8 Bahaya Flu Bagi Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Flu merupakan gejala penyakit yang sering terjadi sepanjang tahun. Pada umumnya hampir tidak ada orang yang tidak mengalami flu termasuk pada Ibu hamil. Kejadian flu sendiri banyak dipengaruhi oleh faktor mikroorganisme patogen, ingkungan, daya tahan tubuh, zat alergen serta faktr lain. Jika flu terjadi ketika masa kehamilan, maka akan memberikan dampak terhadap janin dan juga tubuh Ibu yang sedang mengandung. Oleh karenanya perlu diketahui bahaya flu bagi ibu hamil . (Baca juga: Gejala hepatitis B pada Ibu hamil , penyebab bayi pilek)

Dampak yang Terjadi Jika Ibu Hamil Mengalami Flu

1. Bayi lahir prematur

Salah satu dampak yang juga termasuk sering terjadi akibat Ibu mengalami flu semasa hamil adalah melahirkan bayi yang belum cukup bulan atau biasa disebut bayi lahir prematur. Beberapa jenis virus belakangan, seperti virus penyebab flu babi (yaitu virus H1N1) ternyata dapat berperan dalam resiko tinggi menyebabkan terjadinya kelahiran bayi prematur. (Baca juga: Tanda tanda Melahirkan Prematur)

Bayi yang dengan riwayat kehamilan prematur cenderung memiliki tingkat ketahanan hidup lebih rentan dibanding bayi yang lahir dengan cukup bulan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh sistem organ yanng ada pada bayi masih dalam keadaan belum sempurna dan belum sia berfungsi secara maksimal sendirinya. Di sisi lain, keadaan bayi prematur juga cenderung mudah kehilangan panas tubuh. Oleh karenanya, hal tersebut menunjukkan mengapa bayi cenderung tidak tahan dengan suhu lingkungan normal pada umumnya, sehingga bayi prematur akan sering membutuhkan inkubator untuk menjaga tubuhnya tetap hangat. (Baca juga: manfaat makanan laut bagi ibu hamil , manfaat oatmeal untuk ibu menyusui)

2. Bayi berat lahir rendah (BBLR)

Mirip seperti kejadian bayi yang lahir prematur, ternyata efek dari Ibu mengalami flu saat mengandung ternyata berpotensi menyebabkan bayi menjadi lahir dengan berat badan yang rendah. Hal ini bisa dikarenakan kemungkinan adanya gangguan perkembangan janin dalam kandungan, mungkin di sebabkan misalnya akibat infeksi virus ke plasenta atau mungkin suplai nutrisi dari Ibu ke janin semasa hamil, mungkin terganggu. bayi berat lahir rendah (BBLR) sendiri bisa terjadi dengan keadaan lahir yang usia atau umurnya belum cukup bulan, (biasa disebut prematur), atau memang murni terjadi kekurangan berat tubuh walaupun usia bayi telah dikandung selama 9 bulan (cukup bulan). (Baca juga: Resiko Bayi Lahir Prematur 7 Bulan , Flu Parah saat Hamil )

Bayi dengan berat atau bobot lahir yang rendah umumnya memiliki berat tubuh kurang dari 2500 gram. Hal ini juga cenderung membuat bayi lebih rentan mengalami gangguan kesehatan seperti bayi yang lahir prematur. Pada umumnya bayi yang lahir dengan kekurangan berat tubuh bisa mudah mengalami kehilangan suhu tubuh, beresiko mengalami gangguan pernapasan. Hal ini juga dikarenakan pada bayi dengan berat lahir yang rendah memiliki sitem organ yang juga belum berkembang secara sempurna. Selain itu, kondisi BBLR juga membutuhkan pemberian nutrisi yang lebih ketat, agar dengan demikian cepat meningkatkan bobot bayi serta terhindar dari masalah gangguan gizi. (BacaJuga: manfaat buah kiwi bagi ibu hamil , manfaat strawberry bagi ibu hamil)

3. Gangguan bipolar

Salah satu kelainan yang dapat terjadi pada bayi akibat Ibu mengalami flu saat hamil adalah bayi mengalami gangguan bipolar. Gangguan tersebut menjadi lebih beresiko 4 kali lebih tinggi dibanding saat Ibu hamil tidak mengalami flu. (Baca juga: Cara menurunkan tekanan darah tinggi pada Ibu hamil , Penyebab Anak Cepat Marah)

4. Resiko skizofrenia

Pada Ibu hamil yang memiliki riwayat infeksi flu, beresiko memilik anak dengan cenderung akan menjadi mengalami skizofrenia. Hal ini memiliki resiko lebih tinggi terutama pada saat Ibu mengalami infeksi saat trimester pertama. Diduga hal ini terjadi dikarenakan pada saat Ibu hamill mengalami flu, maka resiko janin juga mengalami kerusakan otak ikut meningkat pula. Faktor lainnya keadaan flu berat juga mempengaruhi sistem pernapasan pada Ibu hamil, dalam keadaan berat tentu hal ini akan menyebabkan kandungan oksigen dalam darah, termasuk yang akan diedarkan menuju plasenta akan kekurangan oksigen. Sehingga hal tersebut menyebabkan janin kekurangan oksigen dan mempengaruhi perkembangan otak, terutama pada saat trimester awal ketika Ibu mengandung. (Baca Juga: Nutrisi Ibu Hamil Trimester 1 , Makanan Sehat Awal Kehamilan)

5. Penurunan daya ingat

Ibu hamil yang juga memiliki riwayat mengalami flu saat mengandung menyebabkan gangguan pertumbuhan otak sehingga cenderung beresiko melahirkan anak dengan gangguan penurunan daya ingat. Sehingga kemungkinan selama proses pertumbuhan bayi hingga tumbuh menjadi usia anak-anak, maka akan sulit menerapkan pelajaran atau stimulasi yang telah diberikan. (Baca juga: Bolehkah Ibu hamil minum soda , Makanan Yang Baik Untuk Otak Janin Dalam Kandungan)

6. Resiko autisme

Salah satu dampak terjadinya flu bagi Ibu saat mengandung adalah beresiko melahirkan bayi yang akan berkembang menjadi anak yang dengan gangguan autisme. Autisme juga merupakan salah satu gangguan mental yang sering didapatkan pada anak. Anak dengan autisme cenderung tampak akan seperti seseorang atau anak yang merasa seru dengan dunianya sendiri, misalnya ketika anak sementara bermain dengan mainannya. Disisi lain, akibat hanya fokus pada hal yang diinginkannya, maka anak tersebut cenderung akan sulit diajak berkomunikasi jika kita ajak bicara, sementara si anak tersebut tengah sibuk dengan dunianya. (Baca juga: Bolehkah Ibu hamil makan sate kambing,   Bahaya jahe untuk Ibu hamil)

7. Ibu mengalami batuk dan nyeri tenggorokan

Umumnya flu terjadi sering tidak berdiri sendiri, melainkan dapat disertai batuk dan rasa nyeri pada tenggorokan. Hal ini biasanya disebabkan ikut terjadinya radang pada tenggorokan akibat infeksi dari virus ataupun bakteri. Biasanya flu dan batuk terjadi bersamaan karena terjadinya radang pada tenggorokan atau biasa disebut faringitis. (Baca juga: Obat Batuk Herbal untuk Ibu Hamil  , Ibu Hamil Batuk Pilek)

8. Ibu mengalami sesak

Dampak dari terjadinya flu bagi Ibu hamil salah satunya adalah mengalami sesak. Hal ini dikarenakan terganggunya saluran napas akibat adanya lendir yang menyumbat rongga hidung. Sesak terjadi bisa akibat lendir yang menghambat keluar masuknya udara untuk pertukaran antara oksigen dan karbon monoksida. Lendir sendiri bisa mulai terdapat pada sepanjang saluran napas, mulai dari hidung, tenggorokan hingga ke saluran bronkus menuju paru. Disisi lain, bila terjadi juga radang paru, maka bisa jadi sesak dikarenakan rusaknya sel-sel alveoli yang berperan dalam proses pertukanan oksigen dan karbon monoksida di paru. (Baca juga: Penanganan malaria pada Ibu hamil)

Pencegahan Terjadinya Flu

1. Penuhi kebutuhan nutrisi

Ketika hamil, maka Ibu perlu mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan dari tubuh sang Ibu dan juga kebutuhan janin. Sember nutrisi terutama vitamin juga berperan dalam menjaga daya tahan tubuh. Sehingga ikroorganisme seperti virus dan bakteri yang menginfeksi tidak mudah menyebabkan tubuh mengalami sakit sperti mengalami flu. (Baca juga:  Bolehkah Ibu hamil makan tape singkong,   Gejala toxoplasma pada Ibu hamil)

Umumnya sebagian besar nutrisi Ibu hamil akan dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi makanan sehat sehari-hari. Mengingat pada saat hamil, kebutuhan nutrisi Ibu meningkat dibanding saat tidak hamil dikarenakan juga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari janin yang dikandung selama proses pertumbuhan dan perkembangan janin. (Baca juga: Bolehkah Ibu hamil makan cokelat,   Infeksi saluran kemih pada Ibu hamil)

2. Beristrahat

Selain memenuhi kebutuhan nutrisi, Ibu hamil juga perlu beristrahat agar tubuhnya tidak mudah mengalami kelelahan. Hal ini berguna untuk menjaga kesehatan tubuh Ibu hamil mengingat dalam aktivitas sehati-hari Ibu cenderung membawa bobot tubuh yang lebih berat dibandingkan sebelum hamil. Sehingga hal tersebut cenderung menguras tenaga. Oleh karenanya, agar mencegah terjadinya kelelahan, maka Ibu perlu beristrahat yang cukup. Hal tersebut juga berperan dalam menjaga daya tahan tubuh sehingga tidak mudah mengalami sakit. (Baca juga: Tanda Keguguran di Awal Kehamilan , Gejala Flu Singapura Pada Anak )

3. Jaga kebersihan tangan serta alat makan dan minum

Cara penularan flu yang paling banyak adalah dengan cara perpindahan virus dan bakteri ketika kita menyentuh benda atau bersalaman pada orang yang tangannya terkontaminasi mikroorganisme penyebab flu tersebut. Dengan demikian mikroorganismetersebut akan ikut berpindah ke tangan kita, lalu tanpa sadar jika kita menyentuh area wajah maka mikroorganisme tadi akan terhirup oleh kita sehingga dapat menginfeksi saluran napas dan kemudian menyebabkan terjadinya flu. (Baca juga: Bolehkah Ibu hamil makan nangka, Obat Alergi untuk Ibu Menyusui)

Hal lain yang juga sering menjadi media perpindahan flu adalah ketika kita menggunakan alat makan dan minum yang terkontaminasi, lalu kurang bersih pada saat di cuci. Oleh karenanya, hal ini juga penting dalam menjaga kebersihan alat makan dan minum yang digunakan. Disisi lain, jika ada orang yang flu atau batuk disekitar kita, maka sebaiknya kita perlu berjaga-jaga dengan memakai masker untuk menghindari infeksi. (Baca juga: Gejala preeklampsia pada Ibu hamil)

fbWhatsappTwitterLinkedIn