Anak memang menjadi anugrah yang sangat besar untuk semua orang tua. Saat masih bayi maka anak – anak terlihat sangat imut dan menggemaskan. Namun ketika bayi mulai merangkak, berjalan dan bisa berbicara maka anak bisa tumbuh di luar dugaan Anda. Pola pengasuhan anak yang kurang tepat bisa menyebabkan anak mengalami gangguan seperti sering marah dan sangat rewel. Orang tua yang tidak sabar biasanya akan lebih sering memarahi anak. Namun marah pada anak memang hal yang kurang tepat karena bisa menyebabkan dampak atau akibat anak sering dimarahi, seperti dibawah ini:
Informasi pola perkembangan anak:
- Perkembangan bayi 1 bulan
- Perkembangan bayi 2 bulan
- Perkembangan bayi 3 bulan
- Perkembangan bayi 4 bulan
- Perkembangan bayi 5 bulan
- Perkembangan bayi 6 bulan
- Perkembangan bayi 7 bulan
- Perkembangan bayi 8 bulan
- Perkembangan bayi 9 bulan
- Perkembangan bayi 10 bulan
- Perkembangan bayi 11 bulan
- Perkembangan Bayi 12 Bulan
- Bisa menyebabkan anak mengalami depresi
Ketika orang tua sering marah dan menyebabkan reaksi pada anak seperti membentak atau berteriak maka bisa menyebabkan anak mengalami depresi. Depresi pada anak didorong oleh rasa stres yang sangat tinggi, rasa takut dan cemas dengan berbagai hal. Beberapa anak juga bisa menjadi sangat tertekan dan tidak ingin bertemu dengan banyak orang. Hal ini bisa sangat buruk untuk anak karena anak sering menyimpan rasa sedih sendiri, tidak mau perasaan yang sebenarnya diketahui orang lain dan terkadang juga bisa menyebabkan anak merasa panik berlebihan.
Baca:
- penyebab anak autis
- ciri ciri anak autis
- tanda anak autisme
- cara mengatasi anak autis ringan
- Cara mendidik anak hiperakif
- terapi untuk anak autis
- Kondisi fisik dan mental anak bisa sangat buruk
Ketika anak sering dimarahi baik itu melalui omelan atau tindakan fisik yang kasar maka bisa menyebabkan anak memiliki mental dan fisik yang sangat buruk. Kondisi ini sering terjadi pada anak yang mengalami tekanan langsung dari orang tua. Misalnya ketika orang tua memaksa anak untuk menjadi juara kelas maka anak berusaha untuk mencapai itu, tapi karena sering dimarahi maka anak bisa merasa lebih takut jika gagal. Anak bisa merasa tidak berdaya dan akibatnya sering cemas. Kondisi fisik anak bisa menurun karena tekanan pada mental. (baca: cara menghilangkan trauma pada anak – dampak membentak anak)
- Anak bisa sering menyalahkan diri
Kondisi anak yang sering dimarahi juga bisa lebih memburuk, salah satunya jika anak sudah mulai menyalahkan diri sendiri secara terus menerus. Anak merasa lingkungan dan orang tua tidak bisa menerima dirinya. Dampaknya sangat buruk karena bisa menyebabkan anak berusaha mencari kesalahannya. Anak juga bisa merasakan hal ini terhadap teman-temannya, guru atau bahkan lingkungan. Kondisi ini jika tidak ditangani maka bisa membuat anak menyakiti diri sendiri. (baca: penyebab anak hiperaktif – cara mengatasi anak hiperaktif – cara mendidik anak hiperaktif)
- Gangguan kesehatan yang buruk
Anak-anak yang sering dimarahi juga cenderung sering mencari pelampiasan. Anak bisa mencari semua pelampiasan yang buruk dan mereka menganggap hal itu sangat baik. Misalnya ketika anak dimarahi maka anak akan merasa lebih bebas, ingin makan dalam jumlah yang sangat banyak, ingin tidak makan dalam waktu yang lama dan berbagai jenis perubahan yang lain. Kondisi ini bisa menyebabkan pertumbuhan anak mengalami gangguan, sistem organ tubuh yang vital tidak sehat dan juga masalah lemahnya otot tubuh. Baca: tips agar anak balita tidak mudah sakit – tips agar anak tidak mudah sakit
- Anak tidak merasa percaya diri
Sering dimarahi bisa membuat anak mengalami krisis kepercayaan diri yang sangat tinggi. Hal ini bisa membuat anak tidak berkembang dengan baik. Anak bisa merasa sangat lemah baik itu pada lingkungan maupun pada keluarga sendiri. Sulit untuk memulihkan rasa percaya diri jika anak sudah masuk ke tahap seperti ini. Anak bisa merasa sangat takut sehingga anak tidak berani menunjukkan apa kelebihan dan kekurangan mereka. Hal ini bisa berlanjut hingga dewasa maka anak-anak bisa mengalami depresi yang sangat parah. mereka tidak mau bertemu orang lain dan merasa sangat takut dengan lingkungan. (Baca: cara mendidik anak agar percaya diri – cara mendidik anak agar cerdas)
- Anak memiliki harapan hidup yang rendah
Ketika anak sering dimarahi maka anak bisa memiliki masalah yang hanya dipikirkan oleh anak sendiri. Anak merasa sangat takut untuk menghadapi kenyataan karena sering merasa dimarahi. Awalnya anak hanya akan merasa tidak percaya diri, panik, merasa tidak dihargai dan kemudian anak justru takut dengan hidupnya. Jika Anda pernah mendengar anak yang mencoba bunuh diri hanya karena dimarahi oleh orang tua atau guru secara berlebihan, maka seperti itulah dampak yang bisa terjadi. Anak sebenarnya mungkin menyesal dan akhirnya justru merasa ingin merusak diri sendiri. Semua efek ini sangat buruk untuk anak sehingga orang dewasa harus segera mendampingi anak. (baca: terapi anak terlambat bicara – Cara Mengajari Anak Menulis Rapi – cara mengatasi anak susah belajar)
- Membuat anak kecanduan
Efek marah yang berlebihan pada anak membuat anak bisa merasa ingin melarikan diri. Anak tidak ingin dekat dengan orang tua atau orang dewasa, bahkan anak merasa tidak ingin berhubungan dengan orang lain. Keinginan anak untuk mencari jati diri yang sebenarnya justru bisa merusak masa depan anak. Efek yang sering terjadi adalah anak mencari pelampiasan kemudian merasa selalu ingin terhubung. Hal inilah yang bisa menyebabkan efek kecanduan pada sebuah benda atau produk lain. Misalnya anak mengalami kecanduan terhadap video game, narkoba, rokok, dan berbagai jenis benda yang seharusnya tidak digunakan oleh anak. (baca: bahaya gadget bagi anak – obesitas pada anak – cara mengatasi anak tantrum – cara menghilangkan trauma pada anak)
- Anak tidak memiliki lingkungan sosial
Sebenarnya tekanan yang terjadi pada anak yang sering dimarahi bisa menyebabkan anak anti terhadap lingkungan sosial. Hal ini terjadi ketika anak merasa tidak percaya diri, tidak berani dan takut salah. Anak seperti tidak ingin dekat dengan teman dan orang lain. Hal ini bisa membuat anak merasa sangat stres dan cenderung sibuk dengan pikiran sendiri. Dampak ini sangat buruk karena anak tidak bisa masuk ke dalam lingkungan sosial dan tidak berani untuk menghadapi kenyataan. (baca: cara mendidik anak agar mandiri – (Baca: cara mendidik anak agar percaya diri – cara mendidik anak agar berani – cara mendidik anak agar nurut)
- Resiko kematian dini pada anak
Sebuah penelitian menyatakan jika anak yang sering dimarahi bisa mengalami kematian dini. Kondisi ini bisa terjadi ketika anak tidak bisa menerima efek emosi yang berlebihan dari orang dewasa. Anak juga tidak merasa diterima terlebih oleh orang tua. Kemudian ada beberapa penyakit yang mengancam anak akibat tekanan emosi dan mental yang berlebihan, seperti penyakit jantung anak, depresi yang parah, gangguan infeksi lambung karena anak tidak makan dengan teratur dan juga berbagai resiko penyakit berat lain. Bahkan anak juga bisa mengalami kematian diri akibat dorongan bunuh diri ketika anak sudah merasa tidak kuat dengan semua faktor emosi dari orang tua. (Baca: cara mendidik anak usia 5 tahun – cara mendidik anak usia dini – cara mendidik anak agar cerdas)
Inilah berbagai akibat anak sering dimarahi oleh orang tua yang bisa menyebabkan masalah berat untuk anak. Melihat semua dampak yang sangat berbahaya ini maka lebih baik jika bersikap baik terhadap anak dan tidak sering marah pada anak