6 Bahaya Anak Jatuh Kepala Belakang Yang Patut Diwaspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menjaga, membesarkan, dan mengajarkan anak suatu hal yang berguna bagi kehidupannya merupakan bentuk tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap orang tua baik ibu maupun ayah. Kondisi ayah yang harus bekerja menjadikan ibu lebih banyak berinteraksi dengan anak sehingga peran dan tanggun jawab untuk menjaga, membesarkan, dan mengajari anak akan lebih banyak diemban oleh seorang ibu dibandingkan dengan ayahnya. Kondisi ini menjadikan banyak anak lebih dekat dengan ibunya dibandingkan ayah.

Setiap ibu dan ayah pastinya selalu menginginkan kondisi yang terbaik bagi anaknya terkait kesehatan, perkembagan fisik yang normal, dan kecerdasan yang terbentuk dengan baik sejak ia dilahirkan dalam sebuah proses persalinan yang harus dijalani oleh setiap ibu baik melalui persalinan caesar maupun melahirkan normal. Perkembangan fisik yang terjadi pada setiap anak menjadikan ibu harus terus menjaganya dari berbagai pengaruh buruk lingkungan yang dapat menyebabkan kondisi berbahaya.

Ketika anak sudah mulai berjalan dan berlari, terjatuh merupakan salah satu kondisi yang pasti akan sering terjadi pada anak. Orang tua harus menjaga anak ketika berlari agar tidak terjatuh karena anak anak pasti memiliki hasyrat untuk bermain sepanjang waktu dan belum dapat menjaga dirinya sendiri. Posisi terjatuh kebelakang dengan bagian kepala belakang yang terbentur benda keras apapun adalah keadaan yang sebaiknya dihindari. Dalam artikel kali ini, hamil.co.id akan memberikan penjelasan mengenai bahaya bayi jatuh terlentang kepala belakang yang perlu diperhatikan agar bahaya tersebut tidak terjadi sehingga orang tua akan lebih menjaga anaknya dari kondisi terjatuh.

  1. Resiko Gegar otak

Bahaya anak jatuh kepala belakang yang paling ditakutkan adalah resiko terjadinya gegar otak. Gegar otak secara medis merupakan sebuah trauma pada kepala yang tidak diikuti oleh kerusakan jaringan otak dan dapat menyebabkan pingsan dalam beberapa menit. Anak yang mengalami gegar otak setelah sadar dari pingsan akan mengeluh pusing dan muntah munta, vertigo dan amnesia retrograde juga dapat terjadi. Kondisi gegar otak ini dapat terjadi ketika benturan yang terjadi pada bagian kepala belakang sangat keras. Jika ada tanda tanda terjadi kondisi gegar otak sebaiknya anak segera dibawa ke rumah sakit. Selain jatuh, gegar otak juga dapat ditimbulkan akibat sering memukul kepala anak.

  1. Amnesia 

Amnesia atau hilang ingatan merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat mengingat rekam memory yang terdapat dalam otaknya sehingga akan terkesan lupa pada seluruh atau sebagian kejadian sebelumnya yang telah dialami. Kondisi amnesia merupakan bahaya yang dapat membahayakan kondisi psikologis anak sehingga perlu penganganan yang serius dan sebaiknya orang tua mencoba untuk mengecek kesadaran dan ingatan anak ketika mengalami benturan yang keras pada kepala bagian belakang.

  1. Cedera eksternal atau kepala bagian luar

Terjadinya benturan pada kepala bagian luar dapat menyebabkan kondisi cedera dan trauma beberapa bagian luar dari kepala. Cedera kepala pada bagian luar ini dapat menjadikan anak menangis dan rewel karena kesakitan. Beberapa bentuk cedera luar yang dapat terjadi akibat benturan pada kepala bagian belakang diantaranya pendarahan, munculnya benjolan atau peradangan, dan kepala menjadi pusing atau nyeri. Untuk mengatasi kondisi tersebut lakukan pembersihan dan pengompresan pada bagian kepala ketika tanda tanda bahaya lain seperti anak yang pingsan, mimisan, dll tidak terjadi.

  1. Retak tulang tengkorak

Kondisi berbahaya lainnya yang juga dapat beresiko terjadi ketika anak mengalami benturan pada kepala bagian belakang adalah dapat terjadinya retak tulang tengkorak. Kondisi retak tulang tengkorak ini dapat membahayakan bagian isi dari kepala yang utama yakni otak. Adanya retak tulang tengkorak juga dapat beresiko lebih besar ketika bagian retak tersebut melukai otak. Kondisi retak tulang tengkorak pastinya juga akan menyebabkan rasa sakit yang sangat menyiksa pada anak.

  1. Pendarahan pada bagian otak

Benturan pada kepala bagian belakang yang sangat keras terkadang tidak terlihat berbahaya karena tidak munculnya kondisi cedera fisik pada bagian luar. Namun kondisi ini tetap perlu diperiksakan karena resiok pendarahan pada bagian dalam kepala tetap dapat terjadi. Anak yang memiliki resiko tinggi mengalami pendarahan pada kepada disebut sebagai hemofilia dan biasanya akan menunjukan tanda tanda seperti nyeri kepala, pusing, mual, dan muntah, serta pingsan atau tidak sadarkan diri. Pendarahan pada otak harus segera mendapatkan penanganan medis serius untuk menghindari kerusakan pada bagian otak.

  1. Resiko terjadinya epilepsi 

Epilepsi pada anak merupakan gangguan yang terjadi pada syaraf otak yang disebabkan oleh aktivitas berlebihan dari sel neutron sehingga menimbulkan berbagai reaksi pada tubuh manusia seperti bengong sesaat, kesemutan, gangguan kesadaran, kontraksi otot, dan yang utama adalah kejang kejang. Beberapa penderita epilepsi ternyata memiliki riwayat pernah terbentur kepala bagian belakang dan mengalami gegar otak.

Itulah beberapa bahaya anak jatuh kepala belakang yang perlu diperhatikan oleh setiap orang tua karena sebagian besar dapat berdampak buruk pada perkembangan bayi atau anak baik fisik dan kesehatannya. Orang tua yang sudah memiliki anak dengan kemampuan berjalan dan berlari sebaiknya memberikan pengawasan yang lebih ketika bermain agar tidak terjatuh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn