Bolehkah Bayi 10 Bulan Makan Nasi – Penjelasan Dan efek sampingnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Memperhatikan perkembangan bayi dan menjaga kesehatannya serta mengusahakan keduanya selalu berjalan normal dan sesuai usia yang dimiliki oleh bayi merupakan bentuk tanggung jawab seorang ibu terhadap bayi yang dilahirkan dari rahim atau kandungannya melalui proses persalinan. Karena peran dan tanggung jawabnya tersebut, seorang ibu pastinya akan mengusahakan dan memenuhi semua kebutuhan bayi agar kondisinya selalu dalam keadaan ideal baik secara fisik maupun mental atau kecerdasan.

Salah satu hal yang pastinya harus diperhatikan dan diusahakan untuk terpenuhi adalah masalah nutrisi yang diberikan kepada bayi. Asupan nutrisi yang didapat oleh bayi sangat berpengaruh dan berperan dalam proses tumbuh kembangnya. Air susu ibu merupakan nutrisi terbaik pada awal massa kehidupannya setelah terlahir kedunia karena banyaknya manfaat asi untuk bayi yang diantaranya seperti meningkatkan sistem imunitas bayi, memperlancar perkembangan bayi baik fisik dan kecerdasannya, serta menjaga hubungan emosional antara bayi dengan ibu.

Setelah menginjak usia minimal 6 bulan, pola makan bayi 6 bulan akan mulai diajarkan untuk mengkonsumsi lainnya yang dikenal dengan makanan pendamping asi atau mpasi. Mpasi yang diberikan harus selalu diperhatikan mengenai bahan makanan apa saja yang boleh dan tekstur sepertinya apa yang benar dan boleh diberikan. Salah satu makanan yang sering dipertanyakan terkait kapan waktu yang tepat untuk boleh diberikan adalah nasi. Dalam artikel kali ini, hamil.co.id akan menjelaskan uraian mengenai pertanyaan bolehkah bayi 10 bulan makan nasi dalam beberapa penjelasan di bawah ini.

Bolehkah Bayi 10 Bulan Makan Nasi

Nasi merupakan sumber kabohidrat utama yang dikonsumsi sebagai bahan makan wajib masyarakat asia tenggara termasuk Indonesia. Saking wajib dan harusnya konsumsi nasi sampai sampai ada ungkapan bahwa belum disebut makan jika tidak mengkonsumsi nasi. Karena bertindak sebagai sumber karbohidrat utama maka nasi harus dikenalkan dan diberikan kepada bayi. Berkaitan dengan hal tersebut maka muncullah pertanyaan bolehkah bayi 10 bulan makan nasi dan usia berapakah bayi mulai dapat mengkonsumsi nasi tersebut.

Pemberian nasi pada usia 10 bulan boleh dilakukan karena pola makan bayi 10 bulan sudah dapat mengkonsumsi makanan yang biasa dikonsumsi oleh orang dewasa dan anggota tubuh bayi yang berguna dalam proses pencernaan makanan sudah terbentuk dan berkerja dengan baik. Nasi yang merupakan bentuk makanan padat dan berbeda tekturnya dengan bubur sudah dapat diberikan tanpa harus dihaluskan terlebih dahulu. Pemberian dan pengenalan nasi sebaiknya memang diawali pada usia bayi menginjak 10 bulan dan sudah harus mendapatkan mpasi yang terus berkembang teksturnya. Nasi yang diberikan pada bayi usia 10 bulan sebaiknya memiliki tekstur yang sedikit basah atau lembek dan tidak kering agar mudah dicerna.

Pemberian Nasi Pada Usia Bayi Dibawah 6 Bulan

Nasi merupakan bahan makanan padat yang tidak cocok diberikan pada bayi dengan usia dibawah 6 bulan. Hal ini dikarenakan tektur nasi yang keras tidak dapat dikonsumsi dan dilembutkan oleh mulut serta saluran pencernaan bayi. Pada awal mpasi di usia 6 bulan bayi hanya boleh mengkonsumsi makanan yang memiliki tektur halus serta mudah ditelan dan akan berkembang tekturnya kearah kasar sering bertambahnya usia. Produk olahan beras yang cocok sebagai bahan makanan pada pola makan bayi usia 6 bulan adalah bubur beras halus.

Efek Samping Pemberian Nasi Pada Usia Bayi Yang Tidak Tepat

Selain karena tekturnya yang masih padat dan sulit ditelan serta dicerna oleh saluran pencernaan bayi, pemberian nasi pada usia bayi yang belum siap ternyata juga menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang dapat diperoleh dari proses pemberian nasi pada waktu yang tidak tepat diantaranya dijelaskan pada uraian di bawah ini.

  • Bayi tersedak

Dengan tektur yang masih kasar, bayi tersedak merupakan efek samping pertama yang bisa saja terjadi ketika bayi diberi nasi. Kondisi tersedak harus diwaspadai karena dapat menyebabkan bayi mengalami kesusahan dalam bernafas yang memiliki resiko sangat berbahaya. Kondisi tersedak ini terjadi karena bayi pada usia yang masih muda belum memiliki refleks yang sempurna.

  • Infeksi pada saluran pencernaan

Makanan padat yang diberikan dalam waktu tidak tepat, salah satunya nasi, dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi pada saluran pencernaan bayi. Hal ini dikarenakan antibodi atau sistem imunitas pada bayi yang belum terbentuk secara sempurna sehingga sangat rentan mengalami infeksi. Selain infeksi pada saluran pencernaan, infeksi saluran kemih pada anak dan bayi juga memiliki potensi tinggi.

  • Resiko malnutisi yang lebih besar

Pemberian makanan padat pada bayi sebelum waktunya dapat beresiko bayi mengalami kelebihan maupun kekurangan nutrisi gizi. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi mengalami resiko malnutrisi dan berpengaruh terhadap berat badanya yang berlebihan karena kalori dalam nasi lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan kalori sehari hari.

Itulah beberapa hal yang berkaitan dengan boleh tidaknya pemberian nasi pada bayi dengan usia 10 bulan. Secara umum nasi memang mulai dikenalkan ketika bayi memiliki usia minimal 10 bulan dan biasanya akan tetap diperhatikan terkait terkturnya agar tidak menimbulkan efek samping dan resiko menurunnya kesehatan tubuh bayi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn