Kehamilan merupakan jalan satu satunya untuk mendapatkan keturunan secara alami bagi wanita yang sudah menikah secara resmi. Melalui proses kehamilan, tubuh ibu hamil akan menerima dan menjaga proses perkembangan janin yang terjadi di dalam rahimnya. Menjalani proses kehamilan menjadi sebauh hal yang luar biasa pada wanita untuk membuat derajatnya naik sebagai seorang wanita yang sempurna karena peran dan tanggung jawabnya terhadap bayi sejak dalam kandungan hingga dewasa.
Menjalani kehamilan dengan lancar dan normal tentu menjadi harapan semua ibu hamil agar kondisi janin di dalam kandungan selamat dan sehat hingga lahir ke dunia. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka perlu adanya usaha dalam tanggung jawab ibu hamil yang dijalani secara konsisten. Beberapa usaha tersebut diantaranya seperti memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil, menjaga kesehatan ibu, menghindari aktivitas berbahaya, dan secara rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan proses yang terjadi berjalan secara normal.
Selama menjalani aktivitas kehamilan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan baik dan benar untuk membantu dalam menjadikan janin tetap normal sesuai dengan usia kehamilan. Salah satunya adalah usia kehamilan yang secara umum dan nomal akan terjadi selama kurang lebih 40 minggu. Usia kehamilan dapat didefinisikan dan diartikan dengan berbagai versinya. Dalam pembahasan kali ini, akan dijelaskan mengenai definisi usia kehamilan menurut WHO yang dapat dipahami.
Definisi Usia Kehamilan Menurut WHO
Definisi khusus terkait usia kehamilan yang disampaikan menurut badan keseahatan dunia atau WHO sejauh ini tidak belum dapat ditemukan. Definisi usia kehamilan dapat beragam dari beberapa teori yang ada namun pastinya saling berkaitan dan memiliki penjelasan yang sama. Kehamilan menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan proses nidasi atau implantasi dimana bakal janin menempel di dinding rahim.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2007, Kehamilan adalah masa dimulai saat terjadinya konsepsi sampai lahirnya janin di dalam kandungan ibu hamil melalui proses persalinan, lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) di hitung dari triwulan/ trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester/ trimester ke-2 dari bulan ke- 4 sampai 6 bulan, triwulan/ trimester ke-3 dari bulan ke-7 sampai ke-9. Penjelasan dari Departemen Kesehatan RI tersebut sedikit menyinggung tentang usia kehamilan.
Dari pemaparan definisi kehamilan menurut Departemen Keseahtan Republik Indonesia pada tahun 2007 diketahui bahwa, usia kehamilan adalah masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran janin setelah mengalami perkembangan janin di dalam kandungan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir. Lamanya kehamilan mulai dari proses ovulasi hingga bayi terlahir kira kira 280 hari atau 40 minggu dan tidak boleh lebih dari 40 minggu. Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur, sedangkan kehamilan 42 minggu keatas disebut postmatur serta kehamilan 28 – 36 minggu disebut dengan prematur.
Cara Menentukan Usia Kehamilan
Menentukan usia kehamilan yang sedang dijalani oleh ibu hamil tentu sangat penting untuk keberlangsungan kehamilannya. Usia kehamilan menjadi patokan bagi ibu dan tenaga medis untuk memastikan kapan bayi di dalam kandungan terlahir dan apakah perkembangan janin di dalamnya berlangsung normal sesuai dengan usia yang sudah di jalani ibu hamil. Berikut beberapa cara menghitungn usia kehamilan yang dapat dilakukan dengan metode metode yang berbeda di bawah ini.
Metode HPHT
Metode dengan kepanjangan hari pertama haid terakhir merupakan cara menentukan usia kehamilan yang paling banyak digunakan. Prinsip dasar dalam cara mengitung usia kehamilan dari hpht adalah dengan mengetahui hari pertama hair terakhir sebagai hari pertama kehamilan dan kemudian tentunya lamanya sesuai dengan banyaknya hari yang sudah dilewati ibu hamil.
Melalui Pemeriksaan USG
Selain HPHT, ada cara lainnya yang dapat digunakan sebagai upaya untuk mengetahui dan menghitung usia kehamilan adalah melalui pemeriksaan USG. Melalui pemeriksaan USG maka usia kehamilan dapat terdeteksi lebih akurat untuk ibu hamil yang memiliki masa haid tidak teratur. Pemeriksaan USG memiliki kelemahan dimana tidak cukup akurat perhitungannya dan tidak bisa diterapkan pada pertengahan kehamilan.
Tes HCG
Selain kedua cara yang disebutkan diatas, tes HCG juga daat membantu prediksi usia kehamilan. Pemeriksaan HCG dilakukan dengan cara mengamati kadar hormon HCG. Bukan hanya untuk memastikan kehamilan dan usia kehamilan, HCG juga dapat digunakan untuk pengetesan kondisi hamil yang tidak terdeteksi ataupun kehamilan ektropik.
Itulah beberapa penjelasan mengenai definisi daftar usia kehamilan menurut WHO yang sejatinya tidak ada pengertian khusus yang diberikan. Usia kehamilan yang dijalani oleh ibu tentu sangat penting untuk diketahui agar setiap proses yang dijalani dapat berlangsung dengan normal dan lancar. Usia kehamilan juga sangat menentukan kapan janin di dalam kandungan ibu hamil akan terlahir.