10 Makanan untuk Ibu Menyusui Bayi Kuning

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Beberapa saat setelah bayi lahir, terkadang terlihat kuning yang membuat ibu khawatir. Ikterus infantil disebabkan oleh penumpukan bilirubin di bawah jaringan kulit bayi. Saat janin masih dalam kandungan, ia membutuhkan banyak sel darah merah karena paru-parunya belum berfungsi.

Sel darah merah ini diperlukan untuk mengangkut oksigen dan nutrisi dari ibu melalui plasenta. Saat lahir, paru-paru berfungsi sedemikian rupa sehingga sel darah merah ini tidak lagi dibutuhkan dan dihancurkan.

Kerusakan ini berubah menjadi bilirubin, yang berwarna kekuningan. Bilirubin tidak diproses, kemudian terikat pada albumin dan diangkut ke hati. Bilirubin yang tidak dapat diikat oleh albumin dapat bergerak secara tidak terkendali ke berbagai bagian tubuh, bahkan ke otak.

Selama menyusui, penyakit kuning terjadi di otak, yaitu. akumulasi bilirubin di dasar otak. Tidak semua penyakit kuning berbahaya. Kuning pada bayi yang berbahaya adalah ketika patologis (penyakit).

Sebaliknya, makan makanan yang tidak sehat dapat menguatkan hati dan menyebabkannya kehilangan fungsinya. Salah satu konsekuensi dari kondisi ini mungkin adalah tubuh tidak mampu menghilangkan bilirubin, yang menyebabkan akumulasi lebih lanjut dari zat dan gejala menguningnya kulit dan bagian putih mata.

Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk menjaga pola makannya agar bayi yang sakit kuning tidak memperburuk kondisinya. Berikut anjuran pola makan ibu menyusui untuk bayi kuning, yaitu:

1. Protein nabati

Selama menyusui, ibu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein nabati. Ini adalah salah satu makanan rekomendasi terbaik bagi makanan ibu menyusui agar daya tahan tubuh bayi kuat. Tahu dan tempe adalah contoh makanan yang mengandung protein nabati yang terjangkau.

Protein nabati bernutrisi tinggi diyakini dapat menyembuhkan penyakit kuning dan melawan virus/bakteri dalam tubuh bayi. Protein nabati membangun dan memperbaiki sel-sel tubuh. Protein nabati mengandung serat makanan yang membantu memperkuat proses pencernaan.

2. Sayuran hijau

Sayuran hijau mengandung karoten (provitamin A). Kandungan beta-karoten dalam sayuran mencegah kanker, penyakit kuning pada bayi dan meningkatkan fungsi paru-paru.

Sayuran juga mengandung vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk kekebalan tubuh. Contoh sayuran hijau adalah daun singkong, bokcoy dan bayam.

3. Kacang-kacangan

Kacang mengandung banyak nutrisi. Contoh bahan makanan yang termasuk dalam keluarga kacang-kacangan adalah kacang panjang, kacang kedelai dan kacang merah serta manfaat kacang hijau untuk ibu menyusui yang sangat banyak. Kacang merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral yang memiliki banyak sekali manfaat bahan-bahan ini murah dan tersedia dipasaran.

4. Ikan tuna

Salah satu makanan sehat yang dianjurkan untuk ibu menyusui dengan penyakit kuning adalah ikan berlemak seperti tuna. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tuna memiliki kandungan gizi yang tinggi, yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan otak, terutama pada masa 1000 hari pertama seorang anak.

Selain ikan tuna yang kaya protein, juga terdapat vitamin A, D dan B5, B6 dan B12, serta mineral penting seperti kalsium, magnesium, fosfor, potasium dan seng. Tuna juga memiliki lebih banyak asam lemak omega-3 dibandingkan sumber protein lain seperti ayam dan sapi.

Padahal, ikan tuna mengandung Omega 3, DHA EPA, zat besi, seng, vitamin A, D dan E, lebih banyak dari cod (ikan gindara). Namun perlu diperhatikan juga bahwa batas dosis yang dianjurkan untuk ibu menyusui adalah 350 gram yaitu 350 gram. 350 gram. 2-3 porsi ikan merkuri rendah per minggu.

Hal ini karena merkuri pada ikan laut dapat masuk dan terakumulasi dalam ASI sehingga meningkatkan risiko gangguan kesehatan bagi ibu dan bayi.

Sebaliknya, makanlah ikan dengan makanan lain yang cocok untuk ibu menyusui, seperti susu khusus ibu menyusui dengan tambahan minyak tuna, karena minyak tuna memiliki rasio DHA yang tinggi yaitu DHA:EPA:1 yang menurut Center. 2022 untuk neurologi fungsional baik untuk perkembangan dan pertumbuhan otak anak serta menghilangkan penyakit kuning pada bayi.

5. Susu yang mengandung minyak ikan

Karena kandungan kalsiumnya yang tinggi, susu juga merupakan sumber makanan bagi ibu menyusui. Kalsium dalam ASI membantu bayi membangun tulang dan gigi yang kuat, juga berperan penting dalam sirkulasi darah bayi, fungsi otot dan sistem saraf, serta dalam membersihkan tubuh bayi dari virus/penyakit, termasuk penyakit kuning bayi. Namun, ibu menyusui juga membutuhkan kalsium dari makanan untuk menghindari risiko osteoporosis.

Pengeroposan tulang ini mungkin karena kebutuhan bayi akan kalsium yang meningkat, yang diambil dari tulang ibu. Penelitian telah menunjukkan bahwa ibu menyusui dapat kehilangan 3-5% massa tulangnya saat menyusui, meskipun hal ini dapat dibalik setelah disapih.

Ibu menyusui dapat memilih ASI dengan tambahan minyak tuna untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya selama menyusui. Sebab, seperti yang sudah dijelaskan di atas, minyak ikan juga menawarkan banyak manfaat bagi ibu menyusui.

Selain kaya akan kalsium dan minyak tuna, SGM Bunda Progress Maxx juga mengandung nutrisi penting lainnya yang juga bermanfaat bagi ibu menyusui dan bayi, seperti DHA, zat besi, vitamin D serta manfaat asam folat untuk ibu menyusui terdapat dalam kandungan susu ini.

6. Daging merah

Selain telur, daging merah merupakan sumber protein hewani yang juga harus lebih banyak dikonsumsi ibu setelah melahirkan dan selama menyusui. Tapi sang ibu harus makan daging tanpa lemak.

Makan daging untuk ibu menyusui dapat menyediakan vitamin B dan seng yang penting. Manfaat zinc diketahui dapat meningkatkan energi pada ibu menyusui yang mengalami penyakit kuning. Daging juga mengandung zat besi, mineral penting dalam produksi sel darah merah.

Sel darah merah bertanggung jawab membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tubuh menggunakan zat besi untuk membuat lebih banyak darah sehingga bayi bisa mendapatkan oksigen melalui ASI.

Jika ibu menyusui bayi kuning memiliki kekurangan zat besi, maka berisiko tinggi terkena anemia atau penyakit kuning. Sebaliknya, jika ibu makan cukup daging merah, kadar zat besi dan bilirubin bayiakan stabil.

Jadi cobalah makan daging merah setiap hari. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), ibu menyusui harus menambah asupan makanan bergizi ini menjadi 25 gram atau sekitar satu setengah sendok makan.

7. Jeruk

Tahukah ibu? Jeruk adalah pilihan buah yang sangat baik untuk ibu menyusui. Kita sering mendengar bahwa jeruk adalah buah yang kaya akan vitamin C.

Ternyata menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin C daripada kehamilan. Kandungan vitamin C pada jeruk dapat membantu meningkatkan energi tubuh untuk menyusui. Selain itu, buah untuk ibu menyusui ini juga mengandung zat besi dan asam folat.

Asam folat merupakan salah satu jenis vitamin B yang dapat mendukung perkembangan otak dan saraf bayi. Ibu bisa makan buah jeruk utuh atau mengolahnya menjadi jus saat menyusui bayi kuning.

8. Pisang

Pisang juga harus diperhatikan saat ibu memilih makanan menyusui. Ini karena pisang kaya akan potasium yang dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan dalam tubuh kita.

Manfaat pisang untuk menyusui juga dapat menjaga tekanan darah ibu, menstabilkan kadar bilirubin dan meningkatkan energi ibu dan bayi. Tak hanya potasium, pisang yang merupakan buah yang baik untuk ibu menyusui ini mengandung kalsium, vitamin A, vitamin C, vitamin B6, zat besi dan serat.

Anda bisa mengolah pisang sebagai camilan sehari-hari baik dengan memakannya langsung, memotongnya menjadi beberapa bagian dan memasukkannya ke dalam salad buah, atau mengolahnya menjadi jus atau smoothies.

9. Ubi Jalar

Untuk meningkatkan konsumsi vitamin A, ibu dapat mengkonsumsi ubi jalar kuning yang diperuntukkan bagi ibu menyusui bayi kuning. Ubi jalar dapat membantu menjaga fungsi fungsional berbagai organ tubuh seperti jantung, paru-paru dan ginjal. Mengonsumsi satu ubi jalar ukuran sedang (kulit) dikatakan sudah memenuhi rekomendasi harian untuk vitamin A.

10. Telur

Ibu-ibu setuju bahwa telur adalah makanan yang murah dan sederhana yang bisa digunakan untuk menyiapkan berbagai hidangan lezat. Namun tahukah ibu mengapa telur dianggap sebagai makanan yang baik untuk ibu menyusui yang mengalami penyakit kuning.

Salah satu alasan utamanya adalah kandungan protein telur. Protein yang terkandung dalam telur dapat meningkatkan perkembangan otak bayi dan meningkatkan sirkulasi darah bayi dan ibu.

Namun, nutrisi utama dalam telur yang paling bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi adalah kolin. Fungsi kolin sangat penting karena baik untuk perkembangan sistem saraf dan pembentukan struktur seluler tubuh bayi.

Sebagian besar kolin terkandung dalam kuning telur. Selain protein dan kolin, telur juga mengandung asam folat, vitamin B12, dan vitamin D. Bayi membutuhkan vitamin D untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi yang kuat.

Kekuningan patologis dapat dilihat pada bagian putih mata bayi. Jika bagian putih matanya berwarna kekuningan, orang tua harus berhati-hati, karena hampir bisa dipastikan anak ini mengalami penyakit kuning dan lebih parah lagi bahaya bayi kuning saat baru lahir hal ini dapat menghambat perkembangannya lebih lanjut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ikterus antara lain berat badan lahir, usia kehamilan, jenis persalinan dan komplikasinya, waktu kontraksi tali pusat, penyakit hati, penggunaan obat-obatan selama kehamilan dan menyusui, dan defisiensi enzim.

Penyakit kuning yang disebabkan oleh faktor fisiologis (fisiologi) tidak berbahaya. Ini biasanya terjadi pada hari kedua atau ketiga setelah lahir, hingga 7 atau 1 hari setelah lahir. Kuning ini akan hilang secara alami dengan dijemur di bawah sinar matahari pagi dan tetap menggunakan ASI.

Pengaturan pola makan yaitu pola makan yang sehat dan seimbang ternyata dapat membantu meringankan penyakit kuning pada bayi dan mencegah agar kondisi tersebut tidak berulang di kemudian hari.

Tidak ada alasan diet sehat dapat membantu menjaga fungsi hati, sehingga tidak mempengaruhi produksi bilirubin. Jadi tidak menyebabkan penyakit kuning juga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn