3 Bahaya Minum Susu UHT Untuk Anak Yang Belum Banyak Diketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Memberikan makanan kepada bayi maupun anak tidak boleh dilakukan sembarangan dan perlu ada pertimbangan mengingat kondisi sistem pencernaannya yang masih dalam tahap perkembangan sehingga dalam usia tertentu belum dapat mencerna beberapa jenis makanan. Bahkan setelah anak lahir, makanan utama yang sebaiknya diberikan adalah air susu ibu hingga setidaknya berusia 6 bulan yang kemudian akan mulai mengalami perubahan pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang lembut dan lebih mengarah pada bentuk cair serta akan mengarah pada makanan padat yang biasa dikonsumsi orang dewasa seiring dengan bertambahnya usia.

Memperhatikan makanan yang diberikan kepada anak bukan hanya terkait tektur dari makanan yang dikonsumsi melainkan juga ada tidaknya bahaya atau efek samping yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang anak. Pada bayi yang baru lahir, adanya manfaat asi untuk bayi menjadikan pemberian asi merupakan susu utama yang setidaknya wajib diberikan hingga menginjak usai 6 bulan. Setelah 6 bulan, biasanya beberapa ibu akan memberikan tambahan jenis susu lainnya.

Salah satu jenis susu yang seringkali juga dapat menjadi pilihan bagi anak selain susu formula adalah susu UHT. Susu UHT merupakan jenis susu yang diproduksi menggunakan suhu atau temperature tinggi yang berguna untuk proses sterilisasi namun tetap dapat menjaga nutrisi yang ada di dalam susu. Meskipun penggunaan suhu tinggi hanya dilakukan 1 – 2 detik tetap saja ada beberapa nutrisi tidak tahan panas yang hilang dari susu UHT. Pemberian susu UHT ternyata dapat menimbulkan bahaya bagi anak ketika dikonsumsi dengan salah. Berikut ini beberapa bahaya minum susu UHT untuk anak ketika dikonsumsi dengan cara yang salah.

  • Konsumsi susu UHT lama setelah kemasan dibuka

Susu UHT merupakan jenis susu yang disterilisasikan dengan menggunakan suhu tinggi dan dimasukan dalam kemasan tanpa adanya penambahan zat pengawet di dalamnya. Tidak adanya zat pengawet tersebut menjadikan susu UHT harus segera dikonsumsi hingga habis sesaat setelah dibuka untuk menghindari kontaminasi dengan microba dan spora patogen disekitar. Susu UHT yang sudah terbuka lama lalu dikonsusmi dapat menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan akibat pengaruh dari microorganisme yang tumbuh di dalam susu tersebut dan beberapa kondisi infeksi seperti infeksi saluran kemih pada anak serta infeksi pada saluran cernanya..

  • Konsumsi susu UHT untuk anak di bawah 1 tahun

Susu UHT sebaiknya dikonsumsi oleh anak yang minimal memiliki usia 1 tahun keatas dan tidak boleh memberikannya kepada anak yang masih berusia dibawah 1 tahun terutama lagi untuk bayi di bawah usia 6 bulan. Hal ini dikarenakan sistem pencernaan yang dimiliki oleh anak atau bayi dibawah 1 tahun masih belum sempurna dan belum dapat mencerna susu sapi. Bahaya susu UHT untuk anak dibawah usia 1 tahun salah satunya adalah dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.

  • Konsumsi susu UHT untuk anak alergi

Kesalahan konsumsi susu UHT kepada anak yang dapat menyebabkan munculnya Bahaya susu UH untuk anak lainnya adalah memberikan susu UHT pada anak yang memiliki riwayat alergi pada susu Sapi. Hal ini dikarenakan susu UHT sepenuhnya adalah susu sapi yang dipasteurisasi dan di sterilisasi menggunakan suhu tinggi. Konsumsi susu UHT bagi anak dengan riwayat alergi terutama alergi susu sapi dapat menyebabkan munculnya reaksi alergi yang beragam dan berbeda pada setiap anak. Mengetahui anak yang alergi dapat dilihat sejak bayi melalui beberapa ciri ciri bayi alergi susu sapi.

Seperti yang dijelaskan diatas bahwa konsumsi susu UHT pada anak dapat menimbulkan bahaya ketika memang salah dalam mengkonsumsinya. Namun jika susu UHT dikonsumsi dengan cara yang benar maka bahaya yang ada tidak akan muncul melainkan malah dapat memberikan manfaat baik pada tubuh anak. Proses pengawetan yang dilakukan pada susu UHT dengan menggunakan suhu panas merupakan cara pengawetan terbaik karena tidak perlu menambahkan zat pengawet ke dalam susu, meskipun beberapa kandungan nutrisi yang tidak tahan panas dapat berkurang jumlahnya.

Konsumsi nutrisi yang hilang pada susu UHT dapat diperbaiki melalu penambahan nutrisi yang dilakukan oleh produsen susu UHT setelah proses sterilisasi selesai dilakukan. Meskipun beberapa nutrisi dapat hilang namun sejauh ini, beberapa dokter anak lebih menyarankan anak mendapatkan tambahan susu berupa susu UHT dibandingkan dengan susu formula. Kondisi tersebut dikarenakan tingginya kandungan gula dan adanya pengawet dalam susu formula dapat berpengaruh pada kesehatan anak bahkan beresiko menyebabkan munculnya gangguan tumbuh kembang anak.

Bagi ibu, susu UHT memang lebih baik dari susu formula untuk kondisi tertentu pada anak dan dapat diberikan saat usianya mencapai 1 tahun. Akan tetapi, setiap ibu menyusui tetap dituntun untuk terus mengutamakan pemberian asi kepada bayi hingga berusia 2 tahun aga seluruh manfaat asi untuk bayi dapat terus di dapatkan. Supaya ibu tetap dapat memberikan asi kepada bayi hingga berusia 2 tahun maka ibu perlu mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu menyusui terutama yang juga berperan sebagai pelancar asi agar kualitas dan jumlah asi tetap dapat selalu tercukupi bagi bayi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn