Saat proses kehamilan biasanya setiap orang mengalami permasalahan yang berbeda-beda. Hal ini bergantung pada bagiamana pola hidup dan kebiasaan sang ibu itu sendiri. Jika anda mengalami masalah perkembangan janin yang melambat, hal itu bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang terjadi. Berikut ini kami sampaikan berbagai cara mengatasi pertumbuhan janin yang lambat agar bayi lahir sehat:
- Berhenti melakukan gaya hidup yang buruk
Pola atau gaya hidup ibu hamil akan sangat berperan kepada proses tumbuh kembang janin di dalam rahim. Ibu hamil yang memiliki lifestyle yang baik dan sehat, maka sang anak juga akan merasakan kebaikannya selama dalam kandungan hingga nanti ia terlahir ke dunia. Namun sebaliknya, jika sang ibu tidak memperhatikan gaya hidup selama hamil maka kemungkinan besar sang anak pun akan menerima efek buruknya. Seperti kekurangan asupan makakan, tidak memperhatikan kadar gizi dalam suatu makanan, merokok atau meminum alkohol. Hal-hal diatas bisa membuat sang janin mengalami gangguan hingga lambat berkembang dalam tumbuh kembangnya di dalam kandungan. Lebih baik hindari daripada nanti terkena bahaya merokok saat hamil.
- Tidak lagi sembarangan mengkonsumsi obat-obatan
Kemudian ibu hamil juga tidak disarankan untuk mengkonsumsi segala jenis obat-obatan yang berkemungkinan besar dapat menganggu perkembangan anak selama berada di kandungan. Rasa sakit dan nyeri yang kita alami selama hamil sebaiknya tidak diselesaikan dengan meminum obat pereda atau penenang jenis apapun. Lebih baik lakukan konsultasi ke dokter atau bidan yang memiliki pengetahuan secara mendalam dalam penanganan masalah tersebut. Terlebih obat golongan antibiotik yang bisa menyebabkan bahaya antibiotik bagi ibu hamil.
- Selalu mengontrol tekanan darah
Mungkin janin dalam rahim anda berkembang lambat akibat sang ibu tidak rutin mengontrol tekanan darah selama hamil. Padahal sejatinya hal ini merupakan salah satu poin penting untuk mengetahui tumbuh kembang bayi dalam kandungan. Sebab tekanan darah bisa menjadi indikasi utama preeklampsia atau lebih dikenal dengan ‘kehamilan diinduksi hipertensi’. Pre-eklampsia adalah kondisi dimana pembuluh darah memadat dan itu sangat berpengaruh pada pertumbuhan janin karena terbatasnya aliran darah ke plasenta. Oleh karena keterbatasan tersebut, sang bayi akan mendapat sedikit oksigen dan menyebabkan menurunnya suplemen yang seharusnya ia terima. Pada akhirnya kondisi diatas membuat sang jabang bayi sulit untuk berkembang dan mengalami keterlambatan pertumbuhan.
- Perbanyak konsumsi air mineral, buah dan sayur
Ketiga makanan diatas dapat membantu memperbanyak air ketuban karena dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi maka mengkonsumsi air putih, buah atau sayur yang banyak mengandung air juga bisa memperbanyak air ketuban. Sebab air ketuban juga ternyata dapat memperngaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Kekurangan air ketuban akan membuat sang bayi sulit untuk berkembang. Biasanya air ketuban bisa kurang dalam kandungan dikarenakan kondisi kesehatan ibu. Oleh karena itu sebaiknya nutrisi dan asupan makanan bergizi harus sangat diperhatikan dan ditingkatkan. Jenis buah dan sayur yang baik untuk dikonsumsi guna membuat tubuh tetap terhidrasi diantaranya, seledri, bayam, brokoli, kembang kol, tomat, semangka, belimbing, melon dan jeruk.
- Menambah berat badan
Selain air ketuban yang sedikit fakta lain yang membuat janin sulit berkembang adalah sang ibu hamil mengalami kekurangan berat badan yang ideal. Hal ini bisa membuat sang bayi sedikit menyerap nutrisi dan asupan makanan hingga membuat sang bayi terganggu masa perkembangannya. Untuk mengatasinya bisa dengan menjaga dan mengatur pola makan agar lebih ditanbah dari segi kadar gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
- Menjauh dari asap rokok
Rokok merupakan salah satu racun terjahat yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada bayi. Jangankan untuk merokok, terkena asapnya saja sudah bisa memberikan dampak buruk bagi sang bayi dalam kandungan. Sebaiknya ibu hamil yang merasa kandungannya lambat berkembang, menjauhi orang yang sedang merokok agar terhindar dari polusi asap yang dihasilkan.
- Mengecek kadar gula darah
Untuk menaikkan berat badan memang kita perlu menambah makanan manis ke dalam menu makanan rutin sehari-hari. Namun ibu hamil juga harus tetap mengingat dan mengatur kadar gula darah secara rutin sebab, jika kadar gula darah terlalu tinggi kemungkinan terjangkit darah tinggi dan gestational diabetes semakin besar. Jika mengkonsumsi makanan manis terlalu banyak dan mengalami kadar gula darah yang tinggi hingga terkena hipertensi maka ibu hamil bisa berpotensi mengalami pre- eklampsia sebagaimana yang telah dijelaskan diatas. Selain untuk menghindari hipertensi yang berujung pada pre- eklampsia, mengontrol gula darah agar tetap seimbang juga dapat mengurangi resiko keguguran dan cacat lahir.
- Tidak mengkonsumsi kafein
Sebab kafein dapat memengaruhi proses perkembangan janin dengan merangsang kelahiran prematur atau kecacatan pada bayi saat lahir. Kafein juga tidak baik karena membuat jantung ibu hamil bekerja lebih keras. Ini sangat berbahaya untuk kesehatan janin dan ibu hamil sendiri.
- Mengatur emosi dan pikiran agar terhindar dari stress
Poin yang satu ini sangat penting dan harus diperhatikan sebab jika kita lengah dan menyepelekannya maka sang bayi akan menerima dampak buruk seperti pertumbuhan yang lambat. Sebaiknya ibu hamil tidak dulu memikirkan hal-hal yang dapat memicu emosi atau ketenangan pikiran demi kesehatan sang bayi dalam kandungan.
- Jangan dulu memakan kerang dan daging mentah
Kerang dan daging mentah berkemungkinan besar mengandung bakteri dan mikroba jahat seperti E-Colii , Toxoplasma, Salmonella, dan Listeria yang bisa membuat bayi lambat berkembang. Semua jenis makanan laut mentah bisa menyebabkan janin dan ibu terkena penyakit infeksi dan memicu keguguran.
- Melakukan olahraga seperlunya agar badan tetap fit
- Berhenti melakukan banyak aktifitas
- Banyak beristirahat
Jadi itulah cara mengatasi pertumbuhan janin yang lambat agar bayi lahir sehat. Untuk memastikan keadaan kondisi janin dan ibu hamil disarankan pula untuk mengkonsultasikannya pada dokter atau bidan yang berpengalaman.