7 Bahaya Obesitas Pada Anak Yang Wajib Diwaspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Semua orang tua pasti sering berpikir jika anak yang sehat adalah anak yang makan banyak dan memiliki tubuh yang subur. Tubuh yang subur artinya bahwa anak gemuk. Namun ternyata mengasuh anak yang gemuk telah membuat orang tua resah. Berat badan anak yang ideal sebenarnya harus diperhatikan sejak masa pertumbuhan anak. Meskipun orang tua juga tidak ingin mendapatkan ciri ciri anak stunting karena kekurangan nutrisi. Tapi jika anak terlalu gemuk maka bisa menjadi obesitas dan ini sangat berbahaya. Berikut akan kami jelaskan mengenai bahaya obesitas pada anak yang wajib diwaspadai.

  1. Penyakit jantung anak

Penyakit jantung anak yang bukan termasuk sebagai  penyakit jantung bawaan bisa terjadi karena anak sangat gemuk sampai tergolong obesitas. Obesitas biasanya diawali dengan terjadinya penumpukan jaringan lemak pada semua bagian tubuh anak. Kemudian ketika lemak terus menumpuk maka akhirnya juga masuk ke dalam darah dan ini membuat jantung bekerja sangat keras. Akhirnya kemampuan jantung saat memompa darah juga semakin lemah. Nah inilah yang membuat penyakit jantung anak sampai terjadi.

  1. Gangguan tidur sleep apnea

Sleep apnea adalah salah satu penyakit akibat gangguan tidur yang bisa membuat anak berada dalam kondisi berbahaya. Penyakit ini akan menyebabkan pernafasan anak berhenti dengan cepat dan singkat namun paru-paru anak tidak berfungsi secara mendadak. Anak yang terkena obesitas biasanya akan mengalami kondisi ini karena banyaknya lemak yang menyumbat saluran pernafasan anak. bahkan ini bisa menyebabkan penyebab anak muntah saat tidur.

  1. Penyakit diabetes mellitus

Anak yang menderita obesitas bisa mengalami penyakit diabetes mellitus yang termasuk dalam tipe 2. Penyakit ini disebabkan karena kadar lemak dalam tubuh yang sangat banyak juga menyebabkan kadar gula darah naik. Lemak yang menumpuk dalam tubuh telah membuat tubuh anak sulit untuk menyerap gula. Kondisi ini akan lebih parah jika selama hamil ternyata ibu anak ini menderita gestational diabetes.

  1. Gangguan keseimbangan hormon

Anak yang mengalami obesitas juga biasanya mengalami masalah hormon sejak kecil sampai usia dewasa. Jika berat badan tidak turun saat masa puber maka ini bisa memicu masalah penyebab kemandulan pada wanita dan pria. Hal ini terjadi karena semakin banyak lemak dalam tubuh maka produksi hormon dalam tubuh juga semakin sulit. Jika anak sudah masuk masa remaja maka biasanya anak akan mengalami menstruasi yang tidak teratur. Jika anak terjadi pada anak laki-laki maka payudara anak bisa berkembang dari ukuran normal.

  1. Risiko penyakit asma

Kemudian risiko penyakit asma juga bisa terjadi pada anak yang menderita obesitas. Penyakit asma hampir selalu terjadi pada anak yang terlalu gemuk. Hal ini karena bagian paru-paru anak sudah dipenuhi oleh lemak tubuh yang membuat area ini menjadi lebih berat. Kemudian peradangan yang terjadi pada paru-paru bisa menyebabkan kondisi asma menjadi lebih buruk lagi.

  1. Risiko penyakit kanker

Anak yang terlalu gemuk sampai tergolong dalam obesitas juga bisa terkena penyakit kanker. Penyakit ini terjadi karena sel yang sehat dalam tubuh mengalami kerusakan dan terus berkembang. Jaringan kanker berkembang dari waktu ke waktu. Risiko yang paling berat pada anak termasuk terkena penyakit kanker usus dan kanker ginjal.

  1. Gangguan perkembangan otot dan tulang

Anak yang terlalu gemuk juga cenderung memiliki perkembangan otot dan tulang yang tidak seimbang. Hal ini terjadi karena beban berat pada tubuh anak sangat besar dan melebihi kemampuan otot dan tulang. Akhirnya anak akan lebih sering mengeluh pada bagian tulang atau otot tubuh. Dan bahkan ini sampai membatasi gerakan anak sehingga anak menjadi tidak aktif.

Jadi begitulah bahaya obesitas pada anak yang wajib diwaspadai. Setiap ibu yang mengetahui ada ciri ciri anak terkena obesitas sebaiknya waspada dan menjaga agar pertumbuhan anak seimbang kembali sehingga tidak terkena bahaya tersebut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn