5 Penyebab Anak Susah Tidur Di Malah Hari dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anak susah tidur merupakan hal yang kerap terjadi, terutama untuk anak di bawah usia 5 tahun. Siklus tidur anak berbeda di  setiap perkembangan usianya, begitu pula dengan kebutuhan tidurnya. Apabila anak terus-menerus mengalami gangguan tidur dan tidak memperoleh cukup tidur sesuai dengan kebutuhan dasarnya, maka hal ini akan berdampak panjang bagi tumbuh kembang kecerdasan si anak. Ketahui cara membuat anak cerdas sejak dalam kandungan serta makanan yang baik untuk otak janin dalam kandungan untuk persiapan bagi Anda yang ingin/sedang hamil.

Anak usia di bawah 5 tahun paling tidak memerlukan tidur selama minimal 12 jam. Anda sebaiknya mengetahui pola tidur bayi 0-12 bulan ataupun pola tidur bayi 1 bulan untuk mengetahui siklus tidur normal pada anak Anda. Begitu pula dengan posisi tidur bayi yang baik untuk membantunya tidur lelap. Sedangkan anak usia pra sekolah, yaitu antara 5-6 tahun, memerlukan waktu tidur minimal 11 jam dalam satu hari. Apabila kebutuhan jam tidurnya tidak terpenuhi maka akan berdampak pada nilai IQ mereka yang cenderung turun. Selain itu, juga akan menyebabkan mereka cenderung menjadi bayi rewel dan lebih agresif atau hiperaktif. Ketahui alasan penyebab anak hiperaktif untuk penanganan yang tepat.

Selain itu, kekurangan tidur dapat berimbas pada sistem metabolisme tubuh yang akan ikut terganggu, terlebih pada sistem pencernaan bayi yang masih dalam tahap perkembangan, maka Anda harus tahu pola makan bayi sesuai tahap perkembangan usianya. Sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada menunjukkan anak usia antara 2-6 tahun yang tidur kurang dari 10 jam per harinya, ternyata memiliki kecenderungan 4 kali lebih besar untuk tumbuh menjadi anak obesitas ketika ia beranjak dewasa. Pun hal yang sama dapat terjadi pada orang dewasa, yaitu memiliki resiko lebih besar untuk terserang penyakit ‘cardiovaskular’ atau gangguan pada otot jantung akibat kekurangan tidur.

Baca pula: Bahaya obesitas bagi ibu hamil

Dengan mengetahui dampak yang begitu besar yang disebabkan oleh pola tidur sehat bagi perkembangan mental dan fisik sang buah hati, maka sebaiknya kita sebagai orang tua mengetahui akar permasalahan dari penyebab gangguan tidur tersebut dan cara mengatasinya. Ketahui pula perkembangan bayi 10 bulan untuk memantau tumbuh kembang bayi secara normal. Berikut beberapa penyebab anak susah tidur :

  1. Apnea atau Henti Napas Sementara Saat Tertidur

Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun terkadang juga mengalami gejala ini. Merupakan suatu kondisi dimana jalan pernapasan terblokir selama beberapa detik yang menyebabkan paru-paru tidak tersuplai udara. Menyempitnya jalan pernapasan ini biasa disertai dengan suara dengkuran hingga akhirnya saluran ini benar-benar tertutup. Paru-paru kemudian mengirimkan sinyal ke otak akibat terhentinya suplai udara hingga menyebabkan seseorang terbangun untuk segera mengambil napas. Hal ini dapat berlangsung beberapa kali sepanjang tidur. Beberapa penyebab utama terblokirnya jalan udara tersebut karena:

  • Jaringan lemak menutupi saluran pernapasan (akibat kegemukan)
  • Lidah yang menutupi jalur pernapasan tersebut
  • Otot pada tenggorokan yang lemah atau kendor sehingga menutupi saluran napas
  • Rongga napas atau saluran napas yang sempit

Gangguan pernapasan ini, walaupun hanya sementara, namun apabila kerap terjadi akan menyebabkan seseorang sering terjaga di malam hari saat ia tidur.

Cara pengobatan atau pencegahannya adalah apabila hal ini diakibatkan karena kegemukan, maka dapat disarankan untuk menurunkan berat badan. Jika tidak, dapat dilakukan pengecekan apakah hal tersebut disebabkan oleh pembesaran amandel, sehingga dapat dilakukan operasi pengangkatan amandel. Apabila Anda menemukan dampak yang cukup serius akibat terulangnya saluran napas yang tertutup hingga sering terbangun di malam harinya, maka Anda dapat mengkonsultasikannya ke dokter.

  1. Rasa Cemas Berlebih

Pada anak-anak usia sekolah sering didapati mereka memiliki kecemasan akan nilai pelajaran mereka. Mereka takut mendapatkan nilai buruk di sekolah, mereka takut jika dimarahi oleh orang tua atau guru. Bisa juga mereka mengalami ketakutan akan adanya bahaya perampok, orang-orang jahat, atau bencana seperti kebakaran, banjir, dll. Kecemasan semacam itu memberi dampak psikis bagi perkembangan mental mereka, mengakibatkan anak-anak tidak dapat tidur lelap dan sering terjaga di malam harinya.

Anda dapat menenangkan rasa cemas berlebihnya dengan membicarakannya di pagi hari sambil memberikan nasehat yang menenangkan pikirannya. Jauhkan dari anak tontonan acara TV yang berisi kekerasan dan horor.

  1. Terlalu Lama di Depan Komputer

Kurangnya aktivitas fisik pada si anak akibat terlalu lama duduk di depan komputer apalagi jika hal ini dilakukan menjelang anak tidur dapat menyebabkan si anak kesulitan untuk tidur cepat di malam hari. Pantulan cahaya yang dipancarkan oleh layar laptop atau komputer dapat mengganggu siklus tidur si anak apabila terpapar dalam waktu yang lama.

Penelitian menunjukkan olahraga ringan dapat membantu otak menghasilkan senyawa kimia yang menyebabkan rasa rileks dan pulas saat tidur. Oleh karena itu, sarankan anak Anda untuk menyeimbangkan aktivitas diri dengan bermain-main di luar rumah.

  1. Keluhan Sakit

Beberapa keluhan sakit yang umum terjadi saat tidur adalah sakit perut, otot menegang/kram atau bahkan sesak napas karena asma dan alergi. Saat pagi hari anak dapat tampak sehat namun ketika malam, penyakit tersebut baru muncul akibat peradangan.

Saat Anda mengetahui penyebab sesungguhnya di balik rasa sakit yang dikeluhkan sang anak, misalkan asma atau alergi, maka Anda dapat melakukan perawatan dini untuk mencegahnya bertambah parah. Namun apabila terus-menerus berlangsung tiap malam, Anda dapat memeriksakannya ke dokter.

  1. Kedutan Pada Kaki dan Anggota Gerak

Merupakan suatu kondisi gangguan pada saraf kaki dimana kaki terasa berkedut atau tidak nyaman saat berbaring maupun duduk. Gejala baru terasa membaik ketika ada gerakan motorik, baik pada kaki atau bagian tubuh lainnya. Biasanya gejala ini disertai sensasi perih, gatal, geli, kejang. Penyebabnya adalah karena kurangnya asupan zat besi, asam folat ataupun gangguan pada senyawa kimia otak dopamin.

Oleh karenanya, jika didapati gejala semacam itu, maka dapat diatasi dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan asam folat, maupun dengan bantuan suplemen. Anda juga bisa melakukan pijatan ringan pada area yang dikeluhkan atau dapat meletakkan bantalan hangat untuk merilekskannya.

Baca pula: Nutrisi ibu hamil, Manfaat zat besi untuk ibu hamil dan Manfaat asam folat bagi ibu hamil

Anak dapat dikatakan mengalami gangguan tidur ketika pada saat jam tidurnya saat ia tidak dapat tertidur setelah lebih dari 30 menit berada di tempat tidurnya selama paling tidak 3 hari dalam seminggu. Namun demikian, para ahli juga berpendapat bahwa gangguan tidur tersebut masih dikatakan wajar apabila hanya berlangsung selama kurang lebih 3-4 minggu. Hal tersebut disebabkan karena anak-anak masih dalam tahap penyesuaian diri untuk menentukan jam tidur biologisnya hingga akhirnya ia terbiasa tidur di jam-jam tersebut.

Oleh karena itu, Anda tidak perlu terlalu khawatir akan masalah kesulitan tidur yang dialami oleh anak selama Anda mengetahui apakah hal tersebut masih dalam batas kewajaran atau tidak sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan yang lebih jauh lagi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn