Apakah Bunda pernah mendapati si kecil muntah setelah minum susu formula? Kasus bayi muntah memang cukup sering terjadi. Beberapa ada yang mengalami muntah dengan frekuensi jarang. Namun yang memprihatinkan, adapula bayi yang terus-menerus muntah setiap kali mengonsumsi susu formula. Sebenarnya apa sih penyebab bayi muntah setelah minum susu formula? Apakah kondisi tersebut berbahaya? Dan bagaimana penanganannya? Berikut ulasan lengkapnya!
Baca juga:
- Penyebab bayi muntah setelah minum susu formula
- Penyebab anak sering muntah
- Cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI
- Penyebab Bayi Sering Muntah
- Penyebab bayi baru lahir muntah
Gejala Bayi Muntah Setelah Minum Susu Formula
Gejala bayi muntah setelah minum susu formula umumnya berbeda-beda bergantung pada faktor penyebabnya. Apabila bayi mengalami muntah normal, maka gejalanya:
- Bayi mengeluarkan cairan putih dari mulut setelah minum susu atau menyusui dengan frekuensi tidak terlalu sering
- Kadang disertai batuk-batuk
- Umumnya bayi muntah di usia kurang dari 5 bulan. Hal ini dikarenakan klep lambung bayi belum berfungsi optimal
- Perkembangan bayi normal
- Bayi terlihat aktif
- Gejala muntah akan berkurang seiring bertambahnya usia
- Muntah akan berhenti saat jenis susu diganti, kemungkinan bayi alergi terhadap merk susu tertentu
Apabila bayi mengalami muntah abnormal atau patologis, muntah yang disebabkan penyakit tertentu maka gejalanya berbeda dan cenderung lebih parah. Diantaranya yaitu:
- Cairan yang keluar dari mulut bayi terkadang berwarna hijau
- Terkadang muntahan disertai darah
- Frekuensi muntah berlebihan
- Nafsu makan bayi menurun drastis
- Perut terlihat buncit dan bengkak
- Bayi rewel dan sering memengang perutnya
- Kulit bayi tampak kekuningan maka kemungkinan bayi mengalami gangguan pada livernya
- Terkadang disertai demam (kenaikan suhu tubuh)
Baca juga: tips menyusui agar bayi tidak muntah–cara agar bayi mau minum susu formula–Cara Mengobati Anak Muntah Karena Masuk Angin
Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum Susu Formula
Terdapat beberapa penyebab bayi mengalami muntah setelah mengonsumsi susu formula. Diantaranya yaitu:
- Intolerasi laktosa
Penyebab bayi muntah setelah minum susu formula yang pertama yakni kemungkinan bayi mengidap intoleransi laktosa. Yakni kondisi dimana tubuh si kecil tidak bisa memproduksi enzim laktase dalam jumlah cukup, sehingga akibatnya organ pencernaan kesulitan mencerna zat gula (laktosa) yang terdapat dalam susu formula. Kondisi ini sebenarnya cukup umum dialami oleh bayi berusia kurang dari 4 tahun. Pemberian susu formula secara berlebihan dapat memicu diare pada bayi, kembung, kram perut dan bayi jadi sering kentut. Untuk mengatasi masalah ini, Bunda bisa membeli produk susu formula rendah atau bebas laktosa. Jika perlu, konsultasikan kondisi si kecil pada dokter sehingga ia bisa mendapatkan penanganan dengan tepat. (baca juga: Obat Tradisional Muntah Pada Anak)
- Alergi makanan
Penyebab kedua yang mungkin adalah bayi mengidap alergi makanan, khususnya susu sapi. Kondisi ini terjadi tatkala sistem imun bayi memberikan respon berlebihan saat tubuh menerima protein dari susu. Sehingga akibatnya bayi akan mengalami gatal-gatal kulit, ganguan pencernaan dan muntah. Untuk mengatasi keadaan ini, sebaiknya ibu membawa si kecil periksa ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Biasanya dokter akan memberikan susu formula jenis hypoallergenic untuk bayi yang alergi protein. Selain itu ibu juga bisa menggantinya dengan pemberian susu kedelai namun tetap berkosultasilah dengan dokter terlebih dahulu ya. (baca juga: Makanan bayi alergi susu sapi)
- Organ cerna belum berfungsi optimal
Selanjutnya, penyebab bayi muntah setelah minum susu formula dikarenakan organ pencernaan bayi belum berfungsi optimal. Bayi yang berusia kurang dari 6 bulan biasanya belum siap menerima MPASI atau susu formula. Hal ini dikarenakan klep diantara kerongkongan dan lambung belum berfungsi dengan baik. Masih sering terbuka sehingga makanan yang telah masuk ke lambung mudah naik ke atas kembali dan memicu muntah pada bayi. (baca juga: Penyebab gumoh pada bayi, Penyebab bayi gumoh)
- Ukuran lubang dot tidak tepat
Perhatikan juga ukuran lubang dot pada susu botol bayi. Biasanya ukuran lubang dot yang terlalu kecil membuat masuknya udara berlebihan ke mulut bayi sehingga memicu terjadinya gumoh. Begitupun dengan ukuran dot yang terlalu besar menyebabkan cairan masuk berlebihan tak terkontrol. Maka itu, pastikan Bunda memilih ukuran lubang dot yang tepat ya, Bun.
Baca juga:
- Tips agar bayi mau minum susu formula dari dot
- Tips memilih susu formula bagi bayi
- Cara mencuci botol susu bayi
- Cara menyimpan ASI Perah
- Cara menyusui bayi baru lahir
- Tanda bayi cukup ASI
- Penyebab bayi tidak mau minum ASI
- Bayi bergerak aktif
Pergerakan bayi yang terlalu aktif saat mengonsumsi susu juga menjadi penyebab bayi muntah. Hal ini membuat masuknya udara ke mulut, pencernaan terganggu sehingga akibatnya susu akan keluar kembali sebagai cairan muntah dari mulut. (baca juga: Manfaat Sendawa Bagi Bayi)
- Bayi belum siap menerima susu formula
Idealnya, seorang bayi haruslah mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kelahirannya. Ketika orang tua memberikan susu formula saat usia bayi belum mencapai 6 bulan maka ada kemungkinan bayi akan mengalami muntah dikarenakan lambungnya belum mampu mencerna dengan sempurna. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Bunda berencana memberikan susu formula kepada bayi dalam usia dini (kurang dari 6 bulan).
Baca juga :
- Frekuensi pemberian susu formula berlebihan
Lambung bayi itu ukurannya kecil. Maka tidak bisa Bunda memberikan asupan makanan dalam porsi besar. Begitupun dengan pemberian susu formula secara berlebihan juga memicu bayi muntah. Berikan batasan waktu antara pemberian susu formula pertama dengan selanjutnya. Dengan begitu lambung bayi tidak akan terlalu penuh. (Baca Juga: Manfaat Susu Kedelai untuk Ibu Menyusui )
- Adanya kontaminasi pada susu formula
Kemungkinan selanjutnya adalah adanya kontaminasi pada susu formula. Hal ini bisa terjadi karena botol susu yang tidak dibersihkan secara steril. Sehingga memicu adanya kuman yang menempel dan menyebabkan si kecil menjadi muntah. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya rendam botol susu dengan air panas setiap usai digunakan, dengan begitu kuman-kuman bisa mati dan risiko bayi infeksi juga dapat diminimalisir.
Baca juga :
- Manfaat Susu Formula Untuk Bayi
- Gumoh Pada Bayi Setelah Minum Susu
- Penyebab Bayi Gumoh
- Manfaat Susu Ibu Hamil Bagi Janin
Risiko Berbahaya Bayi Muntah Setelah Minum Susu Formula
Muntah pada bayi yang terjadi secara berkepanjangan dengan ditandai tanda-tanda abnormal bisa menjadi hal yang membahayakan. Diantaranya yang mungkin terjadi adalah:
- Refluks asam lambung atau Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD)
Risiko pertama yang mungkin ditimbulkan apabila bayi sering muntah dengan disertai gejala batuk, sakit tenggorokan dan mudah tersedak adalah adanya refluks asam lambung atau penyakit GERD. Penyakit ini terjadi tatkala asam lambung naik ke bagian esofagus (saluran penghubung mulut dan lambung) sehingga memicu terjadinya muntah atau gumoh. Penyakit refluks cukup berbahaya karena bisa mengiritasi kerongkongan, menyebabkan bayi susah menelan dan nyeri dada. Sebaiknya konsultasikan pada dokter saat ibu mendapati si kecil mengalami muntah berlebihan. (baca juga: Gejala Meningitis Pada Bayi – Pneumonia pada bayi–Gejala pneumonia pada bayi)
- Infeksi saluran gastrointestinal
Risiko berikutnya adanya infeksi pada saluran gastrointestinal. Infeksi ini disebabkan oleh virus (paling umum jenis rotavirus). Biasnaya penderitanya akan mengalami gejala muntah berlebihan, gangguan pernafasan, sakit perut parah, perut tampak membengkak, muntahan berwarna hijau dan kadang disertai darah, frekuensi buang air kecil menurun, bayi terlihat lesu, kadang demam dan disertai kejang-kejang. Penyakit ini membutuhkan penanganan secara cepat dari dokter.
- Hypertrophic pyloric stenosis
Apabila bayi mengalami muntah-muntah berlebihan kira-kira 30 menit setiap selesai makan, maka kemungkinan bayi mengidap hypertrophic pyloric stenosis. Kondisi ini terjadi diakibatkan adanya penebalan otot pilorus, sehingga menyebakan sulitnya makanan masuk dari lambung menuju usus halus. Umumnya keadaan ini juga ditandai dengan frekuensi buang air kecil yang berkurang, bibir tampak kering dan perut yang membesar.
- Infeksi telinga
Risiko berikutnya bayi muntah juga bisa dikarenakan infeksi telinga. Adanya virus atau bakteri yang menyerang bagian belakang gendang telinga menyebabkan inflamasi dan membuat bayi sering muntah. Sebaiknya konsutasikan dengan dokter untuk mengatasi kondisi ini.
Baca: infeksi telinga pada anak – gejala sinusitis pada anak – hipotermia pada bayi baru lahir – pencegahan infeksi pada bayi baru lahir
Penanganan Bayi Muntah Setelah Minum Susu Formula
Untuk mengatasi bayi muntah setelah minum susu formula, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Diantaranya yaitu:
- Pertama, pastikan Bunda mencukupi kebutuhan cairan si kecil untuk mencegah terjadinya dehidrasi
- Jangan membaringkan si kecil setelah ia mengonsumsi susu. Ibu bisa menggendongnya atau mendudukan bayi dengan begitu proses pencernaan bisa lebih lancer
- Biasakan untuk menyendawakan bayi setiap bayi usai mengonsumsi susu
- Jangan memberikan asupan susu berlebihan. Sebaiknya berikan sedikit demi sedikit untuk menghindari lambungnya penuh
- Pastikan Bunda memilih susu formula yang cocok untuk si bayi. Apabila bayi alergi laktosa maka berikan susu bebas laktosa. Selain itu, Bunda juga bisa membaca di kemasannya. Carilah susu yang diperuntukan untuk usia bayi. Umumnya susu yang mengandung whey lebih mudah dicerna daripada susu yang mengandung casein.
- Apabila hendak memberikan susu kedelai atau susu sapi sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu
- Apabila bayi menolak diberikan susu formula, maka jangan memaksanya. Bunda bisa mencoba kembali besok secara perlahan.
- Perhatikan frekuensi pemberian susu
- Untuk pemilihan botol susu, pastikan bunda membeli botol susu antikolik yang memiliki ukuran lubang dot sesuai untuk bayi
- Jangan mengangkat tubuh bayi apabila ia muntah saat berbaring. Tindakan ini justru membahayakan karena menyebabkan cairan muntahan kembali masuk ke lambung
- Dan apabila bayi mengalami tanda-tanda abnormal maka segera periksakan bayi pada dokter yang berpengalaman
Informasi pola makan bayi:
- Pola makan bayi 0-12 bulan
- Pola makan bayi 1 bulan
- Pola makan bayi 2 bulan
- Pola makan bayi 3 bulan
- Pola makan bayi 4 bulan
- Pola makan bayi 5 bulan
- Pola makan bayi 6 bulan
- Pola makan bayi 7 bulan
- Pola makan bayi 8 bulan
- Pola makan bayi 9 bulan
- Pola makan bayi 10 bulan
- Pola makan bayi 11 bulan
- Pola makan bayi 12 bulan
Demikianlah penjelasan mengenai bayi muntah setelah minum susu formula, mulai dari gejala, penyebab, risiko dan penanganannya. Semoga bermanfaat dan dapat membantu.