4 Gejala Candida Pada Ibu Hamil Yang Dapat Menggangu Kehamilan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Masa kehamilan merupakan salah satu fase yang paling ditunggu oleh semua wanita di dunia ini. Kehamilan sering dianalogikan sebagai salah satu tanda sempurnanya kehidupan seorang wanita. Sehingga, mempersiapkan masa kehamilan harus dilakukan dengan hati – hati dan penuh pertimbangan agar tidak muncul penyakit atau gangguan yang dapat membahayakan janin yang dikandung serta ibu yang sedang hamil. Makanan, lingkungan, dan pola hidup merupakan faktor yang menjadi penyebab munculnya berbagai gangguan kehamilan.

Infeksi candida pada ibu hamil

merupakan salah satu penyakit yang sering muncul pada proses kehamilan. Candida atau yang lebih lengkapnya sering disebut sebagai Candida albicans, merupakan jamur yang secara normal ada pada tubuh manusia. Jumlah yang berlebihan dari jamur tersebut dapat menyebabkan infeksi terutama pada bagian organ intim. Bagi wanita hamil vagina merupakan bagian yang rentan mengalami infeksi candida. Kemudahan pertumbuhan jamur di bagian vagina pada masa kehamilan salah satunya merupakan akibat dari meningkatnya kadar estrogen pada ibu hamil.

Dalam masa kehamilan terutama pada trisemester kedua, hormon estrogen secara alami akan meningkat kadarnya dikarenakan peran dan fungsinya terhadap perkembangan janin. Kadar estrogen yang meningkat tersebut, dapat menyebabkan vagina memproduksi glikogen lebih banyak daripada biasanya. Zat Glikogen inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan dan pelekatan jamur pada vagina yang dapat menyebabkan infeksi. Selain peningkatan kadar estrogen pada ibu hamil, perubahan dan penurunan sistem imun juga menjadi salah satu sebab mudahnya infeksi candida pada ibu hamil terjadi.

Bahaya infeksi candida pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan pada janin dan ibu hamil tersebut. Bagi ibu hamil, akan muncul gangguan sebagai bentuk gejala fisik akibat infeksi candida. Gejala tersebut bagi sebagian besar ibu hami akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan akan sangat mengganggu pada masa kehamilan. Gejala yang dapat memberikan rasa tidak nyaman pada ibu hamil yang terinfeksi candida antara lain :

  • Adanya rasa panas dan sensasi terbakar yang timbul pada bagian vagina dan sekitarnya.
  • Rasa gatal, nyeri dan munculnya iritasi, serta terkadang juga disertai peradangan pada vagina.
  • Perubahan warna pada permukaan vagian menjadi lebih kemerahan.
  • Munculnya cairan berwarna putih pekat seperti keju namun tidak berbau yang umum disebut sebagai keputihan di awal kehamilan.

Bila infeksi candida dapat mengganggu ibu yang sedang hamil, lain halnya dengan janin. Bahaya infeksi candida pada ibu hamil tidak berdampak langsung terhadap pertumbuhan dan kesehatan janin. Hal ini dikarenakan masih adanya selaput ketuban dan air ketuban didalamnya yang menjadi pelindung janin terhadap penularan infeksi, baik dari dalam ibu hamil maupun dari lingkungan luar. Meskipun demikian infeksi candida pada ibu hamil harus tetap perlu ditangani. Karena apabila infeksi tersebut terus terjadi sampai pada proses persalinan, ada kemungkinan janin atau bayi dapat menyentuh daerah terinfeksi yang berada pada jalan lahirnya.

Tersentuhnya daerah yang terinfeksi oleh bayi tersebut, dapat menyebabkan bayi yang baru lahir mengalami infeksi pada bagian mulut yang sering disebut sebagai thrush. Kondisi thrush pada bayi yang baru lahir dapat ditandai dengan munculnya titik – titik atau bercak putih di samping dan langit mulut serta terkadang juga muncul becak putih pada lidah bayi. Ibu hamil tidak perlu khawatir karena kondisi ini mudah diatasi dan bukan suatu kondisi yang serius terhadap kesehatan bayi. Meskipun memiliki resiko yang kecil terhadap janin,  ibu harus menjaga kebersihan vagina, pola istirahat dan tidur, serta memperhatikan gizi ibu hamil berdasarkan trisemester kehamilannya demi terhindar dari bahaya infeksi candida pada ibu hamil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn