Memenuhi nutrisi saat hamil tentu sangat penting guna menjaga tubuh agar tetap sehat dan pertumbuhan serta perkembangan janin juga dapat terus berjalan normal sesuai pertambahan usia kehamilan. Nutrisi yang dibutuhkan tubuh sendiri dapat berasal dari makanan dan minuman sehari-hari atau dengan mengkonsumsi suplemen saat hamil. Namun, tentu banyak Ibu hamil terutama yang baru pertama kali mengandung dapat mengalami perasaan ragu-ragu dalam mengkonsumsi makanan ataupun minuman. Hal ini dikarenakan selain memikirkan faktor notrisi, apakah makanan atau minuman yang dikonsumsi malah dapat menyebabkan atau memicu terganggunya kesehatan, bahkan mungkin dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Efek berbahaya dari mengkonsumsi makanan, minuman atau obat-obatan sembarangan yang ditakuti para Ibu hamil adalah adanya gangguan perkembangan organ janin, sehingga dapat menyebabkan bayi kelak lahir menjadi cacat.(Baca juga: Nutrisi Ibu hamil trimester 1 , Larangan untuk Ibu Hamil Muda)
Salah satu makanan atau cemilan favorit dari sebagian besar wanita umumnya adalah cokelat. Namun Bolehkah Ibu Hamil Makan Cokelat? cokelat pun menjadi pikiran apakah dan atau tidak dikonsumsi saat mengandung. Tentu untuk mengetahui jawabannya kita perlu mengetahui dampaknya terhadap tubuh dengan melihat dari segi manfaat dan efek samping yang dapat merugikan tubuh. Untuk itu, kita perlu mengetahui dulu manfaat dan bahayanya.(Baca juga: Manfaat buah blewah untuk Ibu hamil , Makanan Pencegah Mual Saat Hamil)
Manfaat
1. Menjaga plasenta
Pada cokelat terdapat kandungan flavanol yang berasal dari kakao (buah coklat). Flavanol sendiri ternyata sangat bermanfaat pada masa kehamilan. Diketahui bahwa dengan mengkonsumsi dark cokelat dengan jumlah yang sedikit, mampu meningkatkan fungsi plasenta. Hal tersebut terjadi ketika usia kehamilan pada trimester pertama. Semakin gelap warna dari cokelat, maka kemungkinan semakin tinggi pula kada flavanol yang dikandungnya. (Baca juga: Bahaya cokelat bagi Ibu hamil)
2. Mengurangi proses terjadinya pre-eklampsia
Kandungan theobromine dari kakao yang dikandung cokelat ternyata mampu bekerja dalam mencegah proses pre-eklampsia. Dari hasil penelitian, dikatakan bahwa cokelat mampu menurunkan resiko pre-eklampsia sebanya 70 persen. Pre-eklampsia sendiri adalah suatu kelainan pada masa kehamilan hingga proses persalinan, dimana ditandai dengan tekanan darah yang tinggi (hipertensi) serta kadang disertai dengan gejala kaki bengkak. Dampak dari pre-eklampsia sendiri jika dibiarkan dapat menyebabkan terjadinya kejang (disebut eklampsia) hal ini dapat menyebabkan kematian pada Ibu serta membahayakan janin. Oleh karenanya Ibu hamis sebaiknya mengkonsumsi sedikit dark cokelat secara rutin terutama pada trimester ketiga sehingga dapat mencegah resiko pre-eklampsia. (Baca juga: Manfaat coklat untuk Ibu hamil , Obat Sakit Kepala untuk Ibu Hamil)
3. Mengontrol tekanan darah
Selain mengurangi terjadinya resiko pre-eklampsia, ternyata cokelat juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Hal ini didasari karena kandungan theobromine dalam kakao ternyata juga dapat menurunkan tekana darah tinggi melalui mekanisme pelebaran pembuluh darah. Dengan menginisiasi pembuluh darah agar melebar, maka otomatis tekanan didalam pembuluh darah juga ikut menurun. (Baca juga: Manfaat buah belimbing untuk Ibu hamil)
4. Mencegah kanker
Coleat ternyata mampu mencegah resiko terjadinya kanker. Pada cokelat, terdapat kandungan flavonoid yang merupakan suatu anti oksidan bagi tubuh. Anti oksidan ini mampu mencegah proses terjadinya kanker pada sel ketika masa kehamilan. (Baca juga: Bolehkah Ibu hamil makan ketan)
5. Mencegah penyakit Jantung
Melalui mekanisme menjaga tekanan darah, cokelat mampu menjaga kesehatan jatung dari penyakit. Dengan menjaga tekanan darah tetap stabil, maka hal tersebut mampu membuat jantung bertahan dalam keadaan normal untuk memompa. Pada saat terjadi tekanan darah tinggi, tentu akan menyebabkan pembebanan pada kemampuan jantung untuk memompa darah. Keadaan jantung yang memompa lebih kuat memiliki resiko menyebabkan tubuh mengalami pembengkakan jantung sebagai dampat jantung memompa terlalu kuat. Hal ini dikarenakan sel-sel otot jantung tumbuh atau membesar (seperti binaragawan yang latihan otot) dan berisiko mengalami kelelahan jantung (mirip mekanisme kram otot bias) dan pada akhirnya gagal dalam memompa darah. (baca juga: Manfaat susu kedelai untuk Ibu hamil , Bahaya MSG untuk Ibu Hamil)
6. Mencegah Ibu dan bayi stres
Pada suatu penelitian, dikatakan bahwa kelompok Ibu hamil yang rutin mengkonsumsi cokelat mampu menurunkan tingkat stress dibanding dengan kelompok Ibu hamil yang tidak mengkonsumsi cokelat. Sedangkan setelah lahir, ternyata efek mengkonsumsi cokelat saat hamil dapat mempengaruhi bayi, dengan membuat bayi cenderung lebih sering memiliki perasaan senang saat lahir. Hal ini telah diteliti pada bayi yang berusia enam bulan dengan riwayat kelompok-kelompok Ibu yang mengkonsumsi dan tidak mengkonsumsi cokelat saat hamil. (Baca juga: Manfaat beras merah untuk Ibu hamil , Cara Menghilangkan Stres Saat Hamil)
Bahaya
1. Kafein
Pada cokelat terdapat kandungan kafein yang bila dikonsumsi sebaiknya tidak boleh lebih ari 200 mg per harinya. Kafein sendiri ternyata dapat mengganggu tubuh pada saat masa kehamilan. Hal ini terjadi karena kafein dapat mengganggu fungsi neurotransmitter yang merupakan pembawa sinyal tubuh. Selain itu, kafein juga dapat menyebabkan diabetes gestasional (diabetes yang terjadi pada saat masa kehamilan) dan juga dapat menyebabkan terjadinya kelabihan berat badan. Diperkirakan pada 1,5 ons dark cokelat, mengandung 31 mg kafein. Sedangkan susu coklat mengandung 10 mg kafein pada jumlah yang sama. Selain itu, ternyata kafein juga dduga dapat berperan pada proses terjadinya keguguran saat kehamilan, serta dapat memicu perasaan dada seperti terbakar melalui mekanisme hormonal. (Baca juga: Manfaat tahu untuk Ibu hamil , Bolehkan Ibu Menyusui Minum Kopi)
2. Gula
Umumnya coklat yang beredar dipasaran atau yang dijual, cenderung memiliki rasa yang manis. Rasa tersebut berasal dari campuran gula yang ditambahkan pada saat proses pembuatannya. Bahkan tidak sedikit cokelat memiliki kandungan gula yang tinggi. Hal tersebut tentu akan memberikan dampak terhadap kehamilan dengan resiko terjadinya diabetes gestasional (diabetes saat hamil), serta mampu menyebabkan peningkatan berat badan dan dapat menyebabkan resiko pertambahan karies pada gigi. Pada 1,5 ons dark cokelat, dapat mengandung 18 gr gula, sedangkan pada susu coklat dengan jumlah yang sama dapat mengandung 23 gr gula. (Baca juga: Manfaat air tebu bagi Ibu hamil , tekanan darah tinggi pada ibu hamil )
3. Lemak dan kalori
Pada cokelat yang dijual dalam bentuk pasaran, juga terdapat kandungan lemak dan kalori. Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya kenaikan berat badan serta menyebabkan diabetes gestasional jika dikonsumsi berlebihan. Pada 1 ons dark cokelat mengandung 150 kalori dan 9 gr lemak. (Baca juga: Manfaat kelengkeng bagi Ibu hamil)
Kesimpulan
Coklat aman dikonsumsi oleh Ibu hamil, namun sebaiknya tetap dijaga dalam jumlah yang cukup. Mengkonsumsi cokelat memiliki banyak manfaat saat masa kehamilan. Namun mengkonsumsinya secara berlebihan dapat menyebabkan resiko terjadinya suatu gejala penyakit. Oleh karenanya selama dikonrumsi tidak berlabihan, maka Ibu hamil bebas mengkonsusi cokelat setiap hari. Bahkan dianjurkan untuk mengkonsumsi rutin beberapa kali dalam seminggu dalam jumlah yang sedikit-sedkit, dapat memberikan keuntungan sendiri bagi Ibu hamil. (Baca juga: Manfaat keju bagi Ibu hamil , Akibat kelebihan asam Folt pada ibu hamil)
Dalam memilih cokelat, pilihlah yang semakin gelap warnanya. Hal ini ternyata dapat menunjukkan kandungan yang bermanfaat didalamnya jjuga semakin banyak. Pada dark cokelat terdapat ekitar 600 senyawa penting, seperti flavonoid, magnesium, zat besi, theobromine, dan vitamin C yang bermanfaat bagi tubuh. Hindari cokelat tertentu seperti jenis cokelat mousse, karena mengandung bahan telur mentah yang kurang baik bagi tubuh Ibu hamil karena dapat bisa menjadi sarana bakteri. Selain itu, pilihlah cokelat dengan kandungan gula di dalamnya tidak begitu banyak, terlebih lagi jika cokelat yang mengandung pemanis buatan. Semakin sedikit kagar gula atau pemanisnya, makan semakin baik pula cokelat tersebut dikonsumsi. (Baca juga: Manfaat daun kemangi bagi Ibu hamil)