Lebih Baik Induksi atau Caesar Saat Persalinan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah janin yang ada di dalam kandungan mengalami perkembangan janin 9 bulan maka sudah waktunya Anda bersiap-siap untuk melakukan proses persalinan. Anda sebagai ibu harus memahami dengan betul tanda tanda akan melahirkan supaya bisa segera ditangani nantinya. Selain itu ibu juga harus tahu kira-kira apakah ibu akan melahirkan normal atau persalinan caesar. Lalu terkadang bunda menghadapi masalah, yaitu bayi tidak mau keluar padahal sudah waktunya atau melebihi batas waktu. Dan  itu bisa berakibat fatal, jika ibu mengalami keadaan seperti itu maka ibu akan dihadapkan oleh dua pilihan yaitu induksi atau caesar.  Jadi lebih baik induksi atau caesar saat persalinan  Mari kita simak ulasan berikut ini.

Proses Induksi

Induksi adalah metode yang akan dilakukan para ahli medis untuk merangsang kontraksi rahim secara alami supaya persalinan bisa segera lebih cepat dilakukan. Namun induksi ini juga tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang karena bisa beresiko tinggi. Induksi pada janin ini dilakukan karena beberapa alasan, dan metode ini lebih menyakitkan daripada melahirkan normal. Oleh karena itu di bawah ini adalah beberapa penjelesan mengenai metode induksi :

  1. Mengapa harus induski? 

Induksi ini dilakukan jika ibu mengalami beberapa kondisi tertentu namun tetap ingin melahirkan secara normal. Induksi sendiri bisa berlangsung lebih lama daripada melahirkan normal dan bisa menimbulkan rasa sakit yang berlebihan. Berikut ini adalah kondisi dimana perlu dilakukan induksi :

  • Jika bayi yang ada di dalam kandungan ibu tidak mau keluar atau hamil lebih dari 40 minggu.
  • Jikaair ketuban pecah dini sebelum usia kandungan mencapai 34 minggu, maka biasanya ahli medis menyarankan induksi adalah jalan keluar yang terbaik.
  • Jika ibu memiliki riwayat gestational diabetes.
  • Kurangnya air ketuban yang melindungi janin.
  • Bayi yang berhenti berkembang.
  • Ibu mengalami plasenta letak rendah sebelum ibu melakukan persalinan.
  • Adanya infeksi pada rahim.
  • Tekanan dan kolesterol darah ibu tinggi.
  • Ibu mengalami berbagai ciri bayi sungsang.
  • Bayi yang ada di dalam kandungan di diagnosa mengalami gangguan atau kelainan.
  1. Bahaya induksi persalinan

Seperti yang sudah kita bahas di atas, induksi sangat beresiko dan hanya dilakukan pada keadaan darurat dan tertentu saja bunda. Kami juga akan memberikan infromasi tambahan mengenai bahaya dari induksi yang perlu ibu-ibu sekalian tahu. Berikut adalah bahaya induksi :

  • Tubuh bayi menjadi membiru karena terlalu lama berada di dalam kandungan.
  • Sistem pernafasan yang terganggu atau penyebab asfiksia pada bayi baru lahir.
  • Bayi kekurangan oksigen.
  • Detak jantung melemah.
  • Peredaran darah menjadi terganggu.
  • Bayi bisa menjadi lahir secara prematur.
  • Biasanya jika melakukan induksi membuthkan bantuan alat forcep yang bisa menimbukan luka atau lecet pada kepala bayi Anda.
  • Meningkatkan resiko pendarahan setelah prosesi melahirkan.
  1. Berbagai metode induksi :

Jika ahli medis sudah menetapkan untuk melakukan metode induksi pada Anda maka akan ada beberapa metode induksi yang akan dilakukan. Metode ini nantinya dipilih sesuai dengan masalah atau gangguan yang Anda alami. Berikut adalah beberapa metode induksi :

  • Memecahkan air ketuban : jika masih tak mau berkontraksi, maka yang dilakukan adalah memecah air ketuban. Ini dilakukan jika sudah ada ciri ciri janin sudah masuk panggul dan leher rahim sudah agak terbuka. Ahli medis akan terus memonitoring bayi sebelum sampai sesudah proses ini.
  • Menggunakan obat-obatan : Jika dinding rahim sudah mulai menipis maka dokter akan menyuntikkan obat-obatan berupa hormon sintesis ke infus yang dipasang. Hal ini akan menyebabkan ibu mengalami kontraksi.
  • Mematangkan leher rahim : Cara ini dilakukan dengan mengkonsumsi hormon prostaglandin sintetis atau biasanya diletakkan di dalam vagina untuk mempercepat prosesi persalinan.
  1. Alasan menghindari induksi 

Induksi ini sangatlah beresiko bagi Anda dan bayi Anda. Maka dari itu harus dilakukan oleh tenaga yang memang sudah ahli. Alasan kenapa ibu harus menghindari induksi adalah karena waktu yang sangat lama dan menyakitkan maka ibu beresiko kehabisan tenaga dan tidak bisa bernapas dengan baik. Selain itu karena menyaktikan itu bisa mempengaruhi psikologis bunda, dan membuat bunda menjadi trauma.

Proses Caesar

Operasi caesar adalah salah satu yang digemari ibu hamil pada masa ini karena mungkin operasi caesar tidak menyakitkan dan butuh waktu yang cepat. Namun nyatanya operasi caesar itu juga sama beresikonya seperti induksi. Banyak sekali wanita yang memilih jalur ini padahal mereka memiliki opsi untuk melahirkan normal. Berikut ini adalah penjelasan mengenai caesar :

  1. Mengapa harus caesar?

Operasi caesar sebaiknya dilakukan jika dokter menyarankan hal itu karena kondisi medis tertentu. Berikut ini adalah kondisi dimana ibu diharuskan untuk melakukan persalinan dengan caesar :

  • Bayi yang sudah didiagnosa mengalami gangguan atau kelainan ketika berada di dalam kandungan.
  • Posisi janin sungsang atau tidak pada tempat semestinya.
  • Sang ibu memiliki riwayat sakit jantung yang membuatnya tak kuat untuk mengejan.
  • Ukuran bayi yang besar akibat kondisi bayi besar dalam kandungan.
  • Sang ibu terkena infeksi HIV.
  • Bayi yang dikandung adalah kembar siam sebagai salah satu jenis macam macam bayi kembar.
  1. Bahaya operasi caesar

Walau mungkin operasi caesar terlihat sangat mudah, namun operasi caesar adalah operasi besar yang tetap saja menimbulkan resiko bagi Anda. Berikut ini adalah bahaya dari operasi caesar yang mungkin belum Anda ketahui :

  • Berbeda dari persalinan normal, ibu akan mengalami rasa sakit lebih daripada orang yang memilih persalinan normal. Oleh karena itu ibu harus dengan baik menjalankan pemulihan rahim pasca caesar.
  • Efek bius yaitu mual dan muntah.
  • Kehilangan lebih banyak darah.
  • Bisa menciderai organ lainnya dan terjadi ketika proses berlangsung.
  • Pembekuan darah yang biasanya terjadi pada kaki dan paru-paru.
  1. Alasan menghindari caesar :

Sama halnya dengan induksi, operasi caesar juga ada bahaya dan resikonya. Oleh karena itu sebaiknya Anda menghindari operasi caesar jika masih bisa atau memiliki pilihan untuk melahirkan secara normal karena pemulihan caesar ini lebih lama dan menyita banyak waktu Anda.

Lebih baik induksi atau caesar?

Setelah membaca ulasan di atas tentu saja bunda akan bertanya, lebih baik induksi atau caesar? Seperti yang sudah kita bahas di atas tadi induksi memang menyita lebih banyak waktu persalinan dan terasa lebih sakit bunda. Namun bunda akan tetap bisa melahirkan secara normal, sedangkan untuk caesar maka membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama daripada induksi. Induksi atau caesar biasanya diputuskan oleh dokter yang menangani Anda. Biasanya dokter akan mencoba prosedur induksi dan jika memang sudah tak kuat lagi maka akan dipilih jalur caesar. Jika ibu ingin lebih terjamin karena takut tak kuat mengejan dan tak punya energi sebaiknya caesar menjadi pilihan bunda.

Itu dia informasi mengenai lebih baik induksi atau caesar. Kembali lagi pada bagaimana kondisi Anda, sebaiknya ibu berkonsultasi kepada dokter kandungan ya. Semoga artikel ini bermanfaat!

fbWhatsappTwitterLinkedIn