11 Cara Menghadapi Anak Usia 7 Tahun yang Sering Melawan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mendidik anak usia 7 tahun selalu menjadi sebuah tantangan untuk semua orang tua. Saat umur itu anak sudah siap masuk ke pendidikan dasar. Namun anak juga sudah melewati pendidikan usia dini sehingga sudah mengerti tahap-tahap untuk masuk dalam lingkungan sosial. Anda mungkin juga sudah melakukan berbagai upaya seperti dengan cara mendidik anak agar percaya diri dan cara mendidik anak agar berani. Namun ketika anak mencoba untuk melawan orang tua maka biasanya membuat orang tua cukup panik. Berikut ini adalah cara menghadapi anak usia 7 tahun yang sering melawan agar bisa nurut dan sopan.

  1. Selalu berbicara dengan anak

Untuk anak yang sering memberontak maka biasanya mereka merasa sering dipaksa dan tidak diberi kesempatan untuk bicara. Ini hal yang tidak boleh terjadi. Ketika Anda sudah mengajarkan cara melatih anak berbicara maka sejak saat itu anak harus bisa bicara dengan berbagai kondisi. Ketika anak melawan maka Anda bisa mengajak anak untuk duduk bersama. Tanyakan kepada anak mengapa melawan, mengapa tidak menurut dan pertanyaan lain. Dari cara  berbicara ini maka Anda tahu mengapa anak Anda sampai melawan orang tua.

  1. Memberikan aturan yang jelas

Kasus yang paling sering terjadi adalah ketika anak sama sekali tidak bisa menerapkan atau mematuhi batasan dari orang tua. Anak yang manja sering mengalami masalah ini. Sebenarnya Anda perlu menjaga ini sejak anak masih dibawah lima tahun. Tetapkan berbagai aturan yang jelas sehingga anak tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilawan. Kemudian pertimbangkan untuk selalu menjaga komunikasi ketika anak melanggar batasan. Jangan pernah menerapkan hukuman sampai Anda berbicara dengan anak dan anak tahu batas mana yang sudah dilanggar.

  1. Mencoba waktu diam

Saat anak melawan maka sebenarnya mereka tahu jika sudah melakukan kesalahan. Karena itu Anda bisa mencoba untuk menjaga komunikasi dalam waktu itu. Pertama Anda menerapkan aturan bahwa Anda dan anak akan mencoba saling diam. Ini bahkan bisa mengurangi kemungkinan Anda membentak yang bisa menyebabkan  dampak membentak anak. Misalnya Anda mencoba mari diam selama 10 menit dan berpikir. Setelah itu lihat kembali anak Anda dan mulai ajak bicara dengan jujur. Tanyakan pada anak apa yang sudah mereka pikirkan selama waktu 10 menit tersebut.

  1. Selalu berbicara secara positif

Berburuk sangka dengan anak adalah kebiasaan orang tua yang paling sering tidak diakui. Namun ini juga menjadi masalah karena anak akan selalu merasa dipojokkan. Lebih baik jika orang tua memiliki pandangan yang positif. Kembali anak untuk diajak bicara kemudian tanyakan semua hal pada anak. Mengapa anak melanggar aturan atau membuat hal-hal buruk yang tidak pantas. Anda harus tahu alasan anak sehingga Anda tahu mengapa itu bisa terjadi. Dan selama proses itu tetap berbicara secara positif dengan anak.

  1. Mengajak anak mengatasi masalah

Kesempatan untuk bisa mengatasi masalah sudah seharusnya menjadi hal yang wajib dilakukan oleh orang tua. Ketika anak merasa kesulitan maka jangan sampai anak berpikir sendiri. Saat anak sudah tertekan maka saat itu anak akan berusaha melawan. Dan berbicara atau mencoba mencari solusi bersama maka anak akan merasa mendapatkan perhatian. Jadi lebih baik untuk mencoba bertanya kepada anak dan berikan jalan keluar yang sesuai dengan logika anak.

  1. Terapkan hukuman yang masuk akal

Hukuman memang hal yang bisa diberikan oleh orang tua ketika anak melawan. Namun Anda juga harus berpikir bahwa hukuman tersebut tidak menyakiti anak. Jangan sampai memukul karena ada efek memukul anak usia 2 tahun atau lebih. Lebih baik Anda mencoba untuk menerapkan hukuman yang bisa diterima oleh akal anak sehingga anak pun bisa menjalani hukuman tersebut. Misalnya dengan membuat anak membersihkan kamar atau membereskan mainan. Anda juga bisa menemukan jenis hukuman yang benar-benar diinginkan oleh anak.

  1. Menerapkan nilai hormat

Ketika Anda ingin dihormati dan anak tidak melawan maka Anda harus menerapkan hal yang sama. Anda harus mencoba untuk menghormati anak tanpa mengharapkan syarat. Ketika anak salah maka katakan bahwa mereka berbuat kesalahan tapi kemudian berikan cara untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Ini adalah langkah yang sangat tepat karena anak akan tahu ketika mereka juga harus berbuat hal yang sama. Dan jangan pernah meminta anak untuk hormat kepada orang tua sementara orang tua bersikap kasar kepada anak.

  1. Mengajarkan sejak dini

Mengajarkan nilai kesopanan agar anak tidak berani melawan memang harus dilakukan sejak awal. Jangan sampai Anda tidak mengajarkan hal ini karena sangat buruk untuk perkembangan anak. Jika Anda terlambat mengajari anak maka terapkan mulai dari sekarang. Ajarkan nilai interaksi yang paling penting untuk anak sehingga anak tahu kapan harus membantah dengan cara yang baik dan kapan untuk tidak membantah.

  1. Memberi contoh yang tepat

Memberikan contoh yang baik adalah hal yang harus diterapkan oleh semua orang tua. Tidak ada cara yang mudah bahkan ketika anak masih kecil. Karena itu kebiasaan ini bahkan harus dilakukan ketika anak masih bayi. Salah satu contoh yang tepat adalah ketika Anda harus memberi nama panggilan dengan cara yang tepat. Banyak langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua termasuk dengan cara yang lembut. Biasakan untuk memanggil sesuai tingkat umur mereka.

  1. Mengakui kebaikan anak

Saat anak melawan atau membantah maka sebenarnya mereka ingin mendapatkan pengakuan. Hal ini menjadi pertimbangan bahwa Anda memang harus mengakui kebaikan anak. Saat anak berbuat baik maka cobalah untuk menjaga agar anak bisa berbuat seperti itu. Bahkan saat anak berbuat tidak baik maka Anda harus mencari solusi bagaimana caranya anak bisa kembali seperti biasa. Ajarkan keterampilan sosial sehingga anak tahu cara bergaul dalam masyarakat dan tahu kebiasaan yang baik dengan orang tua.

  1. Tidak memaksa dengan sopan santun

Sopan santun atau tidak melawan menjadi salah satu rahasia untuk orang tua. Namun Anda bisa menjaga pola pengajaran ini dengan tidak pernah memaksa. Memaksa bisa membuat anak memiliki pola pikir bahwa apa yang mereka inginkan harus didapatkan. Akibatnya saat anak tidak mendapatkan sesuatu maka mereka mulai memaksa. Jangan pernah melakukan kebiasaan tersebut karena anak bisa melakukan hal yang sama. Cobalah untuk menjaga agar anak berbuat sopan karena memang harus sopan bukan karena paksaan.

Jadi seperti inilah cara menghadapi anak usia 7 tahun yang sering melawan. Anda bisa mencoba membiasakan hal ini sehingga anak tahu sopan santun dan menjadi penurut. Cobalah untuk menjaga agar anak tetap menghormati orang tua

fbWhatsappTwitterLinkedIn