Selepas melahirkan normal maupun caesar dalam proses persalinan yang dijalani ibu dengan mempertaruhkan nyawa, bukan hanya sebuah akhir dari proses kehamilan yang dijalani ibu lebih kurang dalam waktu 40 minggu melainkan juga merupakan sebuah awal dimana seorang wanita akan berubah statusnya secara sah sebagai ibu. Ibu akan mulai melakukan berbagai upaya untuk membantu tumbuh kembang bayinya sejak ia pertama kali dilahirkan hingga nanti dewasa.
Sebagai ibu yang sejati maka ia akan melakukan berbagai macam cara dan usaha agar kondisi perkembangan pada bayinya selalu dalam kondisi yang normal. Selain memperhatikan masalah perkembangan bayi, seorang ibu juga akan secara spontan tanpa diperintah pun akan melakukan berbagai upaya pencegahan agar bayi kecilnya tidak mengalami masalah kesehatan. Gangguan kesehatan yang sering kali dapat dialami oleh bayi adalah demam, penyebab demam pada bayi diantaranya adalah sebagai berikut.
- Diare, diare juga merupakan penyakit yang menjadi penyabab tubuh mengeluarkan panas.
- Flu dan batuk, flu dan batuk merupakan salah satu penyakit yang sering diderita oleh anak anak yang terkadang menyebabkan munculnya panas atau demam.
- Infeksi bakteri, infeksi bakteri memiliki bentuk penyakit yang berbeda beda tergantung bagian tubuh yan diinfeksi dan bakteri penginfeksi yang dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan panas sebagai bentuk perlindungan diri.
- Infeksi virus, sama dengan infeksi bakteri yang menyerang tubuh, panas juga dapat menjadi pertanda adanya infeksi virus yang mulai menginfeksi bagian tubuh tertentu.
- Efek samping imunisasi, beberapa produk imunisasi juga dapat menyebabkan munculnya panas sebagai bentuk pengenalan awal terhadap zat imunisasi didalam tubuh.
- Penyakit lainnya dan kondisi lain, seperti tifus, cacar air, demam berdarah, malaria, disentri, dan berbagai macam penyakit lainnya maupun sebagai tanda tanda bayi tumbuh gigi.
Beberapa kondisi diatas dapat memicu tubuh untuk mengaktifkan imunitasnya agar infeksi maupun kondisi lainnya tidak membahayakkan kesehatan dan akan menyebakan tubuh mengalami demam. Kondisi demam merupakan salah satu keadaan yang harus diperhatikan dan diatasi terutama pada kondisi bayi dengan usia yang relatif masih muda. Dalam artikel ini, hamil.co.id akan mengulas dan membahas megenai cara menurunkan panas pada bayi 6 bulan yang beberapa penjelasannya ada dibawah ini.
- Memberikan obat penurun panas
Cara menurunkan panas pada bayi 6 bulan yang paling mudah adalah dengan memberikan obat penurun panas seperti paracetamol. Namun dalam pemberian tersebut harus dikonsultasikan dengan dokter anak agar dosisi yang diberikan benar serta pemilihan obat juga lebih tepat. Jangan memberikan obat penurun panas tanpa adanya konsultasi dengan dokter anak karena kondisi tubuh bayi yang masih dalam tahap perkembangan sehingga sangat rentan terhadap berbagai hal termasuk obat obatan.
- Menggunakan bawang merah
Cara menurunkan panas anak dengan bawang merah dapat digunakan pada bayi 6 bulan karena merupakan cara traditional dan herbal sehingga sangat minim efek samping. Penggunaan bawang merah ini cukup sederhana yakni hanya dengan mengoleskan atau mengusap usapkannya pada bagian punggung. Tambahkan beberapa bagian minyak telon untuk menghindarkan kulit bayi dari iritasi.
- Menggunakan kompres
Cara selanjutnya yang juga dapat digunakan untuk membantu menurunkan panas pada bayi 6 bulan adalah dengan menggunakan kompres. Kompres yang diletakkan di dahi dapat membantu menurunkan suhu panas bayi serta memberikan kenyamanan. Sekarang ini banyak kompres produksi pabrik farmasi yang dijual dan dapat digunakan pada bayi.
- Memberikan asi lebih sering
Air susu ibu atau ASI memiliki banyak manfaat asi untuk bayi, selain sebagai nutrisi juga dapat bertindak sebagai obat bagi bayi. Dengan memberikan asi lebih sering dari biasanya dapat membantu memberikan efek tenang dan menurunkan suhu pada bayi yang mengalami demam atau panas.
- Memberikan bayi baju yang nyaman
Banyak ibu yang beranggapan bahwa dengan memberikan bayi baju yang tertutup dan tebal dapat membantu bayi tidak mengalami kedinginan yang dapat memperparah kondisi demamnya. Namun ternyata, pemberian baju tipis dan nyaman pada bayi dapat membantu tubuhnya mengeluarkan panas yang ada melalui beberapa cara seperti keringat dan nafas.
- Buat suasana nyaman pada kamar anak
Mendinginkan suhu di dalam ruangan kamar seringkali menjadi pantangan bagi ibu untuk membantu menurunkan panas bayi 6 bulan. Kenyataannya, memberikan suasana nyaman dengan suhu yang pas dapat membantu menurunkan panas pada bayi.
- Menggunakan minyak zaitun
Cara lainnya yang dapat membantu proses penurunan panas pada bayi 6 bulan adalah dengan menggunakan minyak zaitun. Proses penggunaan minyak zaitun tersebut dengan cara memijat bagian telapak kaki bayi dengan minyak zaitun secara perlahan dan hati hati.
- Menggunakan cuka apel
Bahan alami lainnya yang juga dapat digunakan untuk membantu menurunkan panas pada bayi 6 bulan adalah air cuka apel. Penggunaan air cuka apel ini harus diperhatikan dan untuk bayi 6 bulan sebaiknya hanya menggunakan sedikit air cuka apel dengan frekuensi yang jarang karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
- Menggunakan kemangi
Bahan lainnya yang mudah kita temui dan dapat digunakan untuk membantu menurunkan panas pada bayi dengan usia 6 bulan adalah kemangi. Kemangi mengandung senyawa esential yang dapat membantu mengatasi infeksi dan menurunkan panas atau demam. Namun karena kemangi dapat menyebabkan rasa panas maka sebaiknya gunakan dengan hati hati.
- Menerapkan sentuhan fisik ibu
Cara lainnya yang dapat digunakan untuk membantu menurunkan panas pada bayi 6 bulan adalah dengan mengunakan sentuhan fisik ibu untuk mentransfer panas bayi dan menyamakan suhu bayi dengan suhu tubuh ibu. Untuk melakukan cara ini maka tubuh ibu juga tidak dalam kondisi yang panas.
- Mengusap dengan air hangat
Bentuk bantuan lainnya yang dapat digunakan dalam proses mengatasi panas pada bayi yang berusia 6 bulan adalah dengan mengusap bayi menggunakan air hangat. Air hangat ini membantu membersihkan keringat dan memberikan kenyamanan pada bayi agar panas cepat turun.
- Hindari menutup tubuh bayi dengan selimut tebal ketika tidur
Seringkali ibu berangapan bahwa dengan menutup tubuh bayi menggunakan selimut tebal dapat membantu menurunkan panas pada bayi 6 bulan dan menghindarkannya dari kedinginan. Langkah tersebut tidak sepenuhnya tepat karena dengan selimut tebal dapat menyebabkan panas tubuh bertahan lebih lama dan tidak bisa keluar.
- Berikan pijatan pada tubuh bayi
Kondisi panas pada bayi dapat juga disebabkan oleh tubuhnya yang kelelahan. Untuk membantu mengatasi panas akibat hal tersebut maka ibu dapat melakukan pijatan pada tubuh bayi secara perlahan dan benar. Namun jika ibu tidak memahami cara pemijatan bayi yang benar maka dapat dibawa ke beberapa tempat spa bayi yang sudah banyak menjamur di kota kota besar.
- Membuat bayi untuk lebih sering beristirahat
Kondisi panas pada bayi terkadang terjadi karena kurang tidur maupun istirahat. Untuk membantu menurunkan panas pada bayi 6 bulan tersebut maka dapat dilakukan dengan membuatnya menjadi lebih sering beristriahat dengan tidur.
- Gunakan ramuan herbal dengan bahan kismis
Bayi 6 bulan biasanya sudah mulai diberikan mpasi atau makanan pendamping asi sehingga dapat mengkonsusmi makanan maupun minuman selain ASI. Ramuan herbal menggunakan bahan kismis dapat membantu menurunkan panas pada bayi dan mengatasi infeksi. Obat traditional penurun panas anak dan bayi tersebut dibuat dengan cara melumat kismis dengan air dan menyaringnya sehingga hanya menyisakan cairan kismis yang dapat diminumkan pada bayi sedikit sedikit dan teratur.
- Menggunakan obat suppositoria
Sediaan obat penurun panas pada bayi bukan hanya berupa obat minum namun juga ada yang berupa suppositoria. Suppositoria merupakan sediaan farmasi dengan kandungan bahan aktif tertentu yang penggunaannya digunakan melalui dubur. Salah satu bahan aktif obat yang dapat digunakan dalam sediaan suppositoria tersebut adalah acetaminophen. Dengan penggunaan obat suppositoria ini maka bayi 6 bulan tidak perlu mengkonsumsi obat secara oral.
- Mengoleskan minyak lavender pada bayi
Mengolesi bayi menggunakan minyak lavender dapat membantu proses penurunan panas pada tubuh bayi dan juga dapat memberikan kenyamanan dari aroma minyak lavender yang enak. Agar tidak lengket maka dapat menggunakan satu sendok teh minyak lavender yang dicampurkan dengan air dingin.
- Menggunakan bawang putih dan minyak zaitun
Jika pada penjelasan sebelumnya hanya menggunakan minyak zaitun untuk membantu menurunkan panas pada bayi maka ada ramuan lain yang diperoleh dari campuran bawang putih dan minyak zaitun untuk membantu mengatasi demam. Bawang putih dan minyak zaitun dipercaya dapat mengatasi rasa lelah yang mungkin menjadi penyebab panas pada bayi. Bawang putih juga dapat digunakan sebagai salah satu cara mengobati anak sakit gigi.
- Menggunakan minyak chamomile
Minyak yang didapatkan dari bunga chamomile ternyata juga dapat digunakan sebagai salah satu bahan penurun panas pada bayi 6 bulan. Mekanisme penurunan panas menggunakan minyak chamomile adalah dengan membantu tubuh menghasilkan keringat yang lebih banyak.
- Mengompres dengan minyak serai
Mengompress bayi 6 bulan dengan minyak serai juga dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk membantu menurunkan panas tubuh pada bayi. Minyak serai dengan kandungan didalamnya dapat membantu meringankan efek peradangan dan peningkatan panas tubuh bila terjadi infeksi. Selain minyak serai bahan lainnya yang juga dapat digunakan untuk mengompres bayi diantaranya sebagai berikut.
- Minyak mint atau peppermint, kandungan mentol pada minyak peppermint dapat membantu melongarkan saluran pernafasan yang menjadikan panas tubuh bayi dapat turun.
- Minyak kayu putih, hampir sama dengan minyak mint yang dapat melegakan saluran pernafasan, minyak kayu putih juga memiliki peran yang sama.
- Minyak kelapa, minyak kelapa merupakan bahan alami lain yang dapat membantu menurunkan panas pada bayi 6 bulan.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan panas pada bayi dengan usia yang masih 6 bulan. Dalam proses pemilihan cara cara yang ada diatas maka sebaiknya perhatikan cara yang sesuai dan cocok dengan kondisi bayi dan usahakan memiliki efek samping paling minimal. Jika kondisi panas tidak kunjung sembuh maka sebaiknya pemerikasaan secara medis dengan dokter anak perlu dilakukan segera.