7 Manfaat Telur Asin Untuk Ibu Menyusui dan Bayi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Makanan yang dimakan oleh ibu menyusui amat sangat berpengaruh terhadap ASI yang diberikan kepada bayi yang baru lahir. Makanan – makanan tersebut dapat menimbulkan efek negatif maupun positif terhadap ibu dan terutama bayi. Makanan ibu menyusui menjadi sebuah hal yang harus diperhatikan agar makanan yang dimakan, selain enak harus juga memiliki gizi dan manfaat yang baik terhadap proses tumbuh kembang bayi.

Telur Asin merupakan salah satu makanan yang dapat memberikan efek negatif terhadap kesehatan berupa peningkatan kolesterol dan tekanan darah. Akan tetapi jika telur asin dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan, telur asin memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Selain mengenal manfaat telur asin untuk ibu hamil, ternyata telur asin juga bermanfaat untuk ibu menyusui. Berikut adalah 7 manfaat telur asin untuk ibu menyusui yang perlu diketahui.

  1. Sebagai Sumber Kalsium

Kandungan kalsium dalam telur asin lebih banyak dibandingkan dengan kalsium yang ada pada telur biasa. Peningkatan jumlah kalsium pada telur asin bisa mencapai 2,5 kali lebih banyak akibat dari proses pengasinan. Pemenuhan kalsium dapat mencegah dampak yang dapat timbuk akibat kekurangan kalsium pada ibu menyusui. Kandungan kalsium yang tinggi dalam telur asin bermanfaat sebagai pemenuhan nutrisi dan kualitas ASI yang diberikan kepada bayi.

  1. Sebagai Sumber Vitamin D

Vitamin D merupakan salah satu vitamin ibu menyusui agar bayi gemuk dan sehat serta memiliki pertumbuhan yang baik. Pemenuhan vitamin D bagi ibu menyusi bisa didapatkan dengan mengkonsumsi telur asin. Kandungan vitamin D dalam telur asin mampu digunakan sebagai tambahan pemenuhan nutrisi dalam ASI.

  1. Mencukupi Kebutuhan Kolin

Kolin merupakan zat yang sangat penting perannya bagi perkembangan struktur otak, saraf, dan memori bagi bayi. Selain untuk bayi, kolin dapat menjaga kesehatan dari ibu menyusui. Kandungan kolin dalam telur asin memiliki peran dalah hal pemenuhan zat tersebut bagi ibu menyusui. Zat kolin bagi ibu menyusui dibutuhkan lebih banyak daripada wanita lain sehingga penting untuk memperhatikan pemenuhan kebutuhannya.

  1. Meningkatkan Kualitas ASI

Banyaknya kandungan vitamin dan mineral dalam telur asin sangat membantu meningkatkan nilai gizi pada ASI yang diberikan ibu menyusui kepada bayinya. Vitamin dan mineral yang terkadung dalam telur asing mudah dicerna oleh tubuh. Nilai gizi dan kualitas ASI sangat pentung dalam perkembangan dan pertumbuhan bayi yang baru lahir.

  1. Meminimalisir Kram Perut

Pasca melahirkan bagian perut dan rahim akan mengalami rasa yang berbeda dari kondisi normal terlebih lagi apabila proses persalinan dilakukan secara operasi caesar. Kondisi perut harus dijaga dari berbagai permasalahan yang menganggu, salah satunya kram perut. Kandungan kalsium dalam telur asin dapat mencukupi asupan fosfor dan potasium dalam tubuh sehingga mencegah terjadinya kram perut.

  1. Mencegah terjadinya berat badan rendah pada bayi.

Zat besi yang terkandung dalam telur asin memiliki peran dalam mendongkrak metabolisme energi dan kinerja sistem enzim. Pemenuhan Zat besi sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan bayi. Kandungan Zat besi dalam telur asin dapat membantu mencegah terjadinya berat badan rendan pada bayi.

  1. Menjaga kesehatan Kulit Ibu Menyusui.

Vitamin E merupakan vitamin yang sangat erat kaitannya dengan kesehatan kulit. Pasca melahirkan, pada ibu dapat ditemukan berbagai permasalahan kulit sepertei stretch mark. Kandungan vitamin E dalam telur asin dapat membantu menjaga kesehatan kulit bagi ibu menyusui.

Telur asin memiliki manfaat yang lebih baik dibandingkan dengan telur biasa. Proses pengasinan pada telur asin tidak menghilangkan mineral dan vitamin yang ada pada telur namun justru malah menambah kandungan terutama kadar mineral kalsium. Besarnya manfaat telur asin dalam proses kehamilan dan menyusui menjadikan telur asin sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan mulai pada saat masa kehamilan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn