Masa subur wanita secara umum sekitar 14 hari sebelum haid bagi wanita dengan siklus haid yang normal, pada siklus 28 hari. Apabila wanita memiliki siklus haid yang tidak teratur sebelumnya, maka akan menjadi lebih sulit untuk menentukan kapan masa suburnya. Apabila kita melakukan hubungan suami istri tapi diluar masa subur, maka sulit akan terjadi kehamilan walaupun tidak menggunakan kontrasepsi. karena terdapat masa tidak subur setelah haid. Oleh karenanya, penting juga bagi suami yang ingin memiliki anak tahu cara menghitung masa subur wanita sebelum kita mencari tahu tanda kehamilan hari pertama setelah berhubungan
Secara umum beberapa sumber mengatakan bahwa tanda kehamilan hari pertama setelah berhubungan tidak langsung muncul setelah berhubungan suami istri. Hal ini bukan tanpa sebab. Dalam literatur dikatakann bahwa pembuahan terjadi jika sperma dan sel telur telah bertemu. Sedangkan tempat terjadinya pembuahan yaitu di dalam saluran tuba ovarium, dimana saluran tuba tersebut berada lebih di dalam melewati rahim. Oleh karenanya bila suami sudah mengetahui ciri-ciri wanita subur setelah haid, maka faktor lainnya yang mendukung misalnya kualitas sperma.
Jika ingin terjadi pembuahan, sperma harus berenang dari dalam vagina memasuki serviks untuk masuk ke dalam rahim. Dari dalam rahim lagi, sperma harus berenang menuju saluran tuba. Maka di saluran tuba ovarium tersebut barulah sel sperma bisa bertemu sel telur. Tapi perlu diingat, walaupun sel sperma bertemu dengan sel telur, belum tentu pembuahan akan langsung terjadi. Sel sperma perlu berusaha menembus dinding sel telur untuk bisa masuk ke dalamnya dan bertemu inti dari sel telur. Oleh karenanya, hal ini menjadi faktor mengapa laki-laki selalu mengeluarkan ejakulat berupa berjuta-juta sel sperma.
Apabila salah satu sel sperma berhasil menembus dinding sel telur dan bertemu inti dari sel telur. Maka pada saat itulah pembuahan dapat terjadi. Pembuahan terjadi dimana materi genetik dari kepala sperma bertemu dengan materi genetik dari sel telur. Materi genetik ini merupakan kumpulan data-data DNA dari kedua orang tua untuk diturunkan pada anaknya. Sehingga kelak akan memberikan kemiripan kedua orang tua pada anaknya.
Perjalanan sperma menuju saluran tuba ovarium hingga terjadinya pembuahan biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 hari. Oleh karenanya, sangat kecil kemungkinan tanda kehamilan akan langsung muncul dalam 1 hari setelah berhubungan, dimana seperti yang dijelaskan sebelumnya butuh 3 hari untuk terjadi pembuahan baru terjadilah proses kehamilan. Dilain sisi walaupun pembuahan sudah terjadi, tubuh calon Ibu hamil juga memerlukan waktu untuk mengatur fungsi-fungsi hormon kehamilan agar sesuai untuk memenuhi kehidupan perkembangan dan bertahannya janin. Sebab tanda kehamilan sendiri muncul karena adanya pengaruh dari hormon-hormon kehamilan. Perubahan hormonal biasanya berlangsung 3 hingga 7 hari.
Apabila telah terjadi pembuahan antara sel sperma dan sel telur, maka akan membentuk calon janin. Seperti yang kita ketahui, pembuahan tadi terjadi di saluran tuba ovarium. Sedangkan seperti yang kita ketahui secara umum, bahwa janin berkembang dan bertumbuh di dalam rahim. Oleh karenanya, hasil pembuahan sel sperma dan sel telur akan dibawa menuju rahim. Jika hasil pembuahan tiba di rahim, maka akan terjadi implantasi yaitu penanaman atau penempelan hasil pembuahan di dinding rahim untuk kemudian terjadi perkembangan janin.
Jika janin telah tertanam baik pada dinding rahim, maka proses penyesuaian hormon untuk kehamilan dimulai. Setelah itu, akan timbul perubahan-perubahan pada Ibu yang menunjukkan tanda-tanda kehamilan.
- Hari 1 – 7 (minggu 1)
Gejala hamil 1 minggu merupakan terjadi proses pembuahan dimana bertemunya sel telur dan sel sperma. Bila pembuahan berhasil, maka diminggu selanjutnya akan terjadi proses implantasi atau penanaman janin pada dinding rahim. Pada saat ini, tidak akan tampak gejala kehamilan. Ibu akan merasa hal bisa saja sama seperti hari-hari sebelumnya., atau tidak akan terasa adanya tanda kehamilan hari pertama setelah berhubungan.
- Minggu 2
Pada sat ini pembuahan sudah terjadi dan, pertemuan antara sel telur dan sel sperma sudah membentuk calon janin yang disebut morula. Perlahan-lahan morula akan semakin berkembang menjadi blastosit yang merupakan cikal bakal embrio janin. Pada saat ini biasanya juga masih belum tampak gejala kehamilan yang dapat disadari oleh Ibu.
- Minggu 3
Pada minggu ini calon janin blastosit sudah bermigrasi dan menempel pada rahim. Pada saat proses penempelan rahim ini biasanya terjadi sedikit perdarahan, sehingga akan keluar bercak darah mirip darah haid. Beberapa orang juga masih belum sadar dengan hal ini dan masih mengira termasuk proses haid. Biasanya Ibu juga merasakan sedikit kram perut pada saat ini. Penempelan janin terjadi karena adanya penebalan dinding rahim, ciri rahim menebal tanda hamil.
- Minggu 4
Minggu ini ciri-ciri orang hamil akan paling mudah disadari. Sehingga banyak Ibu menyadari dirinya hamil sekitar minggu 3 dan minggu 4. Karena pada saat ini biasanya sudah terjadi keterlambatan haid. Sehingga pada saat ini Ibu biasanya sudah melakukan test pack dan hasilnya positif. Test pack ini bekerja dengan mendeteksi hormon HCG (salah satu hormon kehamilan) yang mulai di produksi sekitar minggu kedua. Hormon ini akan dapat dideteksi selama trimester 1, lalu menurun. Hormon ini akan berkurang, terkait fungsinya sampai akhirnya plasenta selesai terbentuk sekitar trimester 2 dan 3.
Sejak minggu 3 atau minggu 4 Ibu biasanya akan mengalami mudah lelah serta gejala morning sicknes mulai dirasakan. Ibu mudah lelah dikarenakan pengaruh dari perubahan hormon yang terjadi. Disisi lain, kebutuhan nutrisi Ibu juga terbagi untuk perkembangan embrio janinnya. Sedangkan gejala morning sicknes mulai terjadi dipengaruhi peningkatan hormon HCG. Gejala yang dialami juga mual dan muntah. Gejala morning sicknes ini umumnya akan berkurang saat mesuk trimester 2 dan 3, karena penurunan hormon HCG.