8 Efek Samping ASI Tidak Dikeluarkan untuk Bayi dan Ibu

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menyusui menjadi hal yang sangat alami dan paling menyenangkan untuk ibu. Tahap ini segera dimulai setelah melahirkan agar bayi mendapatkan kolostrum. Karena ada banyak manfaat kolostrum bagi bayi baru lahir terutama untuk kesehatan bayi maka inisiasi menyusui dini dilakukan sesegera mungkin. Bahkan sekarang IMD juga sangat disarankan untuk ibu yang melahirkan secara caesar maupun normal. Namun setelah itu ternyata banyak ibu yang enggan untuk menyusui. Ada banyak alasan dan bisa menyebabkan dampak tidak baik untuk bayi dan ibu. Berikut ini adalah berbagai efek samping ASI tidak dikeluarkan untuk bayi dan ibu.

Efek untuk Bayi

  1. Resiko gangguan pernafasan

Bayi yang tidak menerima ASI segera setelah lahir atau dalam jangka panjang maka bisa terkena berbagai gangguan pernafasan. Hal ini bisa menyebabkan bayi mengalami gejala asma pada bayi atau penyakit pernafasan lain. Sementara ASI bisa mengatasi gangguan ini dan membuat tubuh bayi lebih sehat.

  1. Sindrom kematian mendadak

Bayi yang tidak menerima ASI juga sangat lemah dan bisa mengalami resiko sindrom kematian mendadak. Sindrom ini bisa terjadi karena pengaruh kesehatan yang memburuk setelah dilahirkan dan tidak menerima kekuatan dari ASI. ASI adalah zat yang bisa melindungi tubuh bayi setelah lahir dan membuat bayi bisa bertahan hidup. Meskipun bisa diberikan susu formula, tapi manfaatnya lebih tepat ASI untuk bayi.

  1. Resiko bayi terkena diabetes.

Bayi yang tidak menerima ASI sampai waktu lama kemungkinan juga bisa terkena penyakit diabetes tipe 2. Terlebih jika ibu juga mengalami gestational diabetes saat hamil. Hal ini bisa terjadi karena kondisi tubuh bayi yang menghasilkan insulin lebih sedikit dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI sejak lahir atau ASI eksklusif.

  1. Anak menjadi obesitas

Ada banyak manfaat susu formula untuk bayi yang bisa diberikan sebagai pengganti ASI. Namun kondisi ini bisa menyebabkan masalah karena kandungan gula dalam susu formula memang lebih tinggi dibandingkan dengan ASI yang mengandung gula alami. Kemudian tidak memberikan ASI juga akan membuat bayi membutuhkan makanan pendamping ASI lebih cepat. Jadi mungkin saja sebelum bayi berusia 6 bulan sudah mendapatkan makanan tambahan selain susu.

  1. Pendarahan postpartum

Ketika ibu tidak menyusui setelah melahirkan atau beberapa waktu setelah melahirkan maka bisa menyebabkan resiko pendarahan postpartum. Ini bisa terjadi karena uterus tidak mendapatkan reaksi kontraksi karena tidak ada pelepasan oksitosin seperti pada ibu yang menyusui. Sementara ibu yang menyusui bisa terhindari dari pendarahan dan tidak perlu melakukan cara mengatasi pendarahan setelah melahirkan.

  1. Resiko kanker payudara saat pra menopause

Ibu yang pernah melahirkan dan tidak pernah menyusui juga memiliki resiko tinggi terkena kanker payudara saat pra menopause. Ini bisa terjadi karena tidak ada pelepasan hormon oksitosin seperti pada ibu menyusui. Resiko akan bertambah besar jika ibu sudah pernah melahirkan lebih dari dua kali tanpa pernah menyusui.

  1. Resiko diabetes

Penyakit diabetes bisa terjadi pada ibu yang pernah melahirkan namun tidak pernah menyusui. Terlebih jika ibu pernah mengalami gangguan kehamilan seperti obesitas dan diabetes gestasional. Kondisi ini bisa menyebabkan ibu lebih rentan karena insulin tidak diproduksi dengan baik oleh tubuh ibu.

  1. Depresi setelah melahirkan

Ibu yang tidak menyusui juga mungkin akan mengalami depresi setelah melahirkan. Kondisi sindrom baby blues bisa terjadi dengan cepat setelah ibu melahirkan dan tidak menyusui. Masalah ini bisa dipicu oleh kondisi perubahan hormon yang tidak seimbang setelah melahirkan.

Jadi memang ada banyak efek samping ASI tidak dikeluarkan untuk bayi dan ibu. Resiko ini bisa dipertimbangkan dengan baik agar ibu tetap sehat setelah melahirkan dan bayi juga tidak terkena resiko penyakit di masa depan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn