Fetal Distres : Penyebab – Gejala – Resiko dan Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Fetal distres merupakan sebuah kondisi ketika janin tidak bisa menerima oksigen dalam jumlah yang cukup  baik itu terjadi selama kehamilan ataupun selama persalinan. Tanda yang paling pasti dari fetal distres adalah ketika denyut jantung  bayi dalam kandungan tidak normal. Fetal distres termasuk kondisi yang sangat berbahaya untuk janin karena bisa memicu terjadinya beberapa penyakit yang berbahaya. Kemudian ketika fetal distres terjadi selama persalinan maka bisa mengarah kepada asfiksia. Asfiksia juga menunjukkan bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga lahir dengan beberapa kondisi yang kurang sehat. (baca: penanganan bayi asfiksia – penyebab asfiksia pada bayi baru lahir)

Penyebab fetal distres

Fetal distres terjadi ketika bayi tidak bisa berkembang dengan baik di dalam rahim atau ketika dalam masa persalinan. Hal ini telah menyebabkan bayi mengalami kesulitan untuk mendapatkan oksigen. Beberapa penyebab fetal distres seperti:

  1. Dystocia bahu

Salah satu masalah yang memicu fetal distres termasuk seperti dystocia bahu. Ini bukan termasuk cedera seperti pada bayi lain. Cedera terjadi ketika kepala bayi sudah keluar dari jalan lahir kemudian bagian bahu bayi terjebak dalam tulang kemaluan ibu. Jika sudah seperti ini maka bayi bisa mengalami cedera otak yang memicu cacat permanen dan kematian pada bayi. Penyebab dystocia bahu termasuk seperti bayi yang lahir dengan berat badan tinggi, diabetes gestasional, resiko ibu pernah mengalami masalah yang sama, ibu mengalami obesitas, persalinan normal yang sulit, dan penggunaan alat seperti vakum dan forcep selama persalinan normal.

Informasi bayi sungsang:

  1. Prolap tali pusat

Polap tali pusat terjadi ketika tali pusar bergerak lebih dahulu melalui tubuh bayi sehingga saat bayi bergerak menurun maka tali pusat akan terjepit. Hal ini tentu akan menyebabkan bayi tidak bisa mendapatkan oksigen lagi. Beberapa penyebab prolap tali pusat seperti ketuban pecah dini, persalinan prematur, kehamilan kembar, cairan ketuban lebih banyak, dan gerakan bayi yang terlalu aktif. (baca:  janin terlilit tali pusat)

  1. Gangguan Plasenta

Kemudian bayi juga bisa mengalami fetal distres ketika terjadi gangguan plasenta. gangguan plasenta bisa terjadi dengan beberapa jenis seperti plasenta previa, plasenta abrasi, dan ruptur urin. Bagaimana masalah ini bisa menyebabkan fetal distres?

  • Plasenta previa memicu pendarahan yang sangat berat selama kehamilan. Pendarahan bisa menyebabkan janin kekurangan oksigen dan kesehatan tubuh ibu menurun dengan cepat.
  • Abrasi plasenta bisa menyebabkan plasenta memisahkan diri dari dinding rahim. Awalnya terjadi pendarahan dalam kemudian juga berkembang dengan cepat.
  • Ruptur urine merupakan sebuah kondisi ketika dinding rahim mengalami kerusakan termasuk resiko pecah. Ini kondisi yang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan ibu dan janin mengalami kematian. Kondisi ini bisa terjadi karena luka pada bagian rahim termasuk luka bekas caesar atau tindakan operasi yang lain.

Baca:  plasenta letak rendah – IUGR

  1. CPD (Cephalopelvic Desproportion)

CPD bisa terjadi ketika bayi yang melewati panggul ibu menjadi sangat besar. Biasanya kasus ini memang sangat langka dan ketika terjadi maka tindakan operasi caesar lebih banyak dipertimbangkan. Dalam pemeriksaan kehamilan secara rutin maka biasanya dokter akan melihat apakah bayi sudah masuk ke ruang panggul atau belum. Kemudian ketika dokter melihat bahwa ukuran panggul tidak sesuai dengan kepala bayi maka sebaiknya dilakukan tindakan caesar. (baca:Bayi Besar Dalam Kandungan

  1. Eklampsia dan preeklampsia

Preeklampsia merupakan salah satu gangguan pada ibu hamil yang terjadi pada akhir trimester ketiga atau menjelang persalinan. Biasanya tekanan darah ibu akan menurun ketika masuk pertengahan trimester kedua. Kemudian akan meningkat selama trimester ketiga dan jika terjadi dengan sangat cepat maka memicu preeklampsia. Eklampsia adalah tahap yang sangat parah dari preeklampsia. Beberapa pemicu preeklampsia dan eklampsia termasuk seperti obesitas pada ibu hamil, hipertensi, preeklampsia pada kehamilan sebelumnya, kehamilan kembar, diabetes, dan penyakit ginjal. (baca: gejala preeklampsia pada ibu hamil )

Informasi gangguan kehamilan:

  1. Diabetes gestasional

Ibu hamil yang mengalami diabetes gestational juga bisa mengalami fetal distres. Kondisi ini bisa menyebabkan gula darah dalam tubuh ibu menjadi sangat tinggi selama kehamilan. Tubuh ibu tidak bisa menghasilkan insulin yang cukup sehingga kadar gula meningkat terus menerus. Beberapa pemicu diabetes gestasional termasuk seperti ibu sudah  berumur lebih dari 25 tahun ketika hamil, pernah mengalami diabetes saat sebelum hamil atau kehamilan sebelumnya, ibu mengalami obesitas, dan pernah melahirkan bayi lahir dengan berat badan berlebihan.

Baca: tanda tanda diabetes pada ibu hamil bahaya diabetes saat hamil – bahaya obesitas bagi ibu hamil – bahaya kolestrol tinggi untuk ibu hamil

Gejala fetal distres

Ada beberapa tanda serius ketika terjadi fetal distres dalam kehamilan. Dalam pemeriksaan kehamilan maka ibu bisa merasakan gerakan janin yang terus menurun, ibu tidak bisa merasakan denyut jantung bayi dan kemungkinan juga mengalami kontraksi awal. Untuk menetapkan semua gejala ini maka dokter akan melakukan pemeriksan dengan alat electronic fetal monitoring (EFM). Ada beberapa macam alat yang sering digunakan, seperti dibawah ini:

  1. Monitor internal: alat ini digunakan ketika serviks sudah membuka sebesar 2 sampai 3 cm. Sebuah alat dari timbal kecil akan ditempelkan pada kepala bayi untuk mendapatkan ukuran detak jantung yang lebih akurat.
  2. Monitor eksternal: alat ini berupa sabuk yang dilingkarkan pada perut ibu untuk mengukur detak jantung bayi dan kontraksi ibu. Kemudian data akan ditampilkan dari layar dan ada kertas yang bisa dicetak sebagai bukti.

(Baca:   kelainan jantung pada bayi baru – penyakit jantung bawaan)

Dari semua alat ini maka dokter bisa mendapatkan beberapa data, yaitu:

  • Denyut jantung yang normal pada bayi antara 120 sampai 160 denyut per menit. Jika lebih tinggi maka kemungkinan bayi mengalami takikardia. Jika lebih rendah dari 110 per menit maka bisa terkena bradikardia. Semua angka denyut jantung yang tidak normal menyebabkan tanda bahaya untuk bayi.

Indikasi yang menunjukkan fetal distres

  1. Ibu bisa merasakan aktifitas janin yang menurun

Semua ibu hamil yang sudah mencapai trimester ketiga tentu akan menyadari jika adanya gerakan aktifitas janin yang menurun. Bayi biasanya akan banyak bergerak sehingga ibu bisa meraskan tendangan atau gerakan yang lain. Saat semua gerakan menurun dan tidak bisa dirasakan lagi maka ibu harus segera mencari bantuan dokter. (baca; penyebab bayi tidak bergerak dalam kandungan – penyebab janin kekurangan oksigen dalam kandungan )

  1. Detak jantung menurun

Setiap ibu melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter maka ibu bisa mendengar detak jantung. Ketika detak jantung menurun maka dokter akan memberi tahu ibu. Dokter juga akan menganalisa apakah adanya penurunan gerakan pada janin, janin mengalami tekanan atau kondisi yang lain. Dokter akan memeriksa kondisi ini secara menyeluruh. (baca: cara mendengarkan denyut jantung bayi dalam kandungan)

  1. Detak jantung janin menurun selama persalinan

Fetal distres juga bisa terjadi cepat dalam waktu persalinan. Dokter akan melihat saat ibu mengalami kontraksi apakah detak jantung bayi menurun atau meningkat. Beberapa bayi yang terlilit tali pusat biasanya akan menyebabkan aliran oksigen dan darah ke bayi menurun. Hal inilah yang juga bisa menyebabkan adanya fetal distres menjelang persalinan.

Informasi persalinan caesar:

  1. Adanya aspirasi mekonium

Saat adanya aspirasi mekonium maka akan menunjukkan jika bayi memang mengalami fetal distres. Hal ini bisa terjadi ketika bayi mengeluarkan kotoran pertama selama dalam rahim. Akibatnya sangat buruk karena bayi bisa menelan kotoran tersebut kemudian bisa mengalami kekurangan oksigen. Bayi juga bisa mengalami keracunan dalam rahim. (baca: kehamilan post term)

  1. Kehamilan kembar

Salah satu masalah kehamilan kembar adalah adanya fetal distres yang terjadi pada satu atau dua janin sekaligus. Kondisi ini bisa terjadi ketika ibu mengalami kehamilan yang sulit, persalinan yang sangat sulit, dan resiko salah satu bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

Informasi bayi kembar:

Perawatan fetal distres

Tindakan pertama untuk mengatasi fetal distres adalah dengan resusitasi intrauterin. Jika prosedur ini berhasil maka ibu tidak perlu mendapatkan perawatan lain. Beberapa cara yang sering dilakukan untuk resusitasi intrautrerin, yaitu:

  1. Merubah posisi ibu menjadi lebih nyaman dengan tidak menambah gerakan atau tekanan pada panggul.
  2. Membuat ibu menerima banyak cairan terutama air mineral.
  3. Memastikan bahwa ibu menerima oksigen yang cukup.
  4. Amnioinfusi yaitu memasukkan cairan ke dalam rongga ketuban untuk mengurangi tekanan pada tali pusar.
  5. Tindakan tocolysis yaitu terapi untuk menunda persalinan prematur dengan cara menghentikan kontraksi yang sudah terjadi.
  6. Dekstrosa hipertonik intravena.
  7. Tindakan persalinan caerar: ketika ibu mengalami kondisi yang gawat dari fetal distres maka dokter bisa memutuskan untuk melakukan tindakan persalinan caesar. Tindakan dilakukan dengan persetujuan ibu dengan memberi tahu bahwa kondisi janin sudah tidak mungkin bisa bertahan untuk persalinan normal.

Informasi persalinan normal:

Inilah semua informasi mengenai fetal distres yang bisa terjadi pada semua ibu hamil. Meskipun kondisi ini sangat berbahaya namun ibu tidak boleh merasa stres dan tertekan. Mendapatkan bantuan dokter sangat diperlukan pada tahap awal gejala seperti yang dirasakan oleh ibu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn