6 Tanda Tanda Ibu Hamil Kurang Gizi paling Berbahaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kita sering mendengar beberapa pantangan makanan bagi Ibu hamil, namun bukan berarti pantangan yang ada menjadi alasan bagi Ibu hamil mengalami kekurangan asupan gizi. Pemenuhan gizi atau nutrisi merupakan suatu kebutuhan pokok untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel yang menyokong kehidupan kita. Semakin besar luas permukaan tubuh atau bobot seseorang, maka semakin besar pula kebutuhan gizi untuk tubuhnya. Hal ini juga berlaku pada Ibu hamil. Untuk menjaga kesehatan tubuh Ibu hamil serta menjaga pertumbuhan janin, diperlukan pemenuhan gizi yang lebih banyak bagi Perempuan hamil dibandingkan dengan Perempuan yang tidak hamil.

Mengkonsumsi makanan yang sehat untuk Ibu hamil perlu diperhatikan, agar kebutuhan gizinya tercapai. Dikatakan bahwa kebutuhan gizi Ibu hamil memiliki porsi 2 kali lebih besar dibanding orang yang tidak hamil. Jika Ibu hamil mengalami kekurangan gizi, maka akan mengganggu kesehatan Ibu hamil dan pertumbuhan janinnya yang kemudian berdampak dapat menyebabkan lahir prematur, serta kematian janin atau keguguran. Sebelum hal tersebut terjadi, maka kita perlu mengetahui tanda tanda ibu hamil kurang gizi adalah :

1. Anemia

Kejadian kekurangan gizi pada Ibu hamil masih sering ditemui di Indonesia. Perlu diketaui, kebutuhan gizi Ibu hamil berdasarkan trimester kehamilan juga berbeda. Setiap dokter, bidan, Rumah sakit dan Puskesmas pasti sering mendapatkan kasus Ibu hamil kekurangan gizi. Tanda kekurangan gizi salah satunya adalah terjadinya anemia pada Ibu hamil. Tanda anemia sendiri dapat berupa lemas tak bertenaga, pucat, sakit kepala dan pusing.

Anemia pada Ibu hamil sendiri terjadi akibat kekurangan zat besi dan asam folat. Oleh karenanya, para Ibu perlu lebih banyak mengkonsumsi makanan bergizi untuk Ibu hamil seperti sayuran hijau (seperti bayam) yang kaya zat besi dan makanan yang memiliki sumber protein seperti daging merah, ikan-ikan, kacang-kacangan dan produk susu. Bahkan pada saat kontrol kehamilan, para Ibu hamil umumnya sering diberikan suplemen berupa tablet penambah darah.

2. Tanggalnya (tercabutnya) gigi Ibu hamil

Pada saat hamil, nutrisi atau gizi yang dikonsumsi Ibu hamil pastinya akan terbagi pada janinnya untuk menjaga pertumbuhan janinnya. Oleh karenanya, sumber gizi yang dibutuhkan juga lebih besar lagi untuk dikonsumsi. Terlebih lagi setelah melewati trimester pertama yang sering mengalami gejala Morning Sicknes, maka kebutuhan gizi Ibu hamil trimester kedua sangat penting. Salah satu nutrisi yang penting dikonsumsi Oleh Ibu adalah makanan yang mengandung banyak kalsium. Kalsium sendiri juga banyak dapat ditemukan dalam susu, ikan, keju, yoghurt, kacang-kacangan serta biji-bijian. Kalsium sendiri sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi.

Oleh karenanya ketika asupan nutrisi berupa kalsium berkurang, maka cadangan kalsium dalam tubuh Ibu hamil akan dialihkan ke janin untuk menjaga kebutuhan sang janin. Akibatnya, sang Ibu kemudian yang terkena dampak dari kekurangan kalsium karena telah diambil. Salah satu tanda kekurangan kalsium pada Ibu hamil adalah tanggalnya atau terlepasnya gigi saat masa kehamilan walaupun sebelumnya Ibu tersebut tidak mengalami gangguan atau penyakit pada gigi. Oleh karenanya Ibu hamil juga dianjurkan kontrol ke dokter gigi untuk menjaga kesehatan gigi serta menghindari sakit gigi saat Ibu hamil.

3. Berat badan tidak bertambah

Pada umumnya, peningkatan asupan gizi atau nutrisi Ibu hamil dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan rahim, plasenta, pertumbuhan janin, produksi ketuban, peningkatan volume darah, serta perispan perkembangan payudara untuk produksi ASI setelah masa persalinan. Oleh karenanya seiring bertambahnya asupan gizi yang dikonsumsi, disertai pertumbuhan janin, maka seharusnya Ibu hamil mengalami pertambahan berat badan. Dalam keadaan normal, Ibu hamil biasanya mengalami penignkatan berat badan dapat mencapai 13 kg.

4. Mudah terkena penyakit

Untuk menjaga daya tahan tubuh, tentu sel-sel tubuh harus tetap terjaga sehat dengan memenuhi asupan gizi. Asupan gizi yang dikonsumsi digunakan oleh tubuh pada saat itu juga dan disimpan sebagai cadangan makanan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh dimana asupan gizi juga berperan penting dalam mengganti sel-sel tubuh yang rusak ataupn yang mati. Dengan memenuhi asupan gizi diharapkan dapat menjaga sistem imun atau daya tahan tubuh, sehingga Ibu hamil dapat terhindar dari serangan penyakit seperti infeksi. Selain menjaga asupan bergizi, juga disarankan melakukan vaksin seperti melakukan imunisasi TT pada Ibu hamil untuk menjaga kekebalan tubuh.

5. Memicu terjadinya persalinan prematur

Kekurangan gizi pada Ibu hamil juga dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur. Persalinan prematur, merupakan persalinan yang terjadi sebelum pada waktunya. Dimana persalinan normal umumnya terjadi pada usia kehamilan diatas 9 bulan atau 36 minggu. Salah satu faktor penyebab terjadinya kelahiran prematur adalah kurangnya asupan gizi, dalam hal ini kekurangan vitamin A, zat seng dan zat besi.

6. Perkembangan janin lambat (kecil)

Tanda dari kekurangan gizi pada Ibu hamil juga dapat dilihat dari perkembangan janin yang dikandungnya. Dalam keadaan normal, dengan bertambahnya usia kehamilan harusnya berat janin yang dikandung juga harus bertambah. Pertambahan berat janin juga dipengaruhi oleh asupan gizi yang dikonsumsi Ibu saat hamil. Tentu jika Ibu mengalami kekurangan gizi, maka pertumbuhan janin jadi terhambat dan dapat mempengaruhi pertumbuhan organ dan perkembangan otak janin.

Kekurangan gizi tertentu saat hamil juga dapat menyebabkan kelainan pembentukan organ bahkan dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau memiliki kelainan fisik. Pertumbuhan janin sendiri dapat dilihat dengan pemeriksaan kandungan oleh dokter dan bidan dengan mengukur tinggi puncak rahim (fundus uteri) atau dengan cara menghitung usia kehamilan pada pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan USG oleh dokter ahli.

fbWhatsappTwitterLinkedIn