Penyebab Penyakit Bayi Kepala Membesar Dan Cara Mencegahnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selepas lahir, bayi masih dalam kondisi yang rentan dan rawan terhadap berbagi bahaya kesehatan disekitarnya. Untuk tetap menjaga agar kondisi bayi dalam keadaan yang sehat, dibutuhkan peran orang tua yang aktif mencegah terjadinya berbagai macam bentuk penyakit bayi baru lahir yang bisa jadi berbahaya bagi kesehatannya. Setiap bayi yang baru lahir memiliki peluang kecil untuk dapat mengalami permasalahan kesehatan ketika selama masa kehamilan dan setelah bayi lahir, ibu selalu mengusahakan untuk dapat menjaga kondisinya dengan baik.

Resiko terjadinya permasalahan pada bayi akan semakin besar akibat berbagai pengaruh yang terjadi sejak perkembangan bayi di dalam kandungan. Berbagai macam resiko penyakit tersebut dapat memberikan pengaruh besar pada kenormalan tumbuh kembang dari setiap bayi. Salah satu keadaan yang dapat terjadi pada bayi adalah kondisi penyakit bayi kepala membesar. Berikut beberapa penjelasan mengenai penyebab kondisi tersebut dapat terjadi dan upaya apa saja untuk membantu mengatasinya.

Penyebab Penyakit Kepala Bayi Membesar

Penyakit kepala bayi membesar merupakan kondisi yang terjadi ketika lingkar kepala bayi melebihi lingkar kepala normal pada usianya dan terus tumbuh membesar. Kepala bayi yang membesar identik dengan konidsi hidrosefalus pada bayi karena adanya penumpukan cairan pada otak bayi. Untuk memahami kondisi peyakit kepala bayi yang membesar maka dapat memperhatikan penyebab yang menjadikan kondisi tersebut terjadi yang dijelaskan dalam ulasan di bawah ini.

1. Ketidakseimbangan cairan di dalam otak

Penyebab pertama yang menjadikan bayi mengalami kondisi kepala yang membesar adalah karena adanya ketidakseimbangan cairan di dalam otak. Kondisi tersebut menyebabkan produksi cairan tidak seimbang dengan penyerapannya sehingga menjadikan adanya penumpukan pada otak yang memicu pembesaran kepala jika terjadi terus menerus.

2. Aliran cairan otak yang tersumbat

Cairan di dalam otak akan selalu diproduksi dan diserap secara terus menerus untuk membantu melindungi otak dari cedera. Adanya aliran cairan otak yang tersumbat dapat memicu terjadinya penumpukan cairan di dalam otak yang menjadi salahsatu penyebab penyakit kepala bayi membesar.

3. Penyakit tertentu yang mempengaruhi penyerapan cairan otak

Keadaan lainnya yang juga dapat menjadi salah satu penyebab kenapa bayi mengalami kondisi penyakit dimana kepalanya membesar adalah karena adanya kelainan atau penyakit tertentu sehingga mempengaruhi penyerapan cairan di otak. Penyerapan cairan yang tidak seimbang dengan produksinya dapat menyebabkan penumpukan sehingga memicu hidrosefalus.

4. Adanya faktor resiko terjadinya hidrosefalus yang tinggi

Selain penyebab yang disebutkan diatas, ada beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan peluang terjadinya hidrosefalus semakin tinggi. Beberapa faktor resiko tersebut diantaranya seperti :

  • Infeksi rubella dan sifilis pada masa kehamilan yang dapat menyebabkan peradangan pada otak janin.
  • Perkembangan tulang belakang serta otak bayi yang tidak normal sehingga menyebabkan penyumbatan pada aliran cairan di otak sebagai pemicu hidrosefalus.
  • Kelahiran prematur yang menyebabkan terjadinya pendarahan pada otak.

Pencegahan Penyakit Kepala Bayi Yang Membesar

Memahami penyebab yang menjadikan bayi mengalami kondisi kepala membesar merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya hidrosefalus. Selain itu, ada beberapa langkah lain yang dapat dilakukan oleh orang tua terutama ibu hamil untuk membantu dalam mencegah terjadinya hidrosefalus pada bayi diantaranya seperti di bawah ini.

1. Memahami gejala yang ada

Bayi dengan kondisi hidrosefalus tentunya akan memiliki beberapa gejala yang dapat diperhatikan oleh setiap orang tua. Mengetahui gejala hidrosefalus pada bayi sedini mungkin dapat membantu memberikannya proses perawatan dan tindakan medis yang lebih cepat serta tepat untuk peluang penyembuhan yang semakin besar. Beberapa gejala bayi dengan kondisi hidrosefalus diantaranya seperti tonjolan lunak yang muncul diatas kepala bayi, bayi menjadi rewel, nafsu makan hilang, terlalu banyak tidur, mata melengkung kebawah, perkembangan lingkar kepala bayi yang terlalu cepat, dan kondisi bayi kejang.

2. Menghindari kelahiran prematur

Kelahiran prematur merupakan salah satu faktor resiko tinggi terjadinya hidrosefalus atau penyakit kepala bayi yang membesar. Untuk mencegahnya, dapat dengan menghindari berbagai macam penyebab yang menjadikan seorang bayi lahir secara prematur. Imunisasi pada ibu hamil juga diperlukan untuk menghindari infeksi selama kehamilan yang juga merupakan salah satu faktor resiko hidrosefalus.

3. Menjalani kehamilan dengan baik

Hal utama yang dapat membantu mencegah agar bayi tidak mengalami kondisi penyakit hidrosefalus adalah dengan menjalani kehamilan secara baik. Kehamilan yang baik dijalani oleh ibu hamil dengan cara selalu mengutamakan pemenuhan nutrisi ibu hamil, menjaga kebersihan dan kondisi kesehatan diri, menghindari aktivitas berbahaya, serta berkonsultasi secara rutin dengan dokter kandungan.

Itulah beberapa penjelasan yang dapat dipahami mengenai penyakit bayi kepala membesar yang tak lain adalah kondisi hidrosefalus. Pemahaman terhadap penyebabnya merupakan salah satu upaya untuk dapat menghindari terjadinya kodnisi berbahaya pada bayi tersebut yang sangat mempengaruhi kesehatan serta perkembangan bayi hingga dewasa.

fbWhatsappTwitterLinkedIn