Memberikan makanan pendukung ASI rumahan terbaik untuk bayi memang menjadi aktifitas yang sangat menyenangkan untuk ibu. Ketika bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan dan memiliki otot leher yang kuat maka bayi sudah bisa menerima makanan selain ASI. Sebelumnya ibu perlu memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama untuk mendukung sistem kekebalan tubuh bayi. Kemudian makanan pendamping seperti bubur nasi tim bisa diberikan. Biasanya bubur nasi tim dicampur dengan daging, telur, sayuran dan buah. Namun membuat nasi tim membutuhkan waktu yang lama sehingga ibu perlu membuat nasi tim lebih banyak dalam sekali buat. Sisanya bisa disimpan di kulkas dan diberikan pada bayi saat bayi lapar.
Tapi bolehkah nasi tim bayi disimpan di kulkas dan bagaimana caranya? Berikut informasi yang bisa Kami sampaikan.
Boleh Tidak?
Kebutuhan makan bayi memang tidak terlalu besar terlebih ketika bayi baru berusia 6 bulan lebih. Bayi tetap membutuhkan ASI sebagai makanan utama. Kemudian membuat nasi tim untuk bayi juga tidak perlu langsung banyak. Jika ibu ingin menghemat waktu dan tenaga maka bisa membuat nasi tim yang sudah ditakar untuk 2 sampai 3 kali pemberian pada bayi. Kemudian sisanya bisa disimpan di kulkas. Masa penyimpanan di kulkas adalah selama 48 jam atau 2 hari. Setelah itu nasi tim tidak boleh diberikan untuk bayi lagi. Jika tetap diberikan maka bayi bisa terkena keracunan atau bahkan menjadi penyebab diare pada bayi.
Cara Menyimpan Nasi Tim Untuk Bayi Di Kulkas
- Simpan di wadah sekali pemberian
Untuk menyimpan nasi tim atau bubur bayi dalam bentuk puree maka sebaiknya disimpan dalam wadah sekali pemberian. Anda bisa menakar porsi nasi tim sesuai dengan porsi makan bayi. Ini sangat baik untuk mengurangi kontaminasi ketika nasi tim yang sudah disimpan dibuka di suhu terbuka. Jangan menyimpan dalam wadah yang besar karena mengurangi dalam jumlah sedikit justru mengembangkan kontaminasi. Kebiasaan ini juga bisa menjadi cara mengatasi bayi susah makan MPASI agar porsi makan bayi sekali makan saja.
- Pemberian label
Kemudian setiap wadah yang digunakan untuk menyimpan nasi tim sebaiknya berasal dari bahan yang aman untuk makanan. Anda perlu memeriksa bahan kimia wadah yang biasanya ditulis dalam kemasan. Lalu jangan lupa untuk memberikan label yang berisi data : tanggal pembuatan, bahan, tanggal penyimpanan. Ini juga bisa mencegah masalah akibat keracunan yang juga termasuk bahaya MPASI sebelum 6 bulan.
- Menghangatkan setelah keluar dari kulkas
Pada dasarnya jika nasi tim bayi berisi beberapa bahan tambahan seperti daging, telur, sayuran dan buah maka bahan-bahan ini bisa rusak selama penyimpanan. Semua bahan makanan yang mengandung vitamin B dan vitamin C bisa rusak karena terkena suhu dingin, udara hangat dan saat dikeluarkan dari kulkas. Karena itu perhatikan untuk menghangatkan nasi tim dalam suhu yang lebih rendah. Ini bisa mengatasi kerusakan makanan yang menyebabkan nutrisi makanan hilang. Jadi pertimbangkan dengan alternatif pemberian bubur bayi 6 bulan atau lebih.
- Tidak disimpan dalam freezer
Kemudian sebaiknya nasi tim yang sudah dibuat untuk bayi Anda hanya disimpan dalam kulkas biasa dan bukan bagian freezer. Ketika nasi tim terkena mesin pembeku maka nutrisinya bisa hilang. Bahan makanan juga akan mengeras sehingga tidak cocok untuk pencernaan bayi. Jadi simpan dengan wadah yang tepat di bagian kulkas yang tepat.
- Cara memberikan pada bayi
Setelah Anda menghangatkan nasi tim untuk bayi maka pindahkan nasi tim ke tempat yang aman. jangan memberikan nasi tim langsung dari tempat yang sudah digunakan untuk menyimpan nasi tim di kulkas. Kemudian Anda juga harus memilih jenis makanan yang paling tepat untuk bisa disimpan dalam kulkas seperti nasi tim dari bubur beras, bubur tepung, dengan campuran seperti sayuran dan buah.
Nah sekarang Anda sudah tahu tentang informasi bolehkah nasi tim bayi disimpan di kulkas dan bagaimana caranya? Setelah mengikuti semua informasi diatas maka jangan salah saat ingin membuat, menyimpan dan memberikan nasi tim sebagai asupan MPASI untuk bayi Anda.