelumnya tubuh menerima makanan. Namun kondisi kelaparan bisa terjadi karena memang tidak ada makanan yang bisa dimakan. Sementara itu, kekurangan gizi bisa disebabkan karena kondisi kelaparan yang terjadi secara terus menerus.
Di negara berkembang, termasuk Indonesia, kasus kekurangan gizi memang masih sering terjadi. Ada berbagai latar belakang dari peristiwa ini, namun bayi dan balita menjadi paling sering masuk dalam kasus ini.
Efek Kekurangan Gizi pada Bayi dan Balita
Bayi dan balita yang mengalami kekurangan gizi secara terus menerus akan mengalami masalah yang berhubungan dengan kesehatan dan perkembangan tubuh, termasuk saat perkembangan janin saat kandungan. Bahkan bayi dan balita bisa menerima dampak yang sangat parah. Mereka tidak memiliki perkembangan tubuh yang tepat, kondisi mental yang buruk dan berbagai jenis penyakit. Berikut ini beberapa efek kekurangan gizi pada bayi dan balita.
– Infeksi Bayi
Terkena infeksi berbagai jenis penyakit yang menyebabkan kemunduran fungsi tubuh dan mental bayi maupun balita.
Infeksi pada bayi juga bisa diakibatkan oleh :
– Gangguan Tinggi dan Berat Badan Bayi
Bayi dan balita tidak memiliki tinggi dan berat badan yang memenuhi syarat sehingga, mereka tidak bisa tumbuh seperti anak-anak yang normal. Selain itu, otak bayi dan balita juga bisa mengalami masalah karena tidak menerima nutrisi yang cukup.
– Bayi Mengalami Penyakit Berat
Bayi dan balita bisa mengalami dampak buruk pada pendidikan jangka panjang karena tidak memiliki perkembangan yang baik bahkan mungkin. Tidak bisa mendapatkan pendidikan karena sakit dan semua masalah mental yang berpengaruh hingga dewasa.
– Kematian Bayi
Bayi dan balita bisa mengalami kematian karena berbagai nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan organ dan metabolisme tidak dapat dipenuhi. Terkadang bayi dan balita mengalami penyakit berat sepanjang hidup mereka dan mengakibatkan kematian.
Hal lainnya yang bisa berakibat terhadap kematian bayi yaitu :
Gejala Kekurangan Nutrisi pada Bayi
Nutrisi menjadi salah satu hal paling penting untuk tubuh. Nutrisi mengendalikan semua sistem tubuh sehingga tubuh bisa berfungsi dengan baik. Namun ketika tubuh mengalami kekurangan gizi maka ada berbagai perubahan yang terlihat dari ciri fisik. Berikut ini beberapa gejala kekurangan gizi pada bayi dan balita.
- Tubuh terlihat lebih lemah, lesu dan tidak berdaya.
- Bayi menangis terus-menerus dan balita menjadi lebih rewel dan sulit untuk ditenangkan.
- Bayi dan balita menjadi lebih rentan terhadap berbagai jenis penyakit.
- Kulit bersisik dan kering.
- Perut buncit dan bagian tubuh lain menjadi lebih kurus.
- Balita mengalami pendarahan gusi dan bengkak.
- Tidak memiliki perhatian dan respon yang baik.
- Otot menjadi lebih lemah dan tidak berdaya.
- Tulang menjadi lebih rapuh.
Penyakit Akibat Kekurangan Gizi pada Bayi
Salah satu dampak yang paling mudah terjadi ketika anak-anak kekurangan gizi adalah tubuh yang lebih mudah terkena berbagai jenis penyakit. Tubuh tidak memiliki sistem kekebalan yang baik sehingga berbagai jenis penyakit mudah menyerang. Berikut ini beberapa penyakit karena kekurangan gizi :
1. Marasmus
Marasmus adalah penyakit yang disebabkan karena tubuh kekurangan protein dan kalori. Penyakit ini banyak ditemukan pada anak-anak atau bayi berumur dibawah satu tahun. Marasmus akan membuat tubuh menjadi lebih kurus, berat badan yang sangat kurang dan tidak bisa beraktifitas dengan normal. Penyakit ini banyak ditemukan di kawasan negara Afrika dan negara-negara yang masih menghadapi konflik pemicu kelaparan.
Ciri-ciri :
- Kulit menjadi kering dan bersisik
- Kulit menjadi lebih kendur
- Otot lebih lemah
- Tidak ada jaringan di bagian pantat dan paha
- Anak-anak rewel dan mudah marah
- Edema kulit
Sejumlah makanan yang mampu mengatasi masalah kekurangan protein ini yaitu :
2. Kwashiorkor
Kwashiorkor merupakan penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi dan bila yang disebabkan kekurangan protein akut. Penyakit ini memang mirip seperti marasmus namun pada penderita kwashiorkor terdapat edema pada bagian kaki. Penyakit ini memang pada awalnya dideteksi karena kekurangan protein tapi sebenarnya penyakit ini juga disebabkan karena kekurangan vitamin dan mineral. Penderita lebih rentan terkena berbagai penyakit yang disebabkan karena infeksi, bahkan setelah mendapatkan vaksin tertentu.
Gejala :
- Edema pada bagian kaki
- Perut menjadi buncit
- Terjadi pembesaran organ hati
- Rambut menjadi lebih tipis dengan tekstur yang kasar
- Gigi rontok
- Pigmen kulit berubah
- Berbagai penyakit kulit
Masalah ini sebenarnya juga bisa terjadi kekurangan zat gizi saat kehamilan seperti ;
3. Anemia
Anemia adalah jenis penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi dan balita. Anemia juga bisa disebabkan karena kekurangan vitamin B12. Penyakit ini menyebabkan tubuh menjadi lebih lemah dan tidak bisa melakukan berbagai aktivitas. Anemia tidak hanya terjadi pada wanita dan anak-anak namun juga pada bayi. Anemia bisa terjadi ketika sel darah merah tidak memiliki banyak oksigen sehingga menyebabkan jaringan tubuh menjadi lebih lemah.
Ada berbagai kondisi tertentu yang sering menyebabkan anemia pada bayi seperti kelainan sel darah merah. Anemia bisa sangat berbahaya pada bayi bahkan resiko mental dan fisik yang bisa berdampak hingga dewasa.
Gejala :
- Kulit menjadi lebih pucat
- Nafas menjadi lebih pendek
- Anak-anak menjadi lebih lemah dan mudah menangis
- Pucat dan tidak berdaya
Kondisi anemia pada bayi dan balita biasanya terjadi setelah bayi berumur lebih dari enam bulan. Berbagai jenis nutrisi tambahan yang mengandung zat besi, sangat disarankan karena itu kekurangan gizi memberi dampak yang serius untuk bayi dan balita.
Sejumlah makanan yang mengandung zat besi ini juga bisa dikonsumsi bagi ibu hamil, untuk mencegah bayi anemia saat dilahirkan :
4. Gondok
Gondok adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan yodium. Gejala gondok menyebabkan ciri yang sangat khas sehingga bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar tiroid. Penyakit ini paling sering terjadi pada negara-negara yang tidak memiliki kandungan yodium dalam tanah. Perawatan untuk gondok bisa dilakukan sesuai dengan tingkat besar dan kecilnya gondok. Jika gondok berukuran kecil maka perawatan dengan konsumsi makanan yang mengandung yodium bisa dilakukan. Jika gondok berukuran besar maka harus berikan tindakan lanjut oleh medis.
Ciri :
- Pembengkakan pada kelenjar tiroid
- Tubuh menjadi lemah, lesu dan tidak berdaya
- Tingkat metabolisme yang lebih rendah
- Tubuh tidak tahan terhadap cuaca dingin
- Sakit pada tenggorokan
- Sulit untuk bernafas dan mengkonsumsi makanan
Makanan yang mengandung yodium ini juga penting untuk :
- makanan untuk mencegah bayi cacat lahir
- makanan sehat untuk ibu hamil
- mengoptimalkan perkembangan janin 5 bulan
5. Beri-Beri
Beri-beri adalah jenis penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi yakni vitamin B1. Penyakit ini akan menyerang saraf dan bisa menyebabkan berbagai penyakit komplikasi. Penyakit ini akan menyebabkan tubuh menjadi lebih lemah dan tidak bisa melakukan berbagai kegiatan. Perawatan dilakukan dengan menambahkan nutrisi yang mengandung vitamim B1 atau thiamin.
Ciri
- Tubuh menjadi lebih lemah dan lesu
- Tubuh tidak bisa menyerap energi dari makanan
- Komplikasi pada otot sehingga tubuh menjadi lebih kurus
- Komplikasi bisa mengarah kepada penyakit jantung
- Gangguan otot
- Gangguan pencernaan dan saraf
Untuk mencegah kekurangan vitamin B1 konsumsi makanan berikut ini selama kehamilan :
6. Pellagra
Pellagra adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan vitamin B3 atau niacin. Penyakit akibat kekurangan gizi pada balita ini, juga bisa disebabkan karena perubahan metabolisme protein dalam tubuh. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan perawatan yang benar, namun jika tidak diobati maka abisa menyebabkan kematian.
Ciri :
- Terkena berbagai jenis gangguan kulit seperti dermatitis
- Diare
- Lemah
- Otot dan tulang menjadi lebih lemah
- Rewel dan sulit untuk tidur
7. Rakhitis
Penyakit rakhitis disebabkan karena tubuh mengalami kekurangan vitamin D. Akibatnya maka tubuh tidak bisa menyerap kalsium dengan baik. Kebutuhan vitamin D sebenarnya bisa diperoleh dari sinar matahari terutama sinar matahari pagi. Rakhitis bisa terjadi pada anak-anak yang menyebabkan gangguan pada perkembangan tulang. Penyakit ini membutuh perawatan sebab jika tidak diobati dapat menyebabkan tulang menjadi melengkung dan sering patah tulang.
Ciri :
- Rasa sakit pada bagian tulang
- Otot menjadi lebih lemah
- Kerusakan perkembangan kerangka tubuh
- Pembengkakan tulang rusuk
- Pergelangan tangan melebar
- Tulang tengkorak menjadi lebih lembut.
Vitamin D bisa dicukupi selama kehamilan dengan :
Dampak kekurangan gizi pada bayi dan anak-anak memang sangat besar. Untuk mengetahui apakah bayi dan balita mengalami kekurangan gizi maka orang tua bisa mengikuti program untuk mengontrol berat badan, tinggi badan dan berbagai faktor lain yang menunjukkan anak-anak tumbuh dengan sehat dan baik.