Vitamin K termasuk dalam golongan vitamin yang larut dalam lemak, vitamin K sendiri memiliki peran yang cukup penting untuk membantu terjadinya pembekuan darah lebih maksimal. Umumnya, dalam tubuh bayi baru lahir memiliki cadangan vitamin K yang tidak terlampau banyak, jauh berbeda dengan bayi yang berusia lebih matang. Sedang vitamin K yang didapat dari asupan ASI dari ibu yang sekitar 0,5 ng/L, juga belum mencukupi kebutuhan tubuh bayi akan vitamin K. Inilah mengapa banyak bayi baru lahir yang mengalami PDVK atau singkatan dari penyakit defisiensi vitamin K. (baca juga: Vitamin untuk Ibu Hamil , Vitamin untuk Ibu Menyusui)
Vitamin K pada Bayi
Mengapa pemberian vitamin K penting untuk bayi baru lahir? Mungkin pertanyaan ini seringkali muncul dalam benak para orang tua. Saat ini orang tua telah menjadi semakin kritis dan ingin tahu tentang apapun yang diberikan pada bayi dan juga dampaknya. Pemberian vitamin K pada bayi baru lahir sendiri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pembekuan darah saat terjadi perdarahan pada tubuh bayi baru lahir. (baca juga: Penyebab Kejang pada Anak)
Ada begitu banyak hal yang dapat menjadi penyebab adanya perdarahan pada bayi baru lahir, misalnya trauma lahir atau pun adanya penyakit bawaan pada bayi. Mengingat sistem pencernaan bayi yang masih belum sempurna, karena belum adanya bakteri sintesa vitamin K yang dapat membantu produksi vitamin K2 dalam tubuh bayi baru lahir. (baca juga: Ciri Ciri Janin Sehat 1-9)
Dosis Pemberian Vitamin K
Vitamin K yang diberikan biasanya dengan cara injeksi, dan vitamin K1 yang sering dipilih untuk diberikan pada bayi baru lahir hingga bayi berusia 2 minggu. Hal ini untuk mencegah resiko perdarahan yang mungkin terjadi pada awal kehidupan bayi di minggu-minggu pertama. Dan kebutuhan vitamin K ini pun akan menurun seiring bertambahnya usia bayi, saat bayi mulai mengkonsumsi MPASI dan mampu menghasikan vitamin K sendiri. Pemberian vitamin K pada bayi baru lahir biasanya dilakukan dengan dua cara yakni dengan injeksi atau suntik pada otot (muskular) atau dengan diteteskan pada mulut bayi atau oral. (baca juga: Vitamin untuk Anak Susah Makan , Manfaat Vitamin B Kompleks untuk Ibu Hamil)
Dosis pemberian vitamin K pada bayi baru lahir dengan injeksi biasanya, 1 mg pada setiap bayi setelah lahir dengan pemberian dosis tunggal. Dan pemberian melalui oral sebanyak 2 mg ini diberikan dalam tiga tahapan yakni setelah bayi lahir, kemudian setelah bayi berumur 3 hingg 7 hari dan juga setelah bayi berusia 4 hingga 8 minggu. Biasanya suntikan diberikan pada paha bayi sebelah kiri. Sangat penting bagi orang tua untuk selalu memperhatikan hal tersebut pada bayi. (baca juga: Makanan Pendukung Asi Rumahan Terbaik untuk Bayi , Imunisasi Polio)
Akibat Kekurangan Vitamin K
Kekurangan Vitamin K yang dialami bayi batu lahir menimbulkan adanya resiko gangguan pembekuan darah pada bayi, yang sering disebut dengan PDVK atau singkatan dari perdarahan akibat defisiensi vitamin K. Perbandingan timbulnya PDVK pada seorang yang bayi baru lahir yang tidak mendapat suntikan vitamin K, berada dikisaran 1:200 hingga 1:400 pada kelahiran bayi. Gejala yang paling umum ialah timbulnya perdarahan, baik pada kulit, hidung, mata maupun pada saluran cerna. Berikut tanda-tanda yang muncul:
- Feses bayi berwarna gelap kehitaman,
- Wajah bayi tampak pucat,
- Muntah.
- Terjadi perdarahan pada bekas suntikan yang tak kunjung berhenti.
- Terkadang juga terjadi perdarahan secara tidak terduga dengan sebab yang belum jelas.
(Baca juga: Manfaat Hati Ayam Untuk Bayi , Bayi Baru lahir sering BAB Setelah Minum ASI)
Bila terjadi perdarahan yang pada otak, hal ini dapat diketahui jika terdapat tanda seperti tiba-tiba muntah, menangis tak henti-henti, ubun-ubun terlihat menonjol, terkadang disertai kejang hingga hilang kesadaran. Hal Perdarahan pada otak inilah yang kemungkinan besar bisa menimbulkan adanya kerusakan pada otak yang menyebabkan cacat hingga yang paling berbahaya yakni kematian. (baca juga: Penyebab Cerebral Palsy , Penyebab Bayi Lahir Cacat)
Beberapa kondisi bayi yang memiliki resiko lebih besar mengalami perdarahan ialah diantaranya:
- Bayi lahir prematur.
- Bayi yang diberi antibiotik dengan jangka waktu yang cukup lama (antibiotik dapat menghilangkan bakteri baik dalam usus yang dapat menghasilkan vitamin K). (baca juga: Bahaya Antibiotik Untuk Bayi)
- Bayi yang terus-menerus mengalami diare atau dengan kata lain menderita gangguan pada usus. (baca juga: Bahaya Antibiotik Untuk Diare Pada Anak)
Meskipun pada bayi ASI eksklusif juga memiliki resiko terjadi perdarahan yang sama, namun manfaat yang didapat dari ASI jyang diterima bayi mampu mencegah kemungkinan resiko tersebut.
Pengelompokan PDVK
Menurut waktunya, perdarakan yang diakibatkan adanya devisiensi vitamin K dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni sebagai berikut:
- PDVK Dini, yakni terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir pada waktu kurang dari 24 jam setelah proses kelahiran berlangsung. Dengan pemberian vitamin K secara injeksi pada bayi sesaat setelah lahir mampu mencegah terjadinya perdarahan pada bayi baru lahhir yang mungkin terjadi. (baca juga: Penyebab afiksia pada bayi baru lahir)
- PDVK Klasik, umumnya terjadi di minggu-minggu pertama setelah kelahiran, hal ini dikarenakan vitamin K yang tidak langsung diberikan saat bayi baru lahir.
- PDVK Lambat, biasanya terjadi pada dalam rentang usia 2 minggu hingga 6 bulan, meskipun jarang ditemukan namun dapat menimbulkan efek yang cukup berbhaya seperti menyebabkan adanya kerusakan permanen pada otak hingga timbul kematian. (baca juga: Makanan Yang Baik Untuk Otak Janin Dalam Kandungan)
Untuk dapat mengetahui ada tidaknya resiko PDVK, bayi perlu mendapat beberapa pemeriksaan untuk menunjang diagnosa dokter. Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya dengan memeriksa faktor pembekuan pada darah, dan untuk dapat melihat adana perdarahan pada otak maka perlu dilakukan pemeriksaan dengan USG atau CT Scan. (baca juga: Manfaat USG Kehamilan)
Manfaat Pemberian Vitamin K
Sudah sangat jelas bahwa manfaat pemberian vitamin K adalah membantu mempercepat pembekuan darah, selain itu juga memiliki peranan yang penting untuk membantu pembentukan tulang bersama-sama dengan kalsium. Lagi pula gejala adanya kekurangan vitamin K pada bayi baru lahir belum dapat diketahui dengan pasti. Ini mengapa pemberian vitamin K pada bayi baru lahir menjadi sangat penting peranannya dalam mencegah adanya faktor resiko perdarahan yang mungkin menimpa bayi baru lahir. (baca juga: Vitamin A untuk Ibu Hamil , Mitos Mitos Bayi Baru Lahir)
Sesuatu yang diberikan secara berlebihan tidaklah baik namun, sangat jarang ditemukan adanya kasus kelebihan vitamin K. Diantaranya ada 3 jenis vitamin K, berikut penjelasannya:
- Vitamin K1 atau disebut dengan phytomenadione, vitamin K jenis ini didapat dari sayuran yang berwarna hijau seperti sawi hijau, kobis, brokoli, asparagus, dan juga pada buah alpukat. (baca juga: Manfaat asparagus untuk bayi )
- Vitamin K2 atau disebut dengan menaquinone, vitamin K ini dihasilkan oleh sebuah bakteri baik yang hidup didalam usus yakni Bacteriodes fragilis. (Baca Juga: Manfaat Vitamin E untuk Ibu Hamil)
- Vitamin K3 atau disebut juga menadioane, sedangkan vitamin jenis ini merupakan vitamin buatan atau sintetis yang dibuat secara khusus untu memenuhi kebutuhan bayi akan vitamin K. (baca juga: Vitamin untuk Ibu Hamil)
Vitamin K sesungguhnya dapat hasilkan sendiri dalam tubuh, yakni oleh bakteri baik dalam saluran pencernaan. Namun karena kondisi pencernaan pada bayi baru lahir yang belum sempurna, maka bayi belum dapat menghasilkan vitamin K sendiri dalam tubuh karena ususnya yang masih bersih. Dan juga organ hati pada bayi belum dapat berfungsi sempurna dalam memetabolisme vitamin K apalagi bila bayi lahir prematur. (baca juga: Manfaat ASI untuk Bayi , Manfaat Buah Naga Untuk Bayi)
Bila terjadi perdarahan pada bayi baru lahir yang telat mendapatkan asupan vitamin K baik melalui injeksi mupun oral, maka dokter akan memberikan injeksi vitamin K maupun dengan transfusi darah sebagai langkah pencegahan. Meski demikian, pemberian vitamin K pada bayi baru lahir tidak perlu diulang, ini karena tubuh bayi yang semakin baik dan mampu menghasilkan serta memetabolisme vitamin K dalam tubuh seiring bertambahnya usia bayi karena telah mendapatkan ASI. (Baca Juga: Vitamin B6 untuk Ibu Hamil , Vitamin C untuk Ibu Hamil)
Pemberian vitamin K pada bayi baru lahir sungguh memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh dan juga tumbuh kembang bayi secara menyeluruh. Ini mengapa para orang tua harus lebih berhati-hati dalam merawat bayi agar tumbuh kembangnya semakin luar biasa.