Makanan terbaik untuk bayi sudah tentu adalah Air Susu Ibu (ASI). ASI mengandung nutrisi lengkap dan sesuai untuk kebutuhan gizi bayi. Terdiri dari Immunoglobulin A (IgA), Ganfliosida (GA), protein, dan lemak (meliputi DHA, ALA, LA, dan AA). Sayangnya, terkadang ada beberapa ibu yang tidak mampu memproduksi ASI dengan lancar. Kondisi tersebut mengharuskan si kecil terpaksa mengonsumsi susu formula. Sebenarnya pemberian susu formula disarankan untuk bayi berusia lebih dari 6 bulan. Ibu juga harus benar-benar memperhatikan jenis susu formula serta cara penyajiannya yang benar.
Susu formula biasanya rentan mengalami basi. Apabila susu formula yang telah diseduh tidak segera dikonsumsi hingga 2 jam maka akan memicu perkembangan bakteri, virus atau parasit lainnya. Dan jika si kecil meminum susu formula basi efeknya si kecil menjadi keracunan.
Ciri-ciri dari susu formula basi, yakni:
- Susu berubah warna menjadi agak kuning
- Terdapat gumpalan-gumpalan kecil
- Berbau tengik
- Berubah rasa (tidak lagi segar)
Baca juga: Penyebab bayi muntah setelah minum susu formula – Penyebab bayi muntah setelah makan
Berikut ini beberapa efek bayi minum susu formula basi:
- Mual
Efek bayi minum susu formula basi yang paling mungkin adalah munculnya rasa mual. Hal ini dikarenakan masuknya kuman ke dalam tubuh. Kuman-kuman tersebut akan menginfeksi usus dan memicu peradangan hingga timbullah rasa mual pada perut. Sayangnya, bayi tidak bisa mengungkapkan apa yang dirasakan. Kondisi ini mungkin akan ditunjukkan lewat tangisan, rewel, susah makan dan sulit tidur. (baca: Bayi muntah setelah minum susu formula)
- Diare
Dampak selanjutnya dari minum susu formula basi yakni diare. Keracunan susu formula mempengaruhi proses pencernaan dalam tubuh. Mikroorganisme akan menginfeksi dinding usus menyebabkan meningkatnya frekuensi buang air besar. Tekstur tinja juga menjadi encer. Diare ini bisa berlangsung selama beberapa hari. (baca: muntaber pada bayi)
- Nyeri Perut
Efek lain yang tak kalah menyiksa adalah nyeri perut. Bayi akan merasakan perutnya melilit. Hal ini dikarenakan adanya aktvitas bakteri dalam perut sehingga bayi akan terus-menerus menangis dan cenderung memegang perutnya.
Baca juga:
- obat muntaber anak
- Pertolongan pertama pada anak diare
- penyebab diare pada bayi
- obat diare balita
- cara mencegah diare pada bayi
- cara mengobati bayi mencret
- Rewel
Ada banyak faktor yang memicu seorang bayi menjadi rewel. Misalnya saja saat bayi merasa capek, lapar, ngompol atau mungkin sakit. Tugas ibu adalah memastikan penyebab bayi rewel. Biasanya jika rewel tidak kunjung berhenti dan diikuti gejala lain seperti suhu badan naik, diare, tubuh berkeringat dingin maka kemungkinan si kecil mengidap penyakit tertentu. Dan bisa jadi disebabkan keracunan makanan.
- Muntah-muntah
Sebenarnya efek yang ditimbulkan dari mengonsumsi susu formula basi berbeda-beda bergantung pada tingkat keparahannya. Apabila susu tersebut sudah sangat rusak (dalam artian basi selama berjam-jam) dan si kecil mengonsumsinya dalam volume besar maka efeknya juga lebih ekstrim. Salah satu yang mungkin adalah muntah-muntah.
Muntah tak selalu menjadi tanda buruk. Justru dengan muntah maka racun akan dikeluarkan dari tubuh. Dan hal ini bisa membuat kondisi membaik. Disarankan ibu untuk segera membawa si kecil ke dokter guna mendapatkan penanganan tepat.
Baca juga:
- Penyebab anak sering muntah
- Cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI
- Penyebab Bayi Sering Muntah
- Penyebab bayi baru lahir muntah
- Obat tradisional muntah pada anak
- Penyebab bayi muntah dari hidung
- Kehilangan nafsu makan
Efek bayi minum susu formula basi berikutnya adalah kehilangan nafsu makan. Keracunan makanan membuat perut bayi terasa sakit, badannya lemas bahkan mengalami diare. Biasanya bayi juga cenderung sulit makan atau mungkin menolak ASI. Apabila kondisi ini dibiarkan saja maka bayi bisa kekurangan gizi. Maka itu harus segera diperiksakan ke dokter. (baca: Penyebab anak tidak mau makan nasi –Penyebab anak susah makan)
- Badan lemas dan menggigil
Keracunan susu formula juga membuat badan bayi jadi lemas, tampak lesu dan tidak bergairah. Biasanya bayi jadi malas beraktivitas. Ia cenderung rewel dan tidak mau tidur. Bahkan tak jarang tubuh ikut menggigil. Sebaiknya ibu berikan selimut. Tempatkan si kecil di ruang yang nyaman dan tidak terlalu ramai. Apabila suhu badannya terlalu tinggi maka periksakan ke dokter.
Baca juga:Penyebab bayi demam tinggi–cara mengatasi demam pada bayi – Cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi
- BAB dengan darah
Gejala yang cukup mengkhawatirkan yakni si kecil buang air besar (BAB) dengan diikuti keluarnya darah. Apabila bayi mulai menunjukkan gejala tersebut berarti kondisinya sudah parah. Segera bawa ke dokter sebelum keadaannya semakin memburuk.
- Sesak nafas
Sesak nafas tidak selalu menjadi tanda dari penyakit asma. Seorang bayi yang keracunan susu formula juga memungkinkan menunjukkan gejala sesak nafas apabila ia mengonsumsi susu tersebut dalam volume besar. Sebaiknya ibu waspada dan segera membawa bayi berobat ke dokter.
- Dada terasa nyeri
Efek selanjutnya yang mungkin terjadi adalah dada terasa nyeri. Apabila mikroorganisme telah menyebarkan infeksi secara berlebihan maka bayi akan mengalami rasa tertekan pada dadanya. Untuk mengatasinya sebaiknya periksakan bayi pada dokter. (baca: Obat sakit perut pada anak – Sakit perut saat hamil muda)
- Wajah pucat
Wajah pucat juga menjadi tanda bayi keracunan akibat minum susu formula basi. Infeksi menyebabkan bayi mengalami diare yang pada akhirnya meningkatkan risiko dehidrasi. Apabila si kecil mengalami dehidrasi maka kulitnya cenderung pucat. Cukupi cairan tubuh bayi dengan memberikan oralit (untuk bayi berusia diatas 6 bulan) atau berkonsultasilah dengan dokter.
- Gangguan irama jantung
Mengonsumsi susu formula basi juga dapat memicu gangguan irama jantung. Keadaan ini rentan terjadi saat susu basi mulai meracuni tubuh dan bakteri menginfeksi, sehingga efeknya detak jantung menjadi tak beraturan.
Baca juga:
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Memberikan Susu Formula Untuk Bayi
Sebagai orang tua, pastinya ibu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati, bukan? Maka itu ibu harus memperhatikan segala keperluan bayi, termasuk makananya. Dalam memberikan susu formula ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya yaitu:
- Susu formula mudah basi (membusuk)
Pada dasarnya, sifat susu formula itu mudah membusuk atau basi. Susu yang busuk menjadi media perkembangan mikroorganisme yang paling baik. Menurut penelitian, perkembangan bakteri dalam susu formula basi berlangsung cepat setiap 20 menit sekali. (baca: Manfaat susu formula untuk bayi)
- Susu formula yang telah diseduh tidak boleh dikonsumsi lebih dari 2 jam
Susu formula yang telah diseduh dengan air hangat disarankan untuk segera dikonsumsi. Tidak boleh lebih dari 2 jam. Terlebih lagi jika bayi telah menghisapnya, lalu susu dibiarkan dalam ruang terbuka maka kondisi tersebut mempercepat perkembangan bakteri dan pembusukan. (baca: Manfaat susu soya untuk bayi)
- Susu formula yang telah diseduh tidak boleh dipanaskan
Apabila si kecil mengonsumsi susu formula dan masih ada sisanya, maka sebaiknya dibuang saja. Jangan sekali-kali memanaskan susu formula yang telah diminum. Tindakan tersebut hanya mempercepat penyebaran dan perkembangan bakteri. Maka itu, susu formula tidak perlu dipanaskan ataupun di masukkan dalam kulkas.
- Cuci tangan sebelum menyeduh susu formula
Untuk meminimalisir risiko infeksi bakteri, pastikan ibu mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan susu formula bagi bayi. Ingat, tangan kita adalah media paling rentan perkembangan mikroorganisme. Dan sistem imun bayi cenderung lemah. Maka itu, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan.
- Mencuci botol dengan sikat
Untuk pencucian botol susu sebaiknya gunakan sikat khusus yang berbentuk panjang sehingga bisa menjangkau seluruh bagian. Pastikan sikat telah direndam dengan air panas sebelumnya. Dengan begitu sikat bisa lebih steril dan bersih.
Baca juga: tanda tanda bayi dehidrasi – penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi – manfaat vitabumin untuk anak – vitamin untuk daya tahan tubuh anak
- Sterilisasi peralatan botol susu
Botol susu perlu disterilisasi untuk menghindari perkembangan bakteri di dalamnya. Proses sterilisasi harus dilakukan secara benar. Tidak cukup hanya mencuci botol dengan air dingin. Sebaiknya rendam botol dengan air panas yang mendidih. Umumnya bakteri akan mati pada suhu 70 derajat celcius.
Untuk proses perendamannya bisa dilakukan dalam panci. Tambahkan air dan masukkan semua peralatan (botol dan dot). Tutup panci. Kemudian nyalakan api dan didihkan selama kurang lebih 10 menit. Setelah itu, ibu bisa mengambilnya pelan-pelan. Lalu keringkan. Jika tidak digunakan simpan di tempat yang bersih dan aman.
Baca juga:
- Apabila membeli susu, pastikan melihat tanggal kadaluwarsa
Ini juga menjadi poin penting yang harus diperhatikan. Dalam membeli susu formula pastikan ibu mengecek tanggal kadaluwarsa (expired) produk tersebut. Jangan membeli susu yang batas expirednya hanya beberapa bulan saja. Kemasan yang rusak juga jangan diterima. Demi kesehatan si kecil baiknya ibu membelikan susu formula yang berkualitas dan masih baru. Tak perlu takut mahal bila untuk anak sendiri. Sebab mengobati penyakit pun biayanya juga tidak murah. Jadi daripada harus berobat, lebih baik mencegah bukan?
Informasi pola makan bayi:
- Pola makan bayi 0-12 bulan
- Pola makan bayi 1 bulan
- Pola makan bayi 2 bulan
- Pola makan bayi 3 bulan
- Pola makan bayi 4 bulan
- Pola makan bayi 5 bulan
- Pola makan bayi 6 bulan
- Pola makan bayi 7 bulan
- Pola makan bayi 8 bulan
- Pola makan bayi 9 bulan
- Pola makan bayi 10 bulan
- Pola makan bayi 11 bulan
- Pola makan bayi 12 bulan
Nah, itulah beberapa efek bayi minum susu formula basi yang patut diwaspadai. Apabila si kecil menunjukkan gejala tak wajar maka sebaiknya segera konsultasikan pada dokter. Keracunan pada tahap parah yang tidak segera diatasi juga bisa memicu kematian.