Memiliki bayi yang sehat merupakan keinginan semua orangtua yang ada di dunia ini, namun mungkin tidak semua orang tua bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Terkadang ada kalanya jika bayi yang ada di dalam kandungan mengalami beberapa masalah kesehatan yang menyebabkan kita semua menjadi khawatir dan gelisah bahkan merasakan takut. Salah satu problema kesehatan yang seringkali dialami oleh janin adalah denyut jantungnya yang lemah. Oleh karena itu kali ini kami akan memberikan infromasi mengenai cara mengatasi denyut jantung lemah janin. Berikut adalah informasinya untuk Anda!
Tahap 0
- Melakukan pemeriksaan antenatal care
Yang pertama dari tahap ke 0 ini adalah terlebih dahulu kita melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan atau ke rumah sakit terdekat. Jika Anda merasa jika pergerakan bayi di dalam kandungan mulai melemah atau mungkin jarang merasakan detak jantungnya maka kita bisa segera memeriksakannya ke dokter kandungan atau rumah sakit sehingga segera mendapatkan penanganan
2. Tes doppler
Langkah yang kedua adalah Anda akan mengikuti sebuah tes yang akan memastikan apakah janin yang ada di dalam kandungan memang memiliki detak jantung yang lemah. Tes ini dinamakan sebagai Transcranial Doppler (TCD) atau yang sering disebut dengan tes doppler. Tes ini meamfaatkan ultrasound dimana berguna untuk mengukur kecepatan aliran darah yang ada pada pembuluh darah di otak kita
3. Menjalani rawat jalan
Setelah memastikan jika benar-benar adala masalah jantung lemah pada janin maka kita akan menjalani rawat jalan di rumah. Dalam beberapa minggu sekali atau dua kali kita diminta untuk kontrol ke dokter atau rumah sakit sehingga ahli medis bisa tahu secara konsisten apakah ada perkembangan. Jika tidak maka selanjutnya kita akan lanjut ke tahap I.
Tahap I
- Menjalani tes non-stres (NST)
Jika tidak ada perkembangan mengenai detak jantung janin maka kita akan diminta dokter supaya menjalani tahap I. Pada tahap ini kita juga akan menerima 3 perlakuan dari ahli medis, yang pertama kita akan menjalani tes non-stres atau yang disebut dengan NST. Tes ini adalah tes yang sifatnya non-invasif yang digunakan untuk menilai keadaan bayi yang ada di dalam kandungan. Bahkan tes ini bisa menjadi cara untuk memantau potensi fetal distress.
- Diberikan kortikosteroid antenatal
Selama bunda menjalani pemeriksaan dan didiagnosis oleh dokter maka bunda akan diberikan kortikosteroid antenatal. Kortikosteroid antenatal sendiri merupakan hormon yang diberikan kepada bunda dengan harapan bayi yang ada di dalam janin itu bisa bertahan dari infeksi maupun perubahan.
- Menjalani rawat jalan
Pada tahap yang pertama ini bunda tidak perlu untuk rawat inap di rumah sakit. Bunda bisa menjalani rawat jalan di rumah saja, namun tetap saja bunda harus mengontrol keadaan janin bunda sebanyak 1-2 kali dalam seminggu sesuai anjuran dokter sehingaa dokter tahu perkembangan denyut jantung si kecil.
Tahap I
- Rawat inap
Karena keadaan sudah sangatlah mengkhawatirkan maka bunda biasanya akan dirujuk untuk menjalani rawat inap di rumah sakit. Hal ini dilakukan karena bunda perlu melakukan beberapa tes secara rutin dan selain itu supaya dokter tahu mengenai perkembangan denyut jantung janin yang ada di dalam kandungan Anda. Jika sudah sampai tahap kedua dan dokter meminta supaya bunda tinggal di rumah sakit maka jangan memaksa untuk rawat jalan karena pada kondisi ini artinya sudah cukup berbahaya. Dokter menyarankan untuk menjalani rawat inap karena takut janin yang meninggal dalam kandungan.
- Menjalani tes antenatal
Selama di rumah sakit itu setidaknya bunda akan menjalani tes antenatal selama 2 kali dalam sehari. Tes ini berfungsi untuk mengetahui apakah kondisi janin di dalam kandungan baik atau tidak. Serangkaian tes antenatal yang akan kita lakukan INI meliputi tes darah, USG, dan juga tes-tes lainnya. Tes antenatal ini akan dilakukan secara rutin karena detak jantung buah hati perlu diawasi selalu.
Tahap III
- Persalinan operasi caesar
Pada tahap yang ketiga ini artinya merupakan tahap yang paling akhir dan jika tahap kedua masih tidak berhasil maka terpaksa untuk menjalani tahap ketiga ini, cara mengatasi denyut jantung lemah janin pada tahap yang ketiga ini adalah dengan melakukan persalinan operasi caesar. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan si bayi dan juga bunda. Biasanya tahap yang ketiga ini benar-benar dijadikan sebagai alternatif jika memang tidak ada solusi lain, biasanya dokter akan mengambil tindakan untuk melakukan operasi caesar pada janin jika usianya minimal sudah 32 minggu sehingga akan menjadi sebuah kelahiran prematur. Anda juga haru mengetahui informasi penting mengenai resiko bayi lahir prematur 7 bulan ya.
Nah itu dia beberapa cara mengatasi denyut jantung lemah janin. Ketahuilah juga mengenai penyebab janin kekurangan oksigen dalam kandungan sehingga bunda bisa segera mengambil langkah antisipasi. Semoga artikel di atas memberikan manfaat dan berguna untuk Anda semua!