Anak usia bayi merupakan usia dimana pertumbuhan sedang pesat-pesatnya dan kondisi tubuh bayi sedang rentan-rentannya terhadap penyakit karena sistem imun yang belum kuat. Setiap minggu atau bahkan setiap hari ibu bayi atau keluarga akan mengamati apa saja perkembangannya. Mulai dari bisa tengkurap, bisa duduk, bisa berbicara sampai bisa berjalan dan perkembangan bayi lainnya. Keluarga atau ibu yang biasanya lebih perhatian juga harus perhatikan perkembangan kesehatannya serta waspada terhadap berbagai bakteri, kuman atau virus yang dapat menyerang kesehatan tubuh bayi. Jika kesehatan tubuh bayi terserang kuman, bakteri atau penyakit tentu akan menghambat pertumbuhan bayi. Seperti halnya penyakit cerebral palsy.
Cerebral palsy merupakan penyakit yang menyerang bagian terpenting bayi yaitu menyerang otak bayi. Otak merupakan pusat bekerja seluruh anggota tubuh. Jika otaknya rusak, organ tubuh yang lain juga tidak dapat bekerja normal. Cebral palsy merupakan kerusakan pada otak yang permanen pada bayi yang menyebabkan perkembangan motorik dan fisik bayi terganggu sehingga, pertumbuhannya menjadi tidak normal.
Jenis Cerebral Palsy” state=”opened
Demikian gejala-gejala yang kemungkinan timbul dari terjangkitnya penyakit cerebral palsy pada anak. Cerebaral palsy memiliki 4 tipe, yaitu :
- Patic/ kaku-kaku – Ini termasuk tipe yang mendominasi dari tipe-tipe lainnya. hampir 65 persen penderita cerebral palsy termasuk menderita tipe spatic. Tipe ini ditandai dengan kejang-kejang. Kejang dapat terjadi sebagian atau bahkan seluruh tubuh. Tingkat kekejangan akan semakin parah jika anak dalam keadaan tidak tenang, seperti takut atau marah.
- Athetoid – Tipe ini ditandai dengan gerakan anak yang terjadi tidak bisa dikontrol. Anggota tubuh bergerak dengan sendirinya tanpa sadar, seperti bibir, mata, kaki serta anggota tubuh lainnya. Gerakan yang tidak disengaja ini tidak bisa dicegah tapi bisa diminimalisir ketika anak sedang tidur.
- Hypotonic – Tipe ini ditandai dengan tubuh yang sangat lemah. Kondisi tubuh anak lemah terkulai.
- Kombinasi – Kombinasi merupakan campuran antara tipe spatic dan tipe atheroid.
Penyebab Cerebral Palsy
Cerebral palsy terjadi karena terjadi kerusakan pada otak bayi yang disebabkan karena beberapa kemungkinan, seperti terkena trauma, virus, kuman dan penyebab lain yang menyerang otak. Penyakit ini bukan termasuk penyakit yang menular. Berdasarkan pernelitian yang telah dilakukan, cerebral palsy sebagian besar terjadi karena disebabkan pada masa bayi berada di dalam kandungan, pada masa prosess persalinan sampai anak berumur 2 tahun.
Penyebab terjadinya cerebral palsy saat bayi masih dalam kandungan diantaranya seperti :
- terjadi infeksi kandungan sehingga menyerang janin. Infeksi kandungan yang kemungkinan terjadi misalnya rubella, toksoplasma dan dsitomegalovirus.
- Paparan radiasi yang terlalu berlebihan juga dapat menjadi faktor penyebab janin terkena cirebral palsy.
- Faktor bayi terkena cirebral palsy yaitu saat melahirkan kondisi bayi prematur
- kondisi lain yang dapat menimbulkan cerebral palsy yaitu keracunan air ketuban dan kekurangan oksigen
- Bayi terkena benturan (baca juga : bahaya bayi jatuh terlentang), infeksi otak, menginitis
- Faktor yang paling umum yaitu kejang yang terjadi secara berulang-ulang.
Bahaya cerebral pasly dapat menyebabkan perkembangan otak dan fisik anak terhambat bahkan bisa sampai perkembangannya berhenti. Bayi yang terserang cerebral palsy dapat mengalami beberapa resiko seperti gangguan bicara, penglihatan, gangguan otak dalam berpikir sehingga otak hanya bisa berpikir dibawah kemampuan normal, gangguan merasa, gangguan tingkah laku serta dapat menyebabkan kelumpuhan. Anak yang terkena cerebral palsy pertumbuhannya tidak normal.
Cerebral palsy memang jarang terjadi, tetapi penyakit ini sangat berbahaya. Untuk menjaga bayi agar tidak terkena penyakit cerebral palsy, ibu harus berhati-hati dalam menjaga kandungannya serta kenali gejala adanya cerebral palsy. Berikut ini beberapa gejala bayi yang terkena penyakit cerebral palsy :
1. Bayi terlambat dalam mencapai kemampuan dasar – Kemampuan dasar bayi adalah kemampuan yang seharusnya dicapai saat masa-masa awal pertumbuhannya seperti kemampuan untuk tengkurap, kemampuan duduk, merangkak dan juga berjalan.
2. Gangguan penglihatan – Gangguan penglihatan yang terjadi seperti tatapan mata yang tidak normal sampai bisa menyebabkan kebutaan.
3. Gangguan pendengaran – Gejala awal pada gangguan pendengaran seperti kerang pekanya gendang telinga terhadap bunyi bahkan bisa sampai menyebabkan tuli.
4. Kontraktur persendian – Kontraktur persendian merupakan keadaan terbatasnya mobilitas atau pergerakan sendi. Anak yang terkena cerebral palsy menjadi kurang aktif karena sendinya mengalami kontraktur.
5. Tingkat kecerdasan di bawah normal – Tingkat kecerdasan anak yang mengalami cerebral palsy tidak sama dengan anak yang sehat, mereka mempunyai tingkat kecerdasan di bawah normal. Hal ini terjadi karena kerusakan yang terjadi pada otak anak karena penyakit cerebarl palsy yang menyerang.
6. Keterbelakangan mental – Keterbelakangan mental yang terjadi yaitu seperti anak yang berusia 5 tahun tetapi seperti anak usia 3 tahun. Keterbelakangan mental penyebab utamanya karena saraf otak yang rusak.
7. Kejang – Kejang yang terjadi tidak hanya satu atau dua kali tetapi sampai berkali-kali dan sering.
8. Gangguan menghisap atau makan – Mereka yang mengidap gangguan menghisap atau makan kemungkinan bisa terkena penyakit cerebral palsy. Anak kesulitan dalam menghisap dan menelan makanan.
9. Pernapasan yang tidak teratur – Anak yang terkena cerebral palsy juga dapat menjadikan pernapasannya terganggu. Bernapasnya tidak normal seperti orang yang sehat, tetapi terengah-engah dan sesak.
10. Gangguan bicara – Gangguan bicara terjadi pada anak yang terkena cerebral palsy seperti bicara tidak jelas sampai terjadi kebisuan.
11. Gerakan menjadi terbatas – Gerakan anak menjadi terbatas dikarenakan sendi-sendinya tidak bekerja secara normal.
12. Gangguan motorik – Gangguan motorik terjadi pada anak yaitu kemampuan anak dalam bergerak seperti duduk, berguling, merangkak dan berjalan.
13. Gangguan anggota jalan – Anak yang terserang cirebral palsy berjalannya tidak dapat normal seperti anak yang sehat. Bermacam-macam bentuk tidak normal dalam berjalan seperti, telapak kaki depan kedalam, telapak kaki depan keluar, berjalan jinjit, berjalan dengan kedua paha menempel kedalam, menumpukkan berat badan pada salah satu kaki, serta kelainan lainnya.
14. Kaku sendi – Sendi-sendi anak kaku sehingga gerakan anak menjadi tidak aktif dan cenderung pasif.
Pengobatan Cerebral Palsy
Cerebral palsy sampai saat ini memang belum ada obat yang mampu menyembuhkan. Namun bukan berati tidak ada harapan untuk sembuh. Dalam beberapa kasus anak juga ada yang bisa sembuh walaupun tidak bisa sembuh total tetapi, setidaknya anak bisa hidup secara mandiri mengurus dirinya. Cara mengobati cerebral palsy tentunya dengan mengidentifikasi terlebih dahulu dengan tingkat dan jenis gejala yang dialami. Berikut ini beberapa cara untuk mengobati cerebral palsy :
- Dengan terapi
Terapi dilakukan berdasarkan gejala yang dialami. Terapi bisa berupa terapi fisik jika terjadi gangguan pada fisik anak. Terapi berupa pendidikan atau sekolah khusus diberikan jika anak mengalami keterbelakangan mental atau tingkat kecerdasan anak di bawah normal. Terapi wicara diberikan pada anak yang mengalami gangguan pada bicaranya bertujuan untuk memperlancar bicara anak dan mengatasi masalah kesulitan dalam menghisap dan makan. Terapi lain seperti terapi okupasional.
Terapi disesuaikan dengan usia, tingkat keparahan dan mengidentifikasi bagian otak mana yang mengalami kerusakan. Terapi tentunya harus dilakukan dengan kesabaran dalam menjalankannya, yang lebih harus bersabar yaitu orang tua karena orang tua merupakan orang terdekat yang akan mengarahkan dan membantu kesembuhan anak.
Dalam menjalankan terapi harus dilaksanakan dengan rutin. Selain secara rutin juga perlu dilakukan evaluasi dari hasil yang telah dapat dilihat dan dirasakan dalam perkembangan kesembuhan. Melakukan terapi lebih dini lebih baik, karena keterlambatan terapi dapat mengalami kerugian yaitu keterlambatan bagian yang seharusnya dapat diperbaiki. Ketrelambatan juga dapat menyebabkan menghilangkan kesempatan berhasilnya kesembuhan secara optimal.
- Pembedahan
Pengobatan dengan cara pembedahan dilakukan jika anak yang terserang cerebral palsy mengalami kontraktur persendian. Pembedahan dilakukan dengan tujuan agar sendi bisa bebas dari otot-otot yang kaku.
- Pemberian obat
Obat yang diberikan bukan obat untuk menyembuhkan kesembuhan otak yang rusak. Obat yang diberikan obat untuk menyembuhkan gejala yang timbul agar tidak menyebabkan penyakit lebIh parah, serta menjaga agar organ lain tidak ikut terserang. Obat yang bisa diberikan seperti obat anti kejang, obat pengendur otot bertujuan untuk memngendurkan otot-otot yang kaku.
- Menggunakan alat bantu dengar
Jika penderita mengalami gangguan pendengaran, bisa dibantu dengan menggunakan alat pendengaran. Ini merupakan cara yang praktis. Untuk mendapatkan kesembuhan yang lebih maka disertai dengan terapi.
- Menggunakan kaca mata
Kaca mata merupakan alat bantu penglihatan. Jika penderita mengalami gangguan penglihatan berikan alat bantu penglihatan seperti kaca mata. Untuk mendapatkan kesembuhan yang lebih maka dengan terapi secara rutin.
Demikian penjelasan tentang gejala cirebral palsy dan cara mengobatinya. Agar anak tidak mengalami cirebral palsy tentunya sejak dalam kandungan seorang ibu sudah harus menjaga kesehatan janin karena cirebral palsy dapat disebabkan pada anak ketika masih di dalam kandungan. Jaga kesehatan bayi saat dalam kandungan, saat melahirkan serta setelah melahirkan. Semoga bayi anda tidak terserang cerebral palsy yang membahayakan. Semoga bermanfaat.
Baca juga tentang penyakit bayi lainnya seperti :