Mual Lemas Pusing Saat Hamil Muda : Bahaya dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kehamilan muda atau ketika ibu baru saja merasakan berbagai gejala hamil muda tentu menjadi tantangan tersendiri. Banyak ibu hamil yang mengatakan jika tahap hamil muda bisa menjadi awal yang berat atau ringan. Semua itu tergantung dari kondisi kesehatan ibu secara umum. Namun masalah morning sickness tentu sudah sangat umum terutama saat kehamilan baru masuk trimester satu. Lalu bagaimana jika ibu terus mengalami mual lemas pusing saat hamil muda. Bisa jadi ini bukan hal yang biasa karena ibu bisa terkena bahaya. Berikut ini adalah semua informasi mengenai bahaya dan cara mengatasi mual lemas pusing saat hamil muda.

Bahaya

  1. Kehamilan ektopik

Mual, lemas, pusing bisa jadi bukan pertanda kehamilan muda biasa. Jika kondisi ini terus menerus terjadi maka bisa menandakan ibu mengalami kehamilan ektopik. Biasanya ini akan segera terdeteksi dengan pemeriksaan USG oleh dokter kandungan. Namun jika ini terjadi maka ibu bisa merasakan gejala lain seperti sakit pada bagian bawah perut, rasa tidak nyaman pada perut dan sangat lelah.

  1. Infeksi

Jika ibu hamil muda mengalami mual, lemas, pusing dan disertai dengan demam yang turun naik maka bisa menjadi pertanda adanya infeksi. Masalah ini bisa terjadi ketika ibu terkena infeksi dari virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Infeksi adalah bahaya yang sangat serius karena bisa menyebabkan keguguran. Jadi ibu juga harus melihat semua tanda keguguran hamil 1 minggu atau usia kehamilan saat masih trimester 1.

  1. Keguguran

Kemudian masalah mual dan pusing yang berlebihan juga tidak boleh diabaikan. Terlebih jika ibu mengalami pendarahan ringan lalu menjadi berat. Memang pendarahan ringan bisa menjadi tanda implantasi sebagai awal kehamilan. Tapi ibu bisa membandingkan warna darah implantasi embrio dengan pendarahan biasa. Ini bisa menjadi awal keguguran muda yang sangat rentan dan terkadang juga diabaikan oleh ibu hamil.

  1. Adanya diabetes

Penyakit gestational diabetes biasanya terjadi ketika kehamilan sudah masuk ke trimester ketiga. Namun penyakit ini juga bisa terjadi saat awal kehamilan, terutama jika ibu sudah pernah memiliki riwayat penyakit diabetes. Jadi untuk mengetahui ibu terkena diabetes atau tidak maka perhatikan jika ada gejala ingin minum berlebihan, merasa sangat haus, merasa sangat ingin makan dan adanya tanda – tanda dehidrasi.

  1. Hiperemesis gravidarum

Ketika ibu hamil mengalami mual, lemas, pusing dan tidak bisa berhenti muntah, maka kemungkinan ibu bisa mengalami hiperemesis gravidarum. Kemudian kondisi ini juga ditandai dengan sakit pada bagian bawah tulang rusuk, dan demam berlebihan. Ada berbagai bahaya hiperemesis bagi ibu dan janin yang bisa mengancam kesehatan ibu dan keselamatan bayi. Kondisi bahaya ini sangat membutuhkan perawatan dokter sehingga ibu harus segera melakukan pemeriksaan.

Cara Mengatasi

  1. Mengkonsumsi makanan ringan dan sehat

Saat ibu terus merasa pusing dan mual sampai tidak bisa makan dengan baik maka cobalah untuk mengkonsumsi makanan ringan. Makanan ringan bisa dipilih yang sehat seperti buah-buahan yang manis dan mengandung banyak cairan. Kemudian cobalah untuk menghindari semua jenis makanan yang asam karena tidak baik untuk pencernaan Anda. Dan porsi makan juga harus lebih kecil namun sering makan.

  1. Cobalah mengkonsumsi makanan manis

Makanan manis sangat baik untuk ibu yang terus merasa lemas. Ketika tubuh ibu lemas dan lemah maka bisa menyebabkan ibu kehilangan asupan gula. Ini sangat berbahaya untuk ibu dan janin tidak mendapatkan nutrisi yang tepat. Untuk mengatasi masalah ini maka cobalah mengkonsumsi makanan manis seperti jus untuk ibu hamil yang tidak diberi tambahan gula. Hindari mengkonsumsi coklat karena mengandung kafein.

  1. Hindari gerakan reflek

Jika ibu baru saja tidur atau berbaring maka jangan melakukan gerakan reflek. Biasakan tubuh ibu sehingga menjadi lebih nyaman. Kemudian perlahan duduk bersandar dan baru menurunkan kaki. Semua gerakan ini sangat baik untuk menjaga agar ibu tidak muntah, jatuh, pusing dan pingsan.

  1. Hindari sauna

Ibu hamil yang sedang mengalami mual, lemas dan pusing sebaiknya juga tidak melakukan sauna dan mandi air hangat. Lebih baik ibu mandi air biasa karena air hangat bisa menyebabkan tubuh ibu menjadi tidak nyaman. Bahkan berlama-lama mandi air panas dan sauna bisa menyebabkan ibu pingsan dan jatuh.

  1. Konsumsi zat besi

Saat ibu sering mual, lemas dan pusing maka ibu harus memperhatikan nutrisi untuk tubuh. Jenis makanan terbaik untuk mengatasi semua masalah ini adalah dengan semua jenis makanan yang mengandung zat besi tinggi. Makanan yang mengandung zat besi tinggi juga biasanya menyumbang asam folat untuk tubuh ibu. Misalnya seperti daging sapi, sereal, bayam, buah yang dikeringkan, sayuran dan semua jenis roti gandum.

  1. Cukup minum

Minuman atau cairan juga harus diperhatikan oleh ibu. Mual dan lemas sering menyebabkan muntah yang parah. Ketika ibu hamil sering muntah maka ibu bisa kehilangan banyak cairan. Untuk mengatasi dehidrasi atau kemungkinan bahaya dehidrasi maka cukupi cairan untuk tubuh. Hindari mengkonsumsi kopi, teh dan minuman lain. Air putih bisa menjadi pilihan terbaik untuk tubuh ibu.

  1. Latihan pernafasan

Saat mengalami mual dan pusing maka tubuh ibu juga bisa kekurangan oksigen. Salah satu langkah yang sangat tepat adalah dengan melakukan latihan pernafasan. Latihan ini sangat baik untuk tubuh ibu dan membantu janin tidak mengalami kekurangan oksigen. Latihan ini cukup dengan menarik nafas dalam – dalam saat sangat pusing.

  1. Segera ke dokter

Terkadang semua masalah mual, lemas dan pusing saat hamil juga bisa sangat berbahaya. Jika ibu mengalami kondisi yang lebih parah maka segera pergi ke dokter untuk mendapatkan perawatan. Dokter akan memeriksa apakah ibu membutuhkan perawatan di rumah sakit atau tidak.

Inilah semua informasi mengenai bahaya dan cara mengatasi mual lemas pusing saat hamil muda untuk mencegah kondisi yang lebih parah. Jika ibu mengalami kondisi yang lebih buruk maka dokter bisa menjadi jawaban yang paling tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn