Berapa Kenaikan Berat Badan Normal Ibu Hamil dan Bagaimana Perawatannya?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selama hamil maka berat badan ibu akan bertambah dari waktu ke waktu. Jika ibu hamil mengalami kegemukan sehingga bisa terkena bahaya obesitas bagi ibu hamil dan janin. Namun jika ibu hamil kurang berat badan maka janin juga terkena dampaknya sehingga lahir dengan masalah kurang berat badan. Jadi memang selama hamil maka ibu harus memiliki berat badan yang ideal sesuai dengan kondisi tubuh. Karena saat hamil memang ibu tidak hanya membawa berat tubuh ibu sendiri tapi juga berat janin. Jadi berapa kenaikan berat badan normal ibu hamil dan bagaimana perawatannya? Ikuti informasi berikut ini.

Ukuran Berat Badan Normal Ibu Hamil

Berat badan ibu hamil sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan ibu hamil sendiri dan berat badan janin dalam kandungan. Ketika ibu sangat kurus maka bayi bisa kekurangan berat badan dan terkena komplikasi. Sementara jika terlalu gemuk maka bisa meningkatkan resiko gangguan kehamilan. Untuk itu setiap ibu sebaiknya memiliki berat badan yang ideal sesuai kondisinya. Ukuran yang normal harus sesuai dengan standar perhitungan seperti dibawah ini.

  1. Jika ibu sangat kurus sebelum hamil atau memiliki indeks massa tubuh sebesar 18.5 kg/m2 maka harus menaikkan berat antara 13 sampai 18 kg selama kehamilan.
  2. Jika ibu memiliki berat badan normal saat belum hamil yaitu dengan nilai Indeks Massa Tubuh sebesar 18.5 – 24.9 kg / m2 maka harus naik sampai 12 sampai 16 kg sepanjang kehamilan.
  3. Jika ibu tergolong obesitas sebelum hamil dengan nilai indeks massa tubuh sebesaar 25 sampai 30 kg / m2 maka kenaikan harus antara 7 sampai 11.5 kg saat hamil.
  4. Jika ibu sudah termasuk dalam obesitas parah dengan nilai Indeks Massa Tubuh sebesar 30 kg / m2 maka kenaikan berat badan normal selama hamil hanya antara 5 sampai 9 kg.
  5. Semua ibu yang hamil kembar dengan berbagai nilai indeks massa tubuh maka harus naik antara 11 sampai 24 kg selama hamil.

Cara Perawatan Agar Berat Badan Normal Selama Hamil

  1. Ikuti nutrisi ibu hamil selama hamil

Selama hamil maka ibu sebaiknya mengikuti panduan nutrisi kebutuhan ibu sesuai trimester. Ibu hamil jangan sampai mengonsumsi makanan secara berlebihan tapi tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan janin. Berbagai makanan sehat untuk ibu hamil termasuk sumber karbohidrat alami, makanan dengan gula alami, buah, sayuran hijau dan sayuran berwarna, sumber protein, daging dengan kandungan asam lemak omega 3 dan ikan.

  1. Batasi makanan asin dan manis

Ibu hamil juga harus mencoba untuk membatasi makanan manis dan asin. Makanan manis bisa meningkatkan risiko gula darah tinggi sehingga ibu bisa terkena gestational diabetes. Sementara itu makanan yang terlalu asin juga tidak baik karena bisa menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh. Makanan asin juga bisa menyebabkan hipertensi selama hamil sehingga sangat berbahaya.

  1. Pilih cara masak yang sehat

Untuk jenis makanan yang sehat maka ibu juga harus mencoba cara mengkonsumsi makanan yang sehat. Makanan yang sehat untuk ibu hamil bisa digoreng dengan minyak sehat seperti minyak zaitun, minyak canola, minyak bunga biji matahari dan jenis minyak sehat. Jika ibu mau yang paling aman sebaiknya makanan bisa dikukus.

  1. Makan teratur dan olahraga

Ibu hamil juga bisa mencoba menjaga berat badan dengan cara makan secara teratur. Konsumsi makanan sebaiknya tidak berlebihan. Bahkan untuk mengurangi mual dan muntah maka bisa mencoba untuk makan sedikit tapi sering. Kemudian ibu juga harus mencoba untuk lebih banyak bergerak seperti dengan senam hamil, yoga, jalan kaki atau berenang.

Nah itulah informasi tentang berapa kenaikan berat badan normal ibu hamil dan bagaimana perawatannya? Setiap ibu hamil awalnya memiliki berat badan yang berbeda sehingga kenaikan berat badan selama hamil tidak perlu dipaksakan. Jadi ibu harus berkonsultasi dengan dokter secara rutin selama hamil untuk mengontrol berat badan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn