Proses Wanita Melahirkan Dalam Air : Proses, Tahap, Tips Dan Bahaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Beberapa cara agar melahirkan normal tidak sakit menjadi tujuan utama ibu yang hamil sembilan bulan. Tapi memang melahirkan secara normal harus membuat ibu menghadapi rasa sakit dengan berbagai tingkatan. Ada ibu yang bisa melahirkan secara normal tanpa masalah, sementara ada ibu yang melahirkan normal tapi mengalami masalah saat melahirkan. Saat ini melahirkan di dalam air sudah menjadi proses persalinan yang banyak dipilih. Terlebih sekarang sudah banyak tenaga kesehatan termasuk bidan dan dokter yang mau melayani proses ini di dalam rumah. Tapi apakah Anda sudah tahu proses lengkap dan info lain dari proses wanita melahirkan dalam air? Jika belum dan ingin tahu, simak saja info lengkap dibawah ini:

Proses Persalinan

  1. Memilih tempat persalinan

Langkah pertama jika Anda ingin melahirkan di dalam air adalah dengan memilih tempat persalinan yang paling nyaman untuk Anda. Melahirkan normal dalam air bisa dilakukan di rumah sendiri atau di rumah sakit. Keputusan ini tidak boleh diambil secara mendadak sehingga Anda bisa menyiapkan rencana ini ketika kandungan sudah masuk ke trimester ketiga. Anda harus berkonsultasi dengan dokter kandungan yang merawat Anda untuk meminta saran terbaik. Jika tidak ada masalah yang serius proses ini bisa dilakukan di rumah dengan dampingan dari dokter dan bidan yang berpengalaman dalam proses melahirkan dalam air.

  1. Memilih tenaga kesehatan profesional

Dokter dan bidan sangat mutlak dibutuhkan untuk membantu persalinan dalam air. Anda tidak bisa memilih tenaga kesehatan yang tidak memiliki pengalaman. Lebih baik untuk memilih dokter atau bidan yang memang sudah pernah membantu model persalinan ini. Sebelum jatuh tempo waktu melahirkan sesuai dengan cara menghitung usia kehamilan maka pemeriksaan rutin harus dilakukan. Jika Anda ganti  dokter atau bidan maka bawa semua catatan medis Anda.

  1. Pahami kondisi lingkungan tempat melahirkan

Jika Anda memilih rumah sakit atau di rumah sendiri maka proses ini sepenuhnya menggunakan kolam air yang sudah dirancang khusus. Ada beberapa hal yang perlu dipikirkan karena tempat persalinan harus sangat steril. Jadi yang pertama Anda harus memilih jenis kolam yang tepat sesuai dengan ukuran dan sangat nyaman untuk persalinan. Kemudian bahan kolam persalinan juga harus aman untuk ibu dan bayi yang baur lahir. Dan yang paling penting adalah model kolam persalinan harus memiliki pengaturan suhu otomatis sehingga tepat untuk melahirkan dan membuat ibu menjadi lebih nyaman.

Tahap Persalinan

  1. Merasakan ciri ciri kontraksi akan melahirkan

Proses persalinan di dalam air bisa segera di mulai ketika ibu sudah merasakan beberapa kontraksi yang kuat. Ibu bisa membedakan mana kontraksi yang sebenarnya dan kontraksi palsu. Kontraksi palsu bisa terjadi secara cepat dan singkat namun tidak kembali lagi. Sementara kontraksi yang sebenarnya datang dengan waktu yang lebih teratur dan ibu tidak bisa menahannya lagi.

  1. Hubungi tenaga kesehatan Anda

Setelah ibu merasa kontraksi maka segera hubungan tenaga kesehatan. Ini kembali lagi ke pilihan ibu akan melahirkan dalam air di rumah sendiri atau di rumah sakit. Jika di rumah sakit maka telepon dokter dan rumah sakit sehingga mereka juga melakukan persiapan. Jika persalinan di rumah maka minta tenaga kesehatan untuk datang secepat mungkin.

  1. Persiapan suhu air

Karena ibu akan melahirkan di kolam maka pahami juga suhu yang paling nyaman untuk ibu dan bayi Anda. Suhu air yang paling dianjurkan adalah sekitar 35 sampai 38 derajat Celcius. Ini suhu yang sangat hangat dan nyaman untuk tubuh ibu. Bahkan suhu ini bisa membantu meringankan nyeri saat terjadi pembukaan saat melahirkan.

  1. Relaksasi dalam air

Pada dasarnya proses setelah semua persiapan dan kondisi ibu sudah masuk ke tahap kontraksi yang kuat maka dokter atau bidan akan memerika pembukaan serviks. Kemudian jika sudah masuk ke tahap awal maka ibu bisa melakukan relaksasi di dalam air. Relaksasi bisa dilakukan dengan berendam dan latihan pernafasan namun tidak boleh mengejan. Air suhu yang hangat sangat penting untuk proses ini karena bisa membuat ibu menjadi lebih tenang saat menghadapi rasa sakit yang kuat.

  1. Keputusan sesuai kondisi ibu

Setelah ibu masuk ke tahap relaksasi maka ibu juga harus melihat kondisi yang sebenarnya. Dokter akan menilai apakah ibu tetap bisa di dalam air atau harus pindah ke tempat tidur. Hal ini sangat penting demi kelancaran proses persalinan dan keselamatan bayi yang akan dilahirkan. Jika kondisi ibu memburuk dan tidak siap maka persalinan darurat di tempat tidur bisa dilakukan.

  1. Masuk ke proses persalinan

Untuk melahirkan di dalam air maka ibu harus mencoba posisi tegak. Ini sangat berbeda dengan melahirkan di tempat tidur karena ibu harus berada dalam posisi tidur dan kaki membuka. Saat melahirkan di dalam air maka posisi tegak akan ditopang oleh air dan bagian punggung ibu menjadi sangat nyaman. Posisi ini juga sangat sesuai untuk proses pengambilan nafas bayi setelah lahir sehingga bayi tidak meminum air. Posisi tegak juga akan membuat panggul lebih fleksibel sehingga bayi segera masuk ke ronggal panggul ibu.

  1. Setelah bayi lahir

Setelah bayi Anda lahir maka bayi akan langsung diangkat ke atas air agar bisa bernafas dengan benar. Kemudian proses mengeluarkan plasenta juga bisa dilakukan dengan cepat. Ketika bayi sudah lahir maka bidan atau dokter akan mengambil bayi keluar dengan cepat. Bayi tidak boleh terendam dalam air selama beberapa menit karena sangat berbahaya untuk proses pernafasan bayi. Cara ini juga penting untuk mengatasi gangguan pernafasan pada bayi setelah plasenta keluar namun rusak atau robek.

Tips

  1. Ambil keputusan yang paling tepat. Melahirkan di dalam air sebenarnya akan lebih tepat jika kondisi ibu dan bayi dalam kandungan juga sehat dan tidak memiliki komplikasi atau gangguan kehamilan selama proses hamil.
  2. Pilih tenaga kesehatan yang tepat. Bidan atau dokter yang mendampingi proses persalinan ini harus benar-benar tepat. Mereka harus memiliki pengalaman dalam proses persalinan ini. Dan dokter atau bidan juga bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat jika terjadi masalah saat proses persalinan.
  3. Keputusan tempat melahirkan. Tidak semua rumah sakit mau menerima proses persalinan ini. Sehingga Anda harus mencari fasilitas medis sebelum akan melahirkan atau saat proses kehamilan. Termasuk jika Anda memilih proses persalinan di rumah sendiri dengan pendampingan dokter atau bidan profesional.
  4. Persiapan biaya. Jika dibandingkan dengan persalinan normal biasa maka proses melahirkan di dalam air membutuhkan biaya yang lebih besar. Anda harus menyiapkan anggaran khusus sehingga bisa mendapatkan fasilitas medis dan dokter atau bidan yang sesuai dengan kapasitasnya.
  5. Siap dengan keputusan darurat. Melahirkan di dalam air mungkin sudah direncanakan sejak awal. Tapi terkadang proses ini tidak berjalan sesuai dengan rencana. Karena itu Anda harus menyiapkan rencana cadangan termasuk keputusan untuk melahirkan secara normal biasa dan caesar dengan kemungkinan resiko operasi caesar.

Bahaya

  1. Resiko pendarahan. Cara mengatasi pendarahan setelah melahirkan di dalam air memang sudah dipersiapkan oleh tenaga medis. Namun resiko ini sama sekali tidak bisa dihindari. Penyebab masalah ini sering terjadi karena tali pusar yang sangat pendek sehingga bisa pecah ketika bayi lahir kemudian langsung diangkat ke air. Ini bisa menyebabkan pecah dan beresiko pada kematian ibu akibat pendarahan.
  2. Bayi menghirup air. Saat masih di dalam kandungan maka bayi mendapatkan suplai oksigen dan darah dari plasenta. Namun ketika sudah lahir maka bayi akan siap menggunakan paru-paru untuk bernafas sendiri. Ketika bayi terlambat diangkat maka bisa menyebabkan bayi minum banyak air dan sangat berbahaya untuk paru-paru bayi.
  3. Plasenta lahir sebelum bayi. Melahirkan di dalam air bisa membuka rongga panggul dengan cepat. Masalah plasenta lahir sebelum bayi bisa terjadi secara mendadak sehingga menyebabkan resiko pendarahan dan kematian bayi setelah dilahirkan.
  4. Kolam dan air terkontaminasi. Untuk melahirkan bisa saja terkontaminasi oleh bakteri dari kolam dan air itu sendiri. Ini bisa menyebabkan penyebaran infeksi ke tubuh ibu dan bayi yang masih ada di dalam kandungan.
  5. Resiko jatuh. Tergelincir atau jatuh bisa terjadi karena ibu tidak hati-hati saat masuk kolam atau karena rasa sakit dan panik. Kondisi ini bisa sangat berbahaya untuk ibu dan bayi dalam kandungan sehingga membuat bisa meningkatkan resiko kematian.

Jadi inilah semua informasi proses wanita melahirkan dalam air yang harus dipertimbangkan ketika Anda ingin memilih melahirkan dalam air. Jangan mengambil keputusan sendiri dan segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan keputusan dan keterangan yang lebih lengkap.

fbWhatsappTwitterLinkedIn