Alat Tes Kesuburan Wanita Dengan HSG : Prosedur – Manfaat – Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap pasangan suami istri dimana pun pasti mendambakan kehadiran momongan secepatnya ketika mereka sudah menikah, bahkan beberapa diantaranya sampai melakukan konsultasi pada dokter kandungan dengan harapan memiliki buah hati secepatnya. Namun berbagai kendala tak jarang datang menghampiri beberapa pasangan yang hendak melakukan program memiliki anak, biasanya dokter menyarankan beberapa cara untuk dapat mengidentifikasi kesuburan dari masing-masing pasangan, biasanya pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa pemeriksaan pada organ- organ reproduksi untuk dapat melihat kesuburan seseorang serta melihat gejala adanya kista di rahimBerikut ini adalah penjelasan lengkap tentang alat tes kesuburan wanita dengan HSG.

Apa Itu HSG?

Untuk beberapa pasangan yang memiliki masalah kesulitan memiliki momongan, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan beberapa tes dengan harapan agar dapat mencari tahu penyebab dari infertilitas, tes tersebut dapat berupa hysterosalfinografi atau HSG, dalam melakukan tes ini dokter dapat melihat dari struktur rahim dan tuba falopi melalui sinar Xray, selain untuk melihat struktur rahim dan mengidentifikasi kesuburan, melalui tes ini juga dapat melihat keberhasilan operasi ligasi tuba falopi yang telah dilakukan oleh pasien.

Prosedur

  1. Persiapan 

Pasien yang sudah memiliki pengalaman melakukan tes ini biasanya diberikan sejenis obat penahan rasa sakit satu jam sebelum dilakukan pemeriksaan, karena beberapa wanita mengatakan bahwa saat melakukan tes HSG ini dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, untuk beberapa wanita bahkan ada juga yang diresepkan obat penenang agar dapat merasa lebih rilex sesaat sebelum melakukan penjadwalan pemeriksaan tes HSG. Setelah dilakukan operasi dokter pun akan memberikan obat antibiotik untuk pencegahan terjadinya infeksi pada pasien.

  1. Waktu tes

Sebelum melakukan tes biasanya dokter memberitahukan jadwal beberapa hari atau beberapa minggu setelah masa menstruasi, hal ini dilakukan agar untuk memastikan pasien tidak sedang dalam keadaan hamil saat melakukan tes tersebut, karena diketahui tes ini sangat berbahaya bagi janin. Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi sebaiknya pasien juga memberitahukan pada dokter apabila ada kemungkinan tengah hamil saat melakukan tes ini. Tes ini tidak disarankan bagi pasien yang mengalami pendarahan pada vagina dan sedang terkena penyakit radang panggul.

  1. Penentuan hasil

Untuk mendapatkan keakuratan dari tes Hysterosalpingoraphy sebaiknya dilakukan satu minggu setelah masa menstruasi berakhir atau pada saat berhentinya masa pendarahan pada rahim, untuk mendapatkan penjelasan yang lebih struktural biasanya dokter menyarankan untuk melakukan tes lanjutan berupa pemeriksaan rahim laparoskopi, dengan melakukan tes ini dapat melihat keadaan rahim secara 3 dimensi.

  1. Alat yang digunakan

Prosedur melakukan tes Hysterosalpingoraphy akan lebih jelas dilakukan dengan adanya bantuan dari sinar x- ray dan juga zat kontras, yang fungsinya dapat mewarnai pada rongga rahim saat melakukan tes sehingga hasil foto yang diberikan nantinya akan tampak sangat jelas, untuk pasien yang akan melakukan tes juga tidak perlu khawatir karena zat ini akan keluar dengan sendirinya melalui urin yang dikeluarkan oleh tubuh nantinya saat anda akan buang air kecil. 

  1. Tindakan

Pada tahap pemeriksaan nantinya pasien akan diminta untuk melepas pakaian dan semua aksesoris yang dikenakan agar tidak mengganggu cara kerja mesin, dan berganti pakaian yang dierikan pihak rumah sakit. Selanjutnya dokter akan meminta anda untuk melakukan posisi berbaring dengan kedua kaki ditekuk dan dilebarkan terbuka agar memudahkan saat memasukan spekulum atau cocor bebek ke dalam vagina, mungkin saat dimasukan alat ini pasien akan merasakan tidak nyaman, namun tujuannya agar saat dilakukan pemeriksaan dapat melihat secara jelas serviks pasien.

  1. Anestesi

Selajutnya dokter akan menyuntikan anestesi lokal agar rasa tidak nyaman dapat berkurang, kemudian dokter akan memasukan alat cannula ke dalam serviks bersamaan dengan alat spekulum yang dilepaskan, dan zat kontras kemudian akan dimasukan ke dalam serviks yang kemudian zat kontras ini akan mengalir pada tuba falopi menuju rahim, kemudian dilanjutkan dengan mengarahkan sinar x ray pada posisi bawah dan selanjutnya operator akan mengambil beberapa gambar dengan psoisi yang berbeda-beda.

  1. Setelah selesai

Rasa tidak nyaman, nyeri dan keram mungkin akan anda rasakan saat pengambilan gambar dengan x ray, setelah operator merasa cukup untuk mengambil gambar selanjutnya alat cannula akan dilepaskan dan pasien akan diberikan resep obat penghilang nyeri beserta antibiotik untuk dapat mencegah terjadinya infeksi.

Manfaat

  1. Dapat mendiagnosis terjadinya sumbatan pada saluran telur (tuba falopi) yang mempengaruhi bertemunya sel telur dan sperma
  2. Dapat melihat struktur rahim pasien
  3. Dapat mendeteksi dari ketidak normalan rahim
  4. Dapat mengetahui penyebab miom, dan polip pada rahim
  5. Dapat melihat penyebab infertilitas atau terjadinya keguguran yang terlalu sering.
  6. Dapat mendeteksi dari kelainan pertumbuhan struktur rahim dan tuba falopi
  7. Melihat jaringan luka pada rahim
  8. Dapat melihat terjadinya penyebab keguguran berulang

Efek Samping

  1. Cidera yang terjadi pada rahim seperti perforsi
  2. Terjadinya infeksi endometrium
  3. Terjadinya infeksi pada tuba falopi
  4. Keluarnya cairan pada vagina yang cukup menyengat
  5. Pingsan secara tiba-tiba
  6. Terjadinya pendarahan hebat pada vagina
  7. Terjadi rasa nyeri dan juga kram yang sangat hebat
  8. Terjadinya demam sesaat melakukan tes Hysterosalpingoraphy
  9. Terjadinya lubang pada rahim
  10. Zat kontras yang meresap ke dalam rahim

Untuk itu sebaiknya apabila terjadi gejala yang sudah disebutkan diatas, pasien melakukan konsultasi kembali pada dokter yang bersangkutan agar dapat menangulangi efek resiko yang lebih berbahaya lagi nantinya. Pemeriksaan kesuburan memang sangat dianjurkan dilakukan oleh pasangan yang sudah ingin memiliki keturunan namun memiliki kesulitan untuk terjadinya pembuahan saat melakukan program kehamilan.

Akurat Atau Tidak?

Prosedur melakukan tes HSG ini juga diketahui lebih akurat dari pada melakukan USG dalam pendeteksian terjadinya kelainan pada saluran indung telur. Walaupun saat melakukan tes USG terlihat keadaan rahim normal akan tetapi pemeriksaan melaui USG memang kurang akurat dibandingkan dengan tes Hysterosalpingoraphy yang dapat melihat kelainan yang terjadi pada saluran telur. Untuk wanita yang kesulitan memiliki keturunan, pemeriksaan ini memang sangat perlu dilakukan agar dapat mengevaluasi anatomi saluran reproduksi serta dapat melihat penyebab kemandulan pada wanita

Dalam melakukan tes kesuburan seharusnya tidak hanya pada pihak wanita nya saja, sebaiknya untuk pihak laki-laki pun melakukan pemeriksaan, karena bisa saja sulitnya memperoleh keturunan dari kualitas sperma yang kurang baik untuk itu dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kualitas dan kuantitas sperma yang dilakukan oleh dokter andrologi, agar dapat melihat terjadinya efek dari gangguan kesuburan dari kesulitan memiliki keturanan.

Meski melakukan tes HSG ini dirasakan cukup sakit pada beberapa wanita apalagi saat proses memasukan spekulum dan juga pemindaian namun manfaat yang diberikan nantinya akan lebih menunjukan hasil, dalam melakukan tes ini juga disarankan setelah masa menstruasi agar dapat menghindarjan terjadinya hamil yang tidak terdeteksi, untuk itu dibutuhkan juga pemeriksaan pada kedua pasangan bukan hanya dari pihak wanita agar dokter lebih dapat memastikan kondisi kesehatan dari masing-masing pasangan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn