Selepas proses persalinan baik melalui jalan melahirkan normal ataupun lewat persalinan caesar, ibu memiliki peran yang tentunya cukup berat juga dalam menjaga kondisi bayi agar selalui memiliki perkembangan yang normal serta kesehatanya terjaga. Usaha yang termasuk dalam peran dan tanggung jawab ibu hamil di awal awal usia bayi tentu akan menentukan apakah bayi dapat berkembangan dengan baik dan memiliki kesehatan yang dapat terjaga tanpa adanya kondisi yang mengarah pada gangguan tumbuh kembang anak atau bayi.
Diantara proses menjaga, merawat, membersihkan, dan memperhatikan kondisi bayi tersebut ada salah satu bentuk usaha yang sangat penting dan harus terpenuhi yakni mengenai pemenuhian nutrisi pada bayi. Pemberian nutrisi pada bayi tersebut untuk yang berusia 0 – 6 bulan hanya dapat memprolehnya dari pemberian manfaat asi untuk bayi. Sedangkan bayi dengan usia yang lebih dari 6 bulan akan mendapatkan makanan tambahan atau dikenal dengan nama mpasi (makanan pendamping air susu ibu).
Pemberian makanan pendamping air susu ibu tersebut dibutuhkan untuk membantu mencukupi kebutuhan nutrisi bagi bayi yang terus berkembang dan tidak hanya mampu dipenuhi oleh asi. Makanan tambahan tersebut harus mengandung berbagai macam nutrisi dan sumber gizi yang salah satunya adalah zat besi sebagai salah satu senyawa yang berguna bagi proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Berikut ini beberapa jenis makanan tinggi zat besi untuk bayi tersebut.
- Daging sapi
Sumber zat besi pertama yang dapat diberikan kepada bayi sebagai makanannya adalah daging sapi. Daging sapi selain memiliki kandungan protein yang berguna dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi juga terkadung zat besi yang dibutuhkan oleh bayi. Dalam 100 gram daging sapi terkandung kurang lebih 2,8 mg zat besi. Daging sapi dapat diberikan setelah bayi memiliki usia 8 bulan dan untuk membantu dalam memudahkan bayi mengkonsumsinya maka daging dapat dicincang.
- Daging ayam
Berbagai jenis daging memang merupakan bagian dari makanan tinggi zat besi untuk bayi. Daging ayam meskipun kandungan zat besinya lebih rendah dibandingkan daging sapi dapat digunakan sebagai alternatif pilihan untuk makanan bayi agar dapat terpenuhi kebutuhan zat besinya. Defisiensi zat besi pada bayi dapat menyebabkan berbagai macam kondisi yang buruk bagi kesehatan maupun perkembangan bayi secara langsung. Di dalam 100 gram daging ayam terdapat kurang lebih 1,5 mg zat besi.
- Hati ayam
Selain daging ayam, bagian tubuh ayam olahan lainnya yang juga dapat digunakan sebagai makanan tinggi zat besi untuk bayi adalah hati ayam. Hati ayam merupakan salah satu jenis jeroan yang banyak dimanfaatkan dengan rasa dan tekstur yang khas. Hati ayam memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi dibandingkan daging sapi dan daging ayam yakni sebesar 15,2 mg dalam 100 mg hati ayam. Pemberian hati ayam tidak boleh berlebihan agar tidak mengalami kelebihan vitamin A dalam tubuh bayi. Membantu pemenuhan zat besi merupakan salah satu manfaat hati ayam untuk bayi.
- Kacang kacangan
Jenis makanan lain yang dapat diberikan kepada bayi dengan kandungan zat besi yang cukup adalah kacang kacangan. Kacang polong, kacang merah, dan bahkan kacang tanah dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bayi untuk membantu pemenuhan nutrisi zat besi bagi bayi. Jenis zat besi yang terdapat di dalam protein nabati tersebut cukup sulit dicerna oleh tubuh sehingga hanya dapat digunakan sebagai pelengkap dan bukan makanan utama untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada bayi.
- Sayuran hijau
Beberapa jenis makanan lainnya yang juga memiliki kandungan nutrisi dan dapat diberikan sebagai sumber zat besi bagi bayi adalah sayuran hijau. Jenis sayuran hijau yang memiliki kandungan nutrisi terutama zat besi tersebut adalah bayam, brokoli, selada air dan lain sebagainya. Selain membantu memenuhi kebutuhan zat besi, sayuran hijau juga banyak mengandung nutrisi lainnya yang baik bagi kesehatan maupun proses perkembangan bayi. Bayi yang mengalami kondisi kekurangan zat besi harus diatasi dengan baik terutama ketika mulai muncul ciri bayi anemia defisiensi besi.
- Susu
Selain makanan padat yang disebutkan diatas, susu juga menjadi salah satu sumber utama dalam memenuhi kebutuhan zat besi bagi bayi. Susu baik air susu ibu yang diberikan sejak usia bayi 0 hingga 6 bulan memiliki kandungan zat besi yang tinggi dengan berbagai manfaat asi untuk bayi di dalamnya. Susu formula maupun susu uht sebagai susu tambahan untuk bayi juga memiliki kandungan zat besi yang dapat membantu memenuhi kebutuhannya pada bayi.
Itulah beberapa jenis makanan tinggi zat besi untuk bayi yang dapat menjadi salah satu pilihan bagi ibu dalam memenuhi kebutuhan zat besi yang memang cukup tinggi selama masa perkembangan bayi. Pemenuhan zat besi tersebut sangat penting agar dapat menhindari kondisi bayi yang mengalami defisiensi atau kekurangan zat besi di dalam tubuhnya sehingga menyebabkan beberapa dampak terutama dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Memastikan bayi memperoleh makanan yang sehat dan penuh nutrisi sangat penting dalam memastikan kondisi bayi selalau baik dan normal.