12 Cara Mengatasi Sakit Pinggang Saat Hamil Muda dan Hamil Tua

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu masalah yang sering dikeluhkan ibu hamil adalah sakit pinggang. Biasanya gejala sakit pinggang ini semakin terasa saat usia kehamilan memasuki trimester kedua. Ibu akan mengalami kesulitan berjalan, mengenakan pakaian, mengangkat barang bahkan ketika duduk pun pinggang masih nyeri. Sebenarnya kondisi sakit pinggang ini cukup normal. Jadi ibu tak perlu terlalu khawatir. Penyebabnya bisa dikarenakan beberapa faktor, seperti perkembangan janin yang semakin besar, bertambahnya berat badan, produksi hormon relaxin, perubahan posisi otot dan juga psikologis yang tidak stabil (seperti despresi dan stres). Nah, berikut ini beberapa cara mengatasi sakit pinggang saat hamil. Simak terus ya! (Baca juga: bahaya kaki bengkak saat hamil – kaki bengkak saat hamil 7 bulan)

  1. Perbanyak konsumsi makanan berkalsium

Cara mengatasi sakit pinggang saat hamil yang pertama yakni dengan memperbanyak konsumsi makanan berkalsium. Sebagaimana dijelaskan dalam medis bahwa kalsium ini merupakan mineral yang berguna dalam menjaga kepadatan tulang dan mencegah gangguan-gangguan pada tulang. Termasuk masalah sakit pinggang. Anda bisa memperoleh sumber kalsium dari konsumsi susu, ikan sarden, kacang almond, tahu, ikan salmon, brokoli, kacang merah, biji wijen dan juga susu kedelai. Baca juga:

  1. Tingkatkan asupan air putih

Salah satu penyebab sakit pinggang yakni kurangnya konsumsi air putih. Umumnya seorang wanita hamil yang jarang minum dan gemar duduk lama berisiko lebih tinggi terserang sakit pinggang. Sebab air memegang peranan penting untuk menjaga kesehatan otot, sendi dan tulang. Selain itu, seseorang yang kekurangan air putih biasanya urine-nya berwarna lebih kuning dan pekat. Apabila kondisi tersebut terjadi cukup lama bisa memicu infeksi kandung kemih yang berimbas pada sakit pinggang. Oleh sebab itu, ibu hamil sangat dianjurkan memperbanyak konsumsi air putih sekitar 2 liter perharinya. (Baca juga: Manfaat air putih bagi ibu hamil, Akibat kekurangan minum air putih bagi ibu hamil)

  1. Lakukan pemijatan

Cara sederhana berikutnya untuk mengatasi sakit pinggang saat hamil yakni dengan melakukan pemijatan. Anda bisa meminta bantuan suami, anak atau keluarga lain untuk memijat bagian belakang tubuh Anda, yaitu di seluruh area punggung dan pinggang. Metode ini bisa membantu menghilangkan rasa kaku di pinggang, merileksasi otot-otot dan menghilangkan rasa nyeri.

  1. Olahraga

Banyak orang menyalah artikan bahwa wanita hamil tidak boleh melakukan olahraga. Hal ini tentu tidak benar. Justru dengan berolahraga wanita hamil bisa mengurangi risiko gangguan tulang dan sendi. Bahkan beberapa jenis olahraga ampuh menyembuhkan sakit pinggang. Misalnya saja senam yoga. Gerakan perengangan yang dilakukan saat yoga bisa membantu melancarkan aliran darah menuju pinggang , merileksasi otot-otot tubuh dan meredakan nyeri pinggang. Untuk menjaga keamanan, sebaiknya Anda melakukan senam yoga ini di tempat latihan yoga khusus ibu hamil. Dengan begitu Anda bisa memperoleh arahan yang benar. Olahraga lain seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, dan pilates juga dikenal ampuh mengatasi sakit pinggang. (Baca juga: manfaat berenang bagi ibu hamil – olahraga untuk ibu hamil muda dan tua – senam hamil)

  1. Kompres pinggang

Mengompres tidak hanya berguna untuk menurunkan demam saja. Nyatanya, teknik mengompres ini juga sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengobati sakit pinggang secara alami. Caranya dengan menggunakan air dingin ataupun air panas. Keduanya sama-sama ampuh. Namun tidak untuk digunakan sekaligus ya. Jadi semisal hari ini Anda mengompres pinggang dengan air dingin (air yang berisi es batu), kira-kira 4-5 hari berikutnya gantian Anda mengompres dengan air hangat. Begitu seterusnya hingga lama-lama rasa nyeri pun akan reda. Ada baiknya jika Anda berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum melakukan teknik ini.

  1. Tidur dengan posisi menyamping

Tips selanjutnya untuk cara mengatasi sakit pinggang saat hamil yakni dengan menerapkan posisi tidur yang benar. Menurut ilmu medis, seorang ibu hamil yang menderita sakit pinggang disarankan untuk tidur dengan posisi menyamping. Selain itu, Anda juga bisa meletakkan bantal di bagian lutut dan punggung untuk mengurangi ketegangan sehingga otot-otot pun menjadi lebih rileks. Gunakan bantal yang empuk dan jangan terlalu besar. (Baca juga:  posisi tidur ibu hamil berdasarkan trimester –  posisi tidur yang berbahaya bagi ibu hamil – bahaya tidur tengkurap bagi ibu hamil muda – bahaya tidur pagi bagi ibu hamil)

  1. Menggunakan pakaian khusus hamil

Pemilihan pakaian juga mempengaruhi kondisi otot-otot pada pinggang. Sebaiknya gunakan pakaian kendor (seperti daster) atau pakaian khusus ibu hamil di saat masa-masa mengandung. Sebab penggunaan pakaian ketat dapat menganggu proses pencernaan, menekuk perut dan membuat pinggang terasa lebih sakit. Maka itu, hindari dulu keinginan untuk tampil fashionable selama kehamilan. Utamakan kesehatan Anda dan juga janin dalam kandungan. Gunakan saja pakaian yang menurut Anda nyaman.

  1. Menjaga postur tubuh dengan benar

Biasanya wanita hamil yang mengidap sakit pinggang sulit untuk melakukan aktivitas. Salah gerak sedikit saja sudah bisa memicu rasa nyeri. Nah, untuk itu ibu hamil harus benar-benar dapat menjaga postur tubuhnya dengan benar. Hindari membungkuk terlalu lama. Kemudian usahakan untuk duduk dan berjalan dengan posisi tegak. Kemudian jangan berdiam diri terlalu lama (semisal berdiri lama atau duduk berjam-jam), hal ini justru membuat rasa sakit di pinggang kambuh kembali. Baca juga:

  1. Hindari sepatu high-heels

Keinginan untuk bergaya fashionable selama kehamilan sebaiknya dipendam dulu ya bu. Jangan sampai Anda melakukan hal-hal yang membahayakan kesehatan hanya demi tampil cantik, misalnya saja mengenakan high heels. Sepatu dengan hak tinggi tidak disarankan digunakan untuk ibu hamil. Sebab bisa meningkatkan risiko terjatuh, memicu rasa tidak nyaman dan meningkatkan gejala sakit pinggang. Agar aman kenakan saja sepatu flat atau sandal datar selama kehamilan. (Baca juga: bahaya high heels bagi ibu hamil)

  1. Terapi chiropractic

Apakah Anda pernah mendengar tentang teknik chiropractic untuk mengatasi sakit pinggang? Teknik ini sebenarnya sudah cukup lama ditemukan oleh ahli medis, yakni semenjak tahun 1895. Biasanya teknik ini digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada tulang belakang, otot dan juga sistem saraf. Nah, Anda juga bisa memanfaatkan terapi ini untuk mengobati gangguan pinggang secara alami tanpa obat. Namun pastikan Anda melakukannya dengan seorang profesional ya! Apabila chiropractic dilakukan secara asal-asalan makan berisiko menyebabkan robeknya pembuluh darah dan gangguan saraf lainnya, bahkan memicu kematian. Oleh sebab itu, berkonsultasilah dengan dokter kandungan terlebih dahulu. (Baca juga: Cara menjaga kehamilan mudaKomplikasi kehamilan)

  1. Teknik akupuntur

Selain terapi chiropractic, alternatif lain untuk mengatasi sakit pinggang yakni dengan melakukan teknik akupuntur. Tentunya Anda tidak bisa menerapkan teknik ini sendirian. Anda harus melakukannya di tempat medis yang terpercaya dengan seorang ahli profesional. Namun demikian, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memilih akupuntur. (Baca juga: Bolehkah ibu hamil minum obat?)

  1. Berobat pada dokter

Cara terakhir yang bisa dicoba apabila metode-metode diatas tidak membuahkan hasil, maka cobalah mengonsumsi obat. Eits, tapi jangan sembarangan membeli obat ya! Apalagi sampai membeli obat di warung tanpa resep dokter. Hal ini justru membahayakan kesehatan janin Anda. Cara terbaik adalah dengan berkonsultasi dengan dokter  sehingga nantinya Anda akan diresepkan obat yang tepat untuk mengatasi sakit pinggang, misalnya saja Acetaminophen. (Baca juga: Obat pusing untuk ibu menyusuiObat demam untuk ibu menyusui) Demikianlah beberapa cara mengatasi sakit pinggang saat hamil. Satu hal yang terpenting yakni perbanyaklah konsumsi makanan bergizi dan berkonsultasilah dengan dokter. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn