9 Obat Pilek Untuk Ibu Menyusui Paling Aman

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam masa kehamilan hingga proses persalinan dan menyusui, kesehatan Ibu sangat penting untuk menjaga status kesehatan bayi saat lahir. Penurunan daya tahan tubuh bagi Ibu dapat mempengaruhi kesehatan dan perawatan bayi. Akibatnya, bayi dapat terganggu kesehatannya dan juga dapat ikut sakit jika sang Ibu mengalami sakit. Namun ada kalanya daya tahan tubuh Ibu dapat menurun sehingga mudah terkena penyakit-penyakit, mulai dari penyakit ringan hingga berat dan bisa disebabkan oleh infeksi misalnya.

(Baca juga: Makanan untuk memperbanyak ASI)

Salah satu penyakit akibat gangguan daya tahan tubuh yang paling sering dialami adalah pilek. Pilek kemudian dapat semakin berat hingga menyebabkan gejala berkembang menjadi flu berat, demam dan batuk. Hal ini dapat membuat Ibu merasa khawatir, sebab hal tersebut dapat menjadi sumber penularan terhadap bayi. Disisi lain, Ibu menyusui juga kadang ragu untuk sembarang mengkonsumsi obat, karena takut bahwa obat akan mempengaruhi kandungan atau produksi ASI pada bayi dan mungkin dapat memberikan efek samping terhadap bayi. Oleh sebab itu, berikut akan dijelaskan beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh Ibu menyusui dirumah.

(Baca juga: Makanan sehat untuk Ibu menyusui)

1. Dekongestan

Dikatakan cukup aman dikonsumsi oleh Ibu menyusui. Obat yang sering dikonsumsi adalah pseudoefedrin. Dikatakan bahwa ada beberapa dampak dari penggunaan pseudoefedrin, bukan pada kandungan zat di dalam ASI (Air Susu Ibu), namun berdampak pada produksinya. Pseudoefedrin sedikit dapat mengurangi produksi ASI. Hal ini dikarenakan salah satu efek pseudoefedrin adalah mengecilkan diameter pembuluh darah (vasokonstriksi) termasuk pembuluh darah menuju payudara. Sehingga suplai darah ke payudara menurun dan mempengaruhi produksi ASI. (Baca juga: Tanda hamil saat menyusui)

Namun hal ini kadang tidak berpengaruh pada sebagian Ibu menyusui terutama yang sudah menyusui selama satu atau dua bulan lebih. Sehingga dapat disimpulkan, dari penggunaan obat dekongestan untuk flu, bentuk pseudoefdrin merupakan yang paling aman. Namun perlu diperhatikan, bahwa kadang jenis obat-obatan dekongestan yang dijual dipasaran kadang tidak murni hanya mengandung satu jenis obat, malainkan sudah dicampur dengan kandungan obat lain. Sehingga kadang penggunaannya tetap perlu konsultasi dengan dokter. Sebab salah satu campurannya yang biasa didapatkan adalah obat anti histamin, sementara efek dari obat pilek untuk ibu menyusui ini dapat membuat kantuk. Hal ini dapat menembus dan terkandung dalam ASI sehingga dapat membuat bayi menjadi mengantuk. (Baca juga: Obat migrain untuk Ibu menyusui)

2. Istrahat

Istrahat merupakan metode alami untuk membantu terapi segala jenis penyembuhan dari penyakit. Hal ini memang bukan tanpa alasan, sebab dengan beristrahat maka tubuh dapat melakukan sistem recovery dan tidak membuatuhkan banyak energi untuk aktivitas lain. Selain itu, sistem imunitas dapat membaik saat kita beristrahat terutama saat tidur. Sehingga sistem imun akan membaik dan dapat membantu proses penyembuhan tubuh saat pilek. Kelabihan lainnya adalaha ketika sistem imunitas terjadga dengan baik, resiko untuk sakit berulang akan menurun. Dengan kata lain sistem imun juga berperan terhadap pencegahan penyakit. (Baca juga: Manfaat klorofil untuk Ibu menyusui)

3. Mengkonsumsi vitamin C

Vitamin C dapat berasal dari makanan misalnya paling banyak dari buah-buahan. Selain itu, vitamin C bisa didapatkan di dalam suplemen makanan. Namun banyak orang yang lebih memilih sumber vitamin C yang alami dibanding dengan vitamin C yang dibuat secara sintetis. Hal ini dikarenakan banyak orang yang merasa takut akan efek dari obat yang diproduksi secara sintetis. Vitamin C sendiri dapat berfugsi dalam membantu mempertahankan daya tahan tubuh. Serta membantu proses pemulihan saat terjadi sakit. Hal ini juga termasuk saat mengalami pilek dikarenakan fungsi daya tahan tubuh yang menurun. Sehingga vitamin C sangat penting dikonsumsi untuk membuat tubuh kembali fit. (Baca juga: Obat sakit gigi untuk Ibu menyusui)

4. Madu

Madu dikatakan memiliki berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh. Madu memiliki kandungan demulcent yang dapat membantu proses penyembuhan mukosa atau selput lendir hidung saat terjadi pilek. Sehingga selaput yang teriritasi dapat membaik dan mengurangi produksi lendir pada hidung. Selain itu, pada madu juga terdapat berbagai antioksidan yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh serta berperan dalam proses pemulihan tubuh setelah sakit. Madu dapat dikonsumsi dengan cara dicampurkan pada minuman terutama teh dan dikonsumsi rutin tiap hari. (Baca juga: Manfaat keju untuk Ibu menyusui)

5. Air hangat

Air hangat merupakan salah satu metode untuk membantu melegakan hidung ketika mengalami pilek. Air hangat dapat membuat hidung terasa lega dan rasa tersumbat akibat pilek dapat mereda. Walaupun hal ini tidak secara langsung sebagai obat untuk meredakan flu atau pilek, namun metode ini cukup efektif untuk memberikan rasa nyaman dan lega untuk sesaat. Namun untuk mengobati flu, tetap diperlukan perbaikan fungsi daya tahan tubuh dengan tetap menjaga suplai nutrisi atau mengkonsumsi suplemen. (Baca juga: Manfaat susu kedelai untuk Ibu menyusui)

Selain dalam bentuk air putih, air hangat kemudian juga dapat dicoba buat dalam bentuk teh hangat, sehingga dapat memberikan rasa yang menarik saat dikonsumsi. Sebenarnya ada banyak cara untuk melakukannya, misalnya dengan mengkonsumsi makanan berkuah seperti sup. Hal ini juga selain membantu melegakan hidung, juga dapat memberikan kehangatan bagi tubuh disaat tubuh juga merasa dingin akibat salah satu gejala pilek. (Baca juga: Manfaat apel bagi Ibu menyusui)

6. Jahe

Jahe dapat dikonsumsi dengan berbagai cara. Ditempat-tempat berbeda, jahe dapat dicampurkan atau diekstrak untuk dibuat minuman, dicampur dalam masakan, bahkan ada juga yang langsung mengkonsumsi jahe tersebut secara langsung. Jahe dapat membantu menjaga daya tahan tubuh serta memulihkan tubuh. Disaat cuaca dingin, jahe sering dibuat menjadi teh atau minuman hangat untuk mencegah terjadinya pilek. Selain itu, banyak orang yang merasakan tubuhnya menjadi lebih terasa enakan setelah meminum minuman jahe. Untuk pilek yang disertai dengan radang tenggorokan, jahe juga dapat membantu melegakan tenggorokan. (Baca juga: Manfaat almond untuk Ibu menyusui)

7. Probiotik

Probiotik biasa juga dikaitkan dengan bakteri baik. Probiotik banyak terdapat pada yogurt. Selain dalam menjaga kesehatan pencernaan, ternyata probiotik juga berperan menjaga fungsi sitem kekebalan tubuh. Hal ini sangat baik untuk mengobati pilek yang terjadi. Namun pada saat mengkonsumsinya juga perlu berhati-hati, karena dapat menyebabkan atau memicu timbulnya batuk dahak. (Baca juga: Obat masuk angin untuk Ibu menyusui)

8. Penggunaan nasal salin

Nasal salin merupakan penggunaan garam salin atau garam fisiologis yang disemprotkan ke lubang hidung untuk melegakan tenggorokan. Salin merupakan garam fisiologis berupa larutan natrium klorida (NaCl) yangsering dijual-jual di apotik. Cairan ini sering dikemas dan difungsikan sebagai salah satu cairan infus. Salin dapat digunakan untuk pilek dan ternyata terbukti mampu melegakan hidung akibat pilek. Cara penggunaannya adalah dengan menyemprotkan cairan salin dengan spray atau di teteskan dengan pipet dan ditunggu beberapa saat hingga terasa lega. (Baca juga: Obat ambeien untuk Ibu menyusui)

Sebenarnya cairan salin dapat dibuat sendiri. Banyak orang yang membuat garam fisiologis ini dengan mencampurkan seperempat sendok teh garam dapur (kadang juga ditambahkan seperempat sendok teh baking soda) yang dicampur kedalam air hangat dan bersih. Garam kemudian dilarutkan hingga benar-benar larut baru dapat digunakan. (Baca juga: Manfaat yogurt untuk Ibu menyusui)

9. Sering bersihkan mulut dan hidung

Salah satu penyebab pilek adalah karena adanya infeksi bakteri dan virus yang berasal dari hidung sendiri ataupun dari sekitar mulut dan tenggorokan. Oleh karenanya, ketika terjadi pilek maka sebaiknya lebih sering untuk membasuh kedua lubang hidung, agar mikroorganisme ataupun alergen dapat keluar. Begitu juga pada mulut, kebersihannya perlu dijaga dengan cara menyikat gigi rutin dan melakukan kumur-kumur. Diharapkan dengan hal ini, kesempatan mikroorganisme untuk berkembang biak dapat dicegah. Sehingga dapat mempermudah proses penyembuhan tubuh. (Baca juga: Manfaat jahe untuk Ibu menyusui)

fbWhatsappTwitterLinkedIn