5 Cara Pencegahan Preeklamsia pada Ibu Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Preeklamsia merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan kerusakan organ. Macam-macam komplikasi kehamilan ini bisa terjadi pada ibu hamil dan masuk kedalam kondisi serius.

Preeklamsia bisa terjadi karena tekanan darah tinggi, adanya kelebihan protein dalam urin ibu hamil dan bisa berakibat pada keguguran, janin gagal berkembang dan efek buruk lainnya bagi bayi maupun ibu hamil.

Berikut cara Pencegahan preeklamsia pada ibu hamil.

1. Kurangi Konsumsi Garam

Karena berpotensi meningkatkan tekanan darah normal ibu hamil dan mengalami kekacauan nutrisi maka cara mencegah yang pertama yaitu mengurangi konsumsi kadar garam dalam tubuh.

Pencegahan preeklamsia pada ibu hamil bisa dimulai dari langkah sederhana. Usahakan mengurangi asupan makanan yang bergaram tinggi terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar, dan selama kehamilan berlangsung.

Selain itu, mencoba mengurangi garam dalam makanan pasti akan mempengaruhi kualitas dan rasa makanan. Namun jika sudah terbiasa makanan akan lebih sehat.

Nutrisi yang diserap tubuh tidak berlebihan dan tidak menimbulkan resiko penyakit pada ibu hamil. Memang benar, manusia tetap membutuhkan garam dari nutrisi. Namun jika berlebihan juga bisa sangat bahaya, terutama jika di konsumsi ibu hamil sepanjang usia kandungan 9 bulan.

2. Minum Air Putih dan Hindari Minuman Rasa

Siapa disini yang malas mengkonsumsi air putih? Sebagian ibu hamil memang mengalami hal ini. Mereka seringkali, merasa mual bahkan muntah saat meminum air putih.

Sehingga mencoba mengganti dengan minuman yang berasa dan lebih enak. Sayangnya minuman ini bisa menimbulkan berbagai penyakit datang.

Pencegahan preeklamsia pada ibu hamil yang ampuh lainnya dengan memastikan kita menghindari minuman rasa, apalagi jika sudah hamil dengan usia menjelang kelahiran. Pemantauan bobot bayi dan juga proses kelahiran bisa terpengaruh karena minuman rasa.

Sehingga cara mudahnya, cobalah untuk mengakali ibu hamil yang sulit meminum air putih dengan cara kain. Jika sudah bisa meminum air putih kembali, usahakan untuk meminum air putih dan hilangkan kebiasaan minuman rasa.

3. Konsultasi Berkala

Preeklamsia bisa dicegah dan juga dihindari, namun sebagai ibu hamil juga harus mengkonsultasikan kondisi ini secara berkala. Karena penyakit ini jelas beresiko, baik yang dalam kondisi ringan ataupun berat keduanya berkewajiban untuk dicek dan diawasi dengan ketat.  

Karena kondisi preeklamsia juga tidak bisa dikenali hanya dengan kasat mata. Ibu hamil harus melakukan tes yang jelas dan juga pengawasan profesional. Ibu bisa menyampaikan beberapa gejala atau hal yang dirasa.

Selain itu rekam medis dan riwayat pasien saat kehamilan juga bisa disampaikan ke dokter kandungan diawal. Sehingga dokter tahu apa yang harus dilakukan dan membuat program khusus untuk ibu agar preeklamsia tidak terjadi selama proses kehamilan.

4. Istirahat/Bedrest dan Berbaring ke Sisi Kiri

Istirahat dan juga bedrest ibu hamil menjadi cara lain untuk mencegah dan menghindari adanya kondisi kurang nyaman pada ibu hamil. Istirahat bisa meredakan tekanan darah yang muncul pada ibu sehingga tidak terlalu kelelahan ataupun tertekan.

Disisi lain saat beristirahat dan juga bedrest cobalah untuk berbaring ke arah kiri. Tujuannya untuk meringankan beban ibu dan tidak menekan janin.

Sehingga ibu yang lebih senang beristirahat dengan memiringkan tubuhnya, atau merasa lebih nyenyak dengan posisi tersebut tidak perlu khawatir. Ditambah lagi, gunakan bantalan khusus kehamilan, umumnya bantal tersebut memang di desain untuk ibu beristirahat secara maksimal.

5. Hindari Tekanan dan Stress

Sesuai penjelasan bahwa preeklamsia bisa timbul akibat tekanan dan juga faktor stress. Kondisinya bisa mulai dari ringan, atau bisa langsung menyerang dalam kondisi berat.

Sedangkan kondisi ini bisa memberikan efek tekanan darah yang meningkat, apalagi bagi yang berisiko tekanan darah tinggi pada ibu hamil atau bahkan sudah mengalami hipertensi sejak sebelum hamil.

Cara ini jelas akan beresiko dan bisa berdampak pada perkembangan janin. Ditambah lagi sangat berbahaya jika ibu melahirkan dalam kondisi tekanan darah yang tinggi.

Beberapa dokter sengaja memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah, jika menjelang kelahiran ibu tetap memiliki tekanan darah tinggi. Alasan ini cukup jelas, karena bagaimanapun ibu hamil tidak boleh tertekan/stress.

fbWhatsappTwitterLinkedIn