Banyak ibu yang tidak ingin memberikan bayinya imunisasi dikarenakan bayi menangis terus menerus, rewel dan demam sehabis melakukan imunisasi. Ibu tidak ingin bayinya rewel dan demam sehabis imunisasi, alasan itulah yang menjadi alasan utama mengapa bayi tidak diberikan imunisasi. Sangat disayangkan sekali pola pikir ibu yang seperti itu. Imunisasi sangat penting untuk bayi. Bayi yang antibodinya belum sempurna membutuhkan vaksin berupa imunisasi untuk menangkal berbagai macam penyakit. Demam sehabis imunisasi justru merupakan suatu tanda jika imunisasi berhasil. Fakta menunjukkan bahwa angka kematian bayi dapat diperkecil setiap tahunnya berkat imunisasi.
Banyak ibu yang tidak mengetahui bahaya apa saja yang bisa menyerang bayinya jika bayi tersebut tidak diimunisasi. Memang selama ini imunisasi menjadi pro dan kontra, namun alangkah baiknya jika ibu yang memiliki bayi melihat dari berbagai sisi tidak hanya melihat satu sisi saja. Berikut ini berbagai macam bahaya jika bayi tidak diimunisasi :
1. TBC
Bahaya bayi yang tidak melakukan imunisasi adalah akan mudah terkena penyakit yang bisa ditangkal oleh imunisasi itu sendiri. Imunisasi BCG adalah imunisasi yang bisa digunakan untuk mencegah penyakit TBC. Bayi yang tidak diberikan imunisasi BCG akan terkena penyakit TBC. Penyakit TBC tidak boleh diabaikan, sebab merupakan penyakit yang mematikan. Saat imunisasi BCG belum digalakkan banyak orang di rumah sakit yang terkena penyakit ini, namun setelah imunisasi BCG digalakkan angka kematian akibat penyakit ini bisa dikurangi.
2. Terkena Hepatitis
Hepatitis juga merupakan penyakit yang mematikan. Virus hepatitis yang diderita manusia jika tidak segera diatasi bisa menyebabkan kanker hati. Semboyan mencegah lebih baik dibandingkan mengobati cocok untuk mengatasi penyakit ini. Bahaya hepatitis bagi ubu hamil bisa menularkan virus ini pada bayi, jadi ada baiknya bayi diberikan imunisasi ini sesuai dengan jadwalnya. Imunisasi untuk menangkal penyakit hepatitis adalah imunisasi HB. Karena virus hepatitis sangat berbahaya maka pemberian imunisasinya diberikan sebanyak 4 kali. Jadwalnya adalah sebagai berikut ini :
- Setelah dilahirkan bayi akan diberikan imunisasi ini. Sebelum 12 jam setelah dilahirkan, bayi harus diberikan imunisasi HB pertamanya. Ada juga yang menyebutnya imunisasi HB ini dengan HB 0 karena bayi belum ada 1 bulan.
- HB kedua diberikan pada bayi berumur dua bulan
- munisasi HB ketiga diberikan saat bayi berumur 3 bulan
- munisasi HB keempat akan diberikan saat bayi berumur 4 bulan
3. Terkena Penyakit Polio
Sebelum imunisasi polio digalakkan banyak anak di dunia yang menderita lumpuh layu atau kelumpuhan. Hal itu dikarenakan banyak bayi yang tidak mendapatkan imunisasi polio, selain itu perkembangan teknologi vaksin belum maju seperti saat ini. Setelah imunisasi polio digalakkan, jumlah angka penderita polio menjadi berkurang. Jika anak tidak diberikan imunisasi ini, anak akan rentan untuk terkena penyakit polio.
4. Terkena Tetanus
Meski saat ini tetanus bisa disembuhkan namun alangkah baiknya jika dicegah dengan imunisasi. Bayi yang tidak diberikan imunisasi ini kelak rentan terkena penyakit tetanus.
5. Penyakit Difteri
Imunisasi DPT salah satunya bermanfaat untuk mencegah bayi terkena penyakit difteri. Penyakit ini mungkin sedikit asing di telinga masyarakat. Difteri merupakan penyakit yang tidak boleh disepelekan. Penyakit tersebut merupakan penyakit yang menyerang saluran pernafasan manusia dan biasanya mematikan juga menular. Difteri bisa muncul di tonsil, faring dan hidung. Difteri disebabkan oleh bakteri. Orang dewasa, anak-anak juga bayi rentan untuk tertular penyakit ini. Bayi yang tidak diberikan imunisasi DPT sangat rentan tertular oleh penyakit ini.
6. Terkena Batuk Rejan
Bahaya bayi tidak imunisasi bisa menyebabkan bayi terkena batuk rejan. Dalam dunia kedokteran batuk ini disebut dengan pertusis. Melengkapi imunisasi dasar lengkap bisa digunakan untuk mencegah penyakit ini, terutama terhadap bayi. batuk rejan juga bisa terjadi pada batuk saat hamil yang terjadi pada ibu. Termasuk akan mudah terkena infeksi tenggorokan.
7. Terkena Radang Selaput Otak
Radang selaput otak atau meningitis sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Tidak hanya orang dewasa saja yang bisa terkena penyakit ini, anak-anak maupun bayi bisa terkena penyakit ini. Salah satu pencegahannya adalah dengan imunisasi Hib. Sayangnya imunisasi ini sangat mahal sehingga hanya rumah sakit tertentu saja yang bisa melaksanakannya. Kondisi ini juga rentan pada ibu yang mengalami gangguan kehamilan berupa meningitis.
8. Pnemonia
Jangan mengabaikan penyakit pneumonia. Banyak kasus kematian bayi atau anak yang disebabkan oleh penyakit ini. Pencegahan yang tepat adalah dengan memberikan bayi dengan imunisasi Hib. Kondisi ini biasanya juga bisa terjadi karena kesalahan kebiasaan yang sering dilakukan seperti pada bahaya bedak bayi.
9. Terkena Infeksi Telinga
Infeksi yang rentan menyerang bayi atau anak jika tidak diberikan imunisasi adalah akan terkena infeksi pada telinga. Infeksi itu disebabkan oleh bakteri. Jangan anggap remeh bakteri yang menyebabkan infeksi telinga, sebab bakteri itu bisa menyebabkan infeksi yang lebih serius misalnya saja adalah meningitis ( radang selaput otak ) dan juga menimpulkan darah terkena infeksi bakteri.
Perlu diwaspadai, bahwa infeksi telinga bisa terjadi karena kabiasaan menyusui sambil tiduran dan bahaya bayi menggunakan empeng.
10. Terkena Campak
Campak juga merupakan penyakit serius sehingga jika dilakukan pengobatan, pengobatan tersebut kurang efektif. Pencegahan terhadap penyakit campak dirasa lebih efektif daripada mengobati. Imunisasi adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit ini. Bayi berumur 9 bulan harus diberikan imunisasi ini. Pemberian imunisasi campak pada anak usia di atas satu tahun juga diwajibkan mengingat bahaya dari penyakit campak tersebut. Penyakit campak yang terjadi pada ibu hamil ini bisa menjadi penyebab keguguran.
11. Mudah Terserang Flu
Anak atau bayi yang tidak diberikan imunisasi akan mudah terkena flu hal ini dikarenakan kekebalan tubuh anak tidak mampu untuk melawan virus influenza yang menyerangnya. Meski bayi sudah mendapatkan antibodi dari ibunya alangkah baiknya bayi diberikan imunisasi influenza untuk mencegah penyakit ini.
12. Cacar Air
Bayi yang tidak diberikan imunisasi Varisela akan rentan untuk terkena cacar air. Penyakit cacar air disebut juga dnegan penyakit cangkrangen. Penyakit cacar air menular dan hanya bisa dicegah dengan imunisasi. Cacar air ini bisa muncul di seluruh tubuh bayi dan biasanya jika pecah akan menimbulkan bekas melepuh kehitaman. Tentu ibu tidak ingin jika kulit bayinya berwarna hitam dan seperti melepuh bukan? Oleh sebab itu, lakukan imunisasi bayi dengan mengikuti jadwal secara rutin.
13. Terkena Gondokan
Meski gondokan bukanlah penyakit yang serius namun gondokan bisa berbahaya jika tidak segera diatasi. Gondokan yang tidak segera diatasi bisa membuat kelenjar gondok itu tidak bisa kecil atau kempes. Untuk mencegah penyakit gondokan bisa menggunakan imunisasi MMR. Bayi yang tidak diberikan imunisasi MMR bisa rentan terkena gondokan.
14. Terkena Rubella
Rubella disebut juga dengan campak jerman. Penyakit ini rentan bisa mengenai anak-anak dengan usia dini, sedangkan penderita rubella pada usia lanjut sangat jarang terjadi. Saat anak terkena rubella dia akan memiliki ruam di kulitnya. Awalnya ruam itu muncul di sekitar telinga setelah itu ruam akan menyebar ke seluruh tubuh. Penyebarannya akan berbentuk bintik berwarna merah muda namun kecil. Oleh sebab itulah vaksinasi atau imunisasi diharapkan bisa mencegah penyakit ini.
Cara Mengatasi Efek Samping Imunisasi
Setiap imunisasi memang ada dampaknya, dampak yang sering terjadi paska imunisasi adalah adanya demam, bengkak dan bahkan bisa menimbulkan radang di bekas suntikan. Bagi ibu yang akan melakukan imunisasi untuk bayi atau anaknya jangan takut karena efek samping imunisasi bisa diatasi. Berikut ini cara untuk mengatasi efek samping dari imunisasi :
- Obat Penurun Demam
Pihak medis tentu tahu benar bagaimana caranya mengatasi demam paska imunisasi. Pihak medis akan memberikan obat penurun demam jika saat itu bayi diberikan imunisasi yang bisa menimbulkan demam, sedangkan jika saat itu imunisasi yang dilakukan tidak akan menimbulkan demam, maka obat tidak akan diberikan. Jika imunisasi memberikan efek samping demam, ibu bisa memberikan obat penurun demam namun seperlunya saja. Alangkah baiknya jika ibu memberikannya jika suhu panas bayi tidak dapat ditolerir lagi. (Baca juga : cara mengatasi demam pada bayi)
- Kompres Air Hangat
Jika ibu tidak ingin memberikan obat pada bayi, ibu bisa mengompres kening bayi menggunakan lap yang dicelupkan dengan air hangat.
- Mengompres Bekas Suntikan
Jika bayi selalu menangis ketika kaki atau tangannya tersentuh, hal itu menandakan jika bekas suntikan terasa sakit atau ngilu. Ibu bisa mengompres bekas suntikan menggunakan air hangat.
- Jangan Memandikan Bayi
Saat bayi terkena demam sebaiknya ibu tidak memandikan bayi terlebih dahulu. Bayi cukup dilap menggunakan air hangat saja. Jika dalam kondisi demam bayi dimandikan, bayi rentan untuk terkena masuk angin.
- Berikan ASI Sesering Mungkin
Hal ini yang tidak boleh dilewatkan. Jika bayi sehabis imunisasi, ibu jangan lupa untuk sering memberikan ASI pada bayinya. ASI bisa bermanfaat untuk menurunkan demam pada bayi dan menghindarkan bayi dari dehidrasi. Saat demam bayi akan mudah untuk dehidrasi. Jika bayi dehidrasi, bayi rentan untuk terkena penyakit lainnya. Salah satu penyakit yang bisa ditimbulkan akibat bayi dehidrasi adalah bayi bisa terkena penyakit kuning. (Baca juga : cara memperbanyak ASI dan jenis makanan untuk memperbanyak ASI)